Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Jeffrey Wigand

Profil Jeffrey Wigand | Merdeka.com

Jeffrey S. Wigand, atau yang lebih akrab dipanggil Dr. Wigand adalah seorang konsultan tembakau. Berkaitan dengan spesialisasinya di bidang konsultasi tembakau, maka dia mendirikan sebuah lembaga bernama Smoke-Free Kids. Lembaga tersebut merupakan sebuah lembaga non-profit yang mengupayakan kontrol penggunaan tembakau agar lebih menunjang bagi kesehatan anak-anak. Dr. Wigand mendadak terkenal dalam skala nasional sejak dia mengutarakan kepada publik mengenai keputusan pabrik tembakau yang dia wakili untuk menaikkan kadar nikotin yang digunakan dalam campuran rokok. Pada acara CBS 60 Minutes, Wigand menyebutkan bahwa perusahan dimana dia bernaung, Brown & Williamson, memanipulasi kadar nikotin untuk menambah cita rasa. Kemudian, dalam sebuah wawancara, Wigand juga menyebutkan bahwa berita mengenai penambahan kadar nikotin tersebut menjadikan dia sasaran ancaman kematian. Sehubungan dengan itu, sosok seorang Dr. Wigand juga diangkat dalam film The Insider pada tahun 1999.

Selain kesehatan, Dr. Wigan juga berpendapat bahwa edukasi merupakan hal yang penting dalam hidup. Hal tersebut dia buktikan dengan berprofesi sebagai pengajar, dan mendalami ilmu pengetahuan. Dr. Wigand mendedikasikan hidupkan untuk pendidikan. Oleh sebab itu, dia menikmati perannya sebagai seorang pengajar walaupun tidak selalu berada di dalam ruang kelas. Selama empat tahun, Dr. Wigand mengajar Bahasa Jepang dan Sains (Bilogi, Kimia, dan Sains Fisikal) di DuPont manual High School di Louisville. Ketekunan Wigand dalam mengajar membuat Wigand berhak atas penghargaan Sallie Mae First Class Teacher of the year, dan menjadi satu dari 51 pengajar top tingkat nasional.

Wigand adalah seorang New Yorker yang tumbuh di Bronx, kemudian berpindah ke Pleasant Valley, dan kembali lagi ke New York. Wigand memperoleh gelar Master’s dan Ph. D. dari University of Buffalo, setelah menyelesaikan wajib militer. Dalam mengemban tugas negara, Wigand sempat dikirim ke Vietnam. Selain itu, dalam sebuah kelas Judo, Wigand bertemu dengan Linda, yang kemudian menjadi istri pertamanya.

Sebelum bekerja di bawan naungan Brown and Willamson, Wigand bekerja untuk beberapa perusahaan di bidang kesehatan seperti Pfizer dan Johnson and Johnson. Beberapa saat kemudian, Wigand menjabat sebagai General Manager dan Direktur Marketing untuk Union Carbide di Jepang. Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Senior di perusahaan Technicon Instrument. 

Pada tahun Januari 1989, Wigand mulai bekerja di bawah naungan sebuah perusahaan rokok Brown & Williamson. Empat tahun kemudian, Wigand diberhentikan dengan tidak terhormat atas mempublikasian kenaikan kadar zat adiktif di produk perusahaan tersebut. Setelah kejadian tersebut, Wigand bekerja berprofesi sebagai seorang guru Bahasa Jepang di DuPont Manual Magnet High School di Louisville, Kentucky.

Saat ini Wigand tidak lagi mengajar di sekolah. Melainkan memberikan kuliah umum untuk semua kalangan, baik anak-anak, mahasiswa, tenaga medis, mahasiswa hukum, dan para perancang hukum. Beberapa negara seperti Kanada, Belanda, Skotlandia, Israel, Itali, Malta, Jerman,Perancis, Irlandia, Islandia, dan Japan telah berkonsultasi dengan Wigand mengenai peraturan-peraturan tentang tembakau.

Saat ini, Wigand merupakan suami dari seorang filsuf, penulis, dan pengacara berkebangsaan Amerika, Hope Elizabeth May. Wigand menetap di Michigan. May adalah seorang professor untuk Central Michigan University di Mt, Pleasant, sedangkan Wigand merupakan anggota dari Mount Pleasant Board of Education.

Riset dan analisis oleh Nastiti Primadyastuti

Profil

  • Nama Lengkap

    DR. Jeffrey Wigand

  • Alias

    Jeffrey S. Wigand | DR. Wigand

  • Agama

  • Tempat Lahir

  • Tanggal Lahir

    1942-12-17

  • Zodiak

    Sagittarius

  • Warga Negara

  • Istri

    Hope Elizabeth May, Linda

  • Biografi

    Jeffrey S. Wigand, atau yang lebih akrab dipanggil Dr. Wigand adalah seorang konsultan tembakau. Berkaitan dengan spesialisasinya di bidang konsultasi tembakau, maka dia mendirikan sebuah lembaga bernama Smoke-Free Kids. Lembaga tersebut merupakan sebuah lembaga non-profit yang mengupayakan kontrol penggunaan tembakau agar lebih menunjang bagi kesehatan anak-anak. Dr. Wigand mendadak terkenal dalam skala nasional sejak dia mengutarakan kepada publik mengenai keputusan pabrik tembakau yang dia wakili untuk menaikkan kadar nikotin yang digunakan dalam campuran rokok. Pada acara CBS 60 Minutes, Wigand menyebutkan bahwa perusahan dimana dia bernaung, Brown & Williamson, memanipulasi kadar nikotin untuk menambah cita rasa. Kemudian, dalam sebuah wawancara, Wigand juga menyebutkan bahwa berita mengenai penambahan kadar nikotin tersebut menjadikan dia sasaran ancaman kematian. Sehubungan dengan itu, sosok seorang Dr. Wigand juga diangkat dalam film The Insider pada tahun 1999.

    Selain kesehatan, Dr. Wigan juga berpendapat bahwa edukasi merupakan hal yang penting dalam hidup. Hal tersebut dia buktikan dengan berprofesi sebagai pengajar, dan mendalami ilmu pengetahuan. Dr. Wigand mendedikasikan hidupkan untuk pendidikan. Oleh sebab itu, dia menikmati perannya sebagai seorang pengajar walaupun tidak selalu berada di dalam ruang kelas. Selama empat tahun, Dr. Wigand mengajar Bahasa Jepang dan Sains (Bilogi, Kimia, dan Sains Fisikal) di DuPont manual High School di Louisville. Ketekunan Wigand dalam mengajar membuat Wigand berhak atas penghargaan Sallie Mae First Class Teacher of the year, dan menjadi satu dari 51 pengajar top tingkat nasional.

    Wigand adalah seorang New Yorker yang tumbuh di Bronx, kemudian berpindah ke Pleasant Valley, dan kembali lagi ke New York. Wigand memperoleh gelar Master’s dan Ph. D. dari University of Buffalo, setelah menyelesaikan wajib militer. Dalam mengemban tugas negara, Wigand sempat dikirim ke Vietnam. Selain itu, dalam sebuah kelas Judo, Wigand bertemu dengan Linda, yang kemudian menjadi istri pertamanya.

    Sebelum bekerja di bawan naungan Brown and Willamson, Wigand bekerja untuk beberapa perusahaan di bidang kesehatan seperti Pfizer dan Johnson and Johnson. Beberapa saat kemudian, Wigand menjabat sebagai General Manager dan Direktur Marketing untuk Union Carbide di Jepang. Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Senior di perusahaan Technicon Instrument. 

    Pada tahun Januari 1989, Wigand mulai bekerja di bawah naungan sebuah perusahaan rokok Brown & Williamson. Empat tahun kemudian, Wigand diberhentikan dengan tidak terhormat atas mempublikasian kenaikan kadar zat adiktif di produk perusahaan tersebut. Setelah kejadian tersebut, Wigand bekerja berprofesi sebagai seorang guru Bahasa Jepang di DuPont Manual Magnet High School di Louisville, Kentucky.

    Saat ini Wigand tidak lagi mengajar di sekolah. Melainkan memberikan kuliah umum untuk semua kalangan, baik anak-anak, mahasiswa, tenaga medis, mahasiswa hukum, dan para perancang hukum. Beberapa negara seperti Kanada, Belanda, Skotlandia, Israel, Itali, Malta, Jerman,Perancis, Irlandia, Islandia, dan Japan telah berkonsultasi dengan Wigand mengenai peraturan-peraturan tentang tembakau.

    Saat ini, Wigand merupakan suami dari seorang filsuf, penulis, dan pengacara berkebangsaan Amerika, Hope Elizabeth May. Wigand menetap di Michigan. May adalah seorang professor untuk Central Michigan University di Mt, Pleasant, sedangkan Wigand merupakan anggota dari Mount Pleasant Board of Education.

    Riset dan analisis oleh Nastiti Primadyastuti

  • Pendidikan

    • B.A. State University of New York Buffalo (Kimia)
    • M.A. State University of New YorK Buffalo (Biokimia)
    • Ph.D. State University of New York Buffalo (Biokimia)
    • MAT University of Louisville
    • A.A. Dutchess Community College

  • Karir

    • Pfizer
    • Johnson & Johnson
    • General Manager dan Direktur Marketing Union Carbide di Jepang
    • Wakil Presiden Senior di Technicon  Instruments.
    • Brown & Williamson Tobacco Coorporation (Januari 1989)
    • Guru Kimia dan Bahasa Jepang di DuPont Manual Magnet High School
    • Dosen Kulian Tamu Internasional (sekarang) 

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya