Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Jonathan Swift

Profil Jonathan Swift | Merdeka.com

Lahir di Dublin dari pasangan Jonathan Swift dan Abigail Erick, Jonathan Swift muda dinamai dari ayahnya yang meninggal sebelum dia lahir pada saat Perang Sipil Inggris pecah. Saat Ibunya kembali ke Inggris, Ibunya menitipkan Jonathan kepada pamannya, Godwin, untuk dirawat di sana. Swift muda kemudian bekerja sebagai seorang sekertaris untuk Sir John Temple, sahabat pamannya. Beberapa tahun kemudian, pamannya mengirim Jonathan muda untuk bersekolah di Kilkenny College dan di tahun 1682, masuk ke Dublin University, dan memperoleh gelarnya pada tahun 1686. Setelah lulus, Jonathan pindah ke London atas rekomendasi Temple, dan tinggal di Moor Park dimana dia berteman dengan Esther Johnson, gadis berumur 8 tahun.

Pada tahun 1690 diketahui bahwa Swift mengidap Meniere’s Disease. Kondisi kesehatan yang tidak menentu memaksanya meninggalkan Temple dan kembali ke Irlandia, namun tahun berikutnya kembali ke Moor Park. Pada tahun 1692, Swift kembali meninggalkan Moor Park dan menjadi pendeta di Church of Ireland, ditempatkan di Kilroot.

Terbiasa tinggal dengan Temple dan keluarganya, berada di Kilroot yang sepi dan terisolasi membuat hidupnya cukup sulit. Semasa tinggal di Kilroot, Swift dekat dengan Jane Warring, yang dipanggilnya “Varina”. Pada tahun 1696, Swift kembali ke Moor Park dan tinggal di sana hingga 3 tahun kemudian, John Temple meninggal dunia pada 27 Januari 1699, beberapa saat setelah Swift menerbitkan satire berjudul The Battle of Books yang isinya merespon tulisan Temple yang berjudul Essay upon Ancient and Modern Learning.

Setelah Temple meninggal dunia, Swift mencari pekerjaan dengan menjadi sekertaris untuk berbagai figur, dan pada akhirnya, menjadi asisten untuk Earl of Berkeley. Tahun 1702, Swift menerima gelar Doctor of Divinity dari Trinity College dan menghabiskan waktunya menulis dan pulang pergi antara Irlandia dan Inggris bersama Esther, yang mana hubungan antara keduanya menjadi sebuah misteri, dan Rebecca Dingley, sahabat Esther.

Tahun 1700an merupakan era di mana Swift mulai dikenal oleh publik sebagai seorang penulis yang berbakat. Swift juga mulai aktif di dunia politik, salah satunya memberikan dukungannya atas kelompok oposisi Tory yang kemudian mengangkatnya menjadi editor untuk The Examiner. Tahun-tahun itu pulalah, Swift aktif, selain mempublikasikan fiksi, menerbitkan tulisan politik.

Ketidak-cocokannya dengan Queen Anne membuatnya harus meninggalkan Inggris dan kembali ke Irlandia akibat tidak adanya pekerjaan yang bisa diambil tanpa diketahui oleh sang Ratu. Periode 1720, sekembalinya dari Inggris adalah waktu lahirnya mahakarya-mahakarya Swift. Tulisan seperti Gulliver’s Travel, A Modest Proposal, dan Drapier’s Letter. Pada tahun 1727, Swift kembali ke Inggris, namun secepatnya kembali ke Irlandia karena Esther dalam keadaan sakit dan meninggal tahun berikutnya.

Semenjak itu, tema “kematian” banyak menghiasi tulisan-tulisannya. Terlebih karena, tahun-tahun berikutnya, Swift kehilangan teman-teman baiknya seperti John Gay di tahun 1732 dan John Arbuthnot pada 1735. Kesehatan Swift mulai memburuk pada tahun 1738 dan mengalami stroke pada tahun 1742. Alexander Pope, sahabat karibnya, meninggal setahun sebelum Swift yang pada 19 Oktober 1745, mengembuskan napas terakhirnya dan dimakamkan di sebelah makam Esther Johnson.  

Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana

Profil

  • Nama Lengkap

    Jonathan Swift

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Dublin

  • Tanggal Lahir

    1667-11-30

  • Zodiak

    Sagittarius

  • Warga Negara

    Irlandia

  • Biografi

    Lahir di Dublin dari pasangan Jonathan Swift dan Abigail Erick, Jonathan Swift muda dinamai dari ayahnya yang meninggal sebelum dia lahir pada saat Perang Sipil Inggris pecah. Saat Ibunya kembali ke Inggris, Ibunya menitipkan Jonathan kepada pamannya, Godwin, untuk dirawat di sana. Swift muda kemudian bekerja sebagai seorang sekertaris untuk Sir John Temple, sahabat pamannya. Beberapa tahun kemudian, pamannya mengirim Jonathan muda untuk bersekolah di Kilkenny College dan di tahun 1682, masuk ke Dublin University, dan memperoleh gelarnya pada tahun 1686. Setelah lulus, Jonathan pindah ke London atas rekomendasi Temple, dan tinggal di Moor Park dimana dia berteman dengan Esther Johnson, gadis berumur 8 tahun.

    Pada tahun 1690 diketahui bahwa Swift mengidap Meniere’s Disease. Kondisi kesehatan yang tidak menentu memaksanya meninggalkan Temple dan kembali ke Irlandia, namun tahun berikutnya kembali ke Moor Park. Pada tahun 1692, Swift kembali meninggalkan Moor Park dan menjadi pendeta di Church of Ireland, ditempatkan di Kilroot.

    Terbiasa tinggal dengan Temple dan keluarganya, berada di Kilroot yang sepi dan terisolasi membuat hidupnya cukup sulit. Semasa tinggal di Kilroot, Swift dekat dengan Jane Warring, yang dipanggilnya “Varina”. Pada tahun 1696, Swift kembali ke Moor Park dan tinggal di sana hingga 3 tahun kemudian, John Temple meninggal dunia pada 27 Januari 1699, beberapa saat setelah Swift menerbitkan satire berjudul The Battle of Books yang isinya merespon tulisan Temple yang berjudul Essay upon Ancient and Modern Learning.

    Setelah Temple meninggal dunia, Swift mencari pekerjaan dengan menjadi sekertaris untuk berbagai figur, dan pada akhirnya, menjadi asisten untuk Earl of Berkeley. Tahun 1702, Swift menerima gelar Doctor of Divinity dari Trinity College dan menghabiskan waktunya menulis dan pulang pergi antara Irlandia dan Inggris bersama Esther, yang mana hubungan antara keduanya menjadi sebuah misteri, dan Rebecca Dingley, sahabat Esther.

    Tahun 1700an merupakan era di mana Swift mulai dikenal oleh publik sebagai seorang penulis yang berbakat. Swift juga mulai aktif di dunia politik, salah satunya memberikan dukungannya atas kelompok oposisi Tory yang kemudian mengangkatnya menjadi editor untuk The Examiner. Tahun-tahun itu pulalah, Swift aktif, selain mempublikasikan fiksi, menerbitkan tulisan politik.

    Ketidak-cocokannya dengan Queen Anne membuatnya harus meninggalkan Inggris dan kembali ke Irlandia akibat tidak adanya pekerjaan yang bisa diambil tanpa diketahui oleh sang Ratu. Periode 1720, sekembalinya dari Inggris adalah waktu lahirnya mahakarya-mahakarya Swift. Tulisan seperti Gulliver’s Travel, A Modest Proposal, dan Drapier’s Letter. Pada tahun 1727, Swift kembali ke Inggris, namun secepatnya kembali ke Irlandia karena Esther dalam keadaan sakit dan meninggal tahun berikutnya.

    Semenjak itu, tema “kematian” banyak menghiasi tulisan-tulisannya. Terlebih karena, tahun-tahun berikutnya, Swift kehilangan teman-teman baiknya seperti John Gay di tahun 1732 dan John Arbuthnot pada 1735. Kesehatan Swift mulai memburuk pada tahun 1738 dan mengalami stroke pada tahun 1742. Alexander Pope, sahabat karibnya, meninggal setahun sebelum Swift yang pada 19 Oktober 1745, mengembuskan napas terakhirnya dan dimakamkan di sebelah makam Esther Johnson.  

    Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya