Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Jusuf Sjarif Badudu

Profil Jusuf Sjarif Badudu | Merdeka.com

Jusuf Sjarif Badudu adalah seorang sastrawan dan salah satu pakar bahasa Indonesia. Dia lahir di Gorontalo tanggal 19 Maret 1926. Setelah menyelesaikan studinya di Cursus Volksonderwijzer (CVO) atau Sekolah Guru Rakyat di Luwuk, dia meneruskan ke Normaalschool (NS), di sebelah utara Danau Poso, Sulawesi Tengah. Jusuf pun kemudian belajar di Kweekschool atau Sekolah Guru Atas di Tomohon, lalu masuk di UNPAD Bandung, sekaligus menjadi dosen. Dia memperoleh gelar doktor dalam ilmu-ilmu sastra khusus linguistik pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Jusuf juga aktif mengisi ruang bahasa Indonesia di TVRI sejak tahun 1977 sampai tahun 1979. Dia pun berhasil memperoleh gelar Profesor. Selain itu aktif mengikuti Konggres Linguistik di Amsterdam, peserta di Utrech-Nederland, dia juga memberikan ceramah mengenai bahasa Indonesia dan perkembangannya pada fakultas Sastra Universitas Sorbonne di Paris, kunjungan kuliah dan diskusi Universitas Hull dan Universitas London.

Sebagai orang yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Indonesia, Badudu telah mengabdikan diri sebagai guru sejak usia 15 tahun 5 bulan. Dia menjadi guru sekolah dasar di Ampana, Sulawesi Tengah hingga tahun 1951. Pada tahun 1951—1955 dia menjadi guru SMP di Poso, Sulawesi Tengah, dan pada tahun 1955—1964 menjadi guru SMA di Bandung. Jusuf juga pernah menyumbangkan tenaga sebagai dosen di Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1965 –1991.

Dalam usia 76 tahun saat ini Badudu tidak hanya aktif sebagai guru, dosen, penatar bahasa Indonesia, tetapi juga aktif sebagai penulis artikel tentang bahasa Indonesia di surat kabar dan majalah. Sejak tahun 1977 hingga sekarang, ayah sembilan anak ini menjadi penulis atau pengisi rubrik tentang pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di majalah Intisari Jakarta. Keaktifan Badudu menulis buku-buku yang berisi tuntunan tentang penggunaan bahasa Indonesia untuk pelajar, mahasiswa, dan umum, dapat dibaca melalui karyanya.

Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

Profil

  • Nama Lengkap

    Jusuf Sjarif Badudu

  • Alias

    Jus Badudu

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Gorontalo

  • Tanggal Lahir

    1926-03-19

  • Zodiak

    Pisces

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Istri

    Eva Henriette Alma Badudu

  • Anak

    Dharmayanti Fransisca, Erwin Suryawan, Chandramulia Satriawan, Chitra Meilani, Armand Edwin, Rizal Indrayana, Sari Rezeki Adrianita, Mutia Indrakemala, Jussar Laksmikusala

  • Biografi

    Jusuf Sjarif Badudu adalah seorang sastrawan dan salah satu pakar bahasa Indonesia. Dia lahir di Gorontalo tanggal 19 Maret 1926. Setelah menyelesaikan studinya di Cursus Volksonderwijzer (CVO) atau Sekolah Guru Rakyat di Luwuk, dia meneruskan ke Normaalschool (NS), di sebelah utara Danau Poso, Sulawesi Tengah. Jusuf pun kemudian belajar di Kweekschool atau Sekolah Guru Atas di Tomohon, lalu masuk di UNPAD Bandung, sekaligus menjadi dosen. Dia memperoleh gelar doktor dalam ilmu-ilmu sastra khusus linguistik pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

    Jusuf juga aktif mengisi ruang bahasa Indonesia di TVRI sejak tahun 1977 sampai tahun 1979. Dia pun berhasil memperoleh gelar Profesor. Selain itu aktif mengikuti Konggres Linguistik di Amsterdam, peserta di Utrech-Nederland, dia juga memberikan ceramah mengenai bahasa Indonesia dan perkembangannya pada fakultas Sastra Universitas Sorbonne di Paris, kunjungan kuliah dan diskusi Universitas Hull dan Universitas London.

    Sebagai orang yang sangat peduli terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan bahasa Indonesia, Badudu telah mengabdikan diri sebagai guru sejak usia 15 tahun 5 bulan. Dia menjadi guru sekolah dasar di Ampana, Sulawesi Tengah hingga tahun 1951. Pada tahun 1951—1955 dia menjadi guru SMP di Poso, Sulawesi Tengah, dan pada tahun 1955—1964 menjadi guru SMA di Bandung. Jusuf juga pernah menyumbangkan tenaga sebagai dosen di Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1965 –1991.

    Dalam usia 76 tahun saat ini Badudu tidak hanya aktif sebagai guru, dosen, penatar bahasa Indonesia, tetapi juga aktif sebagai penulis artikel tentang bahasa Indonesia di surat kabar dan majalah. Sejak tahun 1977 hingga sekarang, ayah sembilan anak ini menjadi penulis atau pengisi rubrik tentang pembinaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di majalah Intisari Jakarta. Keaktifan Badudu menulis buku-buku yang berisi tuntunan tentang penggunaan bahasa Indonesia untuk pelajar, mahasiswa, dan umum, dapat dibaca melalui karyanya.

    Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

  • Pendidikan

    • Sekolah Rakyat di Ampana, Sulawesi Tengah (1939).
    • Kursus Volksonderwijser/CVO di Luwuk, Sulawesi Tengah (1941).
    • Normaal School di Tentena, Sulawesi Tengah (1951).
    • B-1 Bahasa Indonesia di Bandung (1955).
    • S-1 Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung (1963).
    • Postgraduate Linguistics di Leidse Rijksuniversiteit Leiden, Belanda (1971).
    • Doktor Ilmu Sastra dengan pengkhususan linguistik Universitas Indonesia (1975).

  • Karir

    • Guru sekolah dasar di Ampana, Sulawesi Tengah (1951).
    • Guru SMP di Poso, Sulawesi Tengah (1951 - 1955).
    • Guru SMA di Bandung (1955 - 1964).
    • Dosen di Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965 - 1991).
    • Guru Besar Linguistik pada Program Pascasarjana (S2 dan S3) Universitas Padjadjaran Bandung dan Universitas Pendidikan Nasional (1982 - sekarang).

     

     

  • Penghargaan

    • Satyalencana 25 tahun Pengabdian
    • Bintang Mahaputra

Geser ke atas Berita Selanjutnya