WHO : Vaksin Covid-19 Tersedia Akhir Tahun, Ada 2 Miliar Dosis Diditribusikan
Merdeka.com - Sampai saat ini kasus virus corona masih merebak di beberapa negara dunia, termasuk Indonesia. Adanya vaksin virus corona digadang-gadang bisa segera menyudahi masa pandemi yang telah berlangsung lama.
Dilansir dari Antara, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia Syahrizal Syarif memaparkan, ada dua jenis virus, yakni RNA (ribonucleic acid) dan DNA (deoxyribonucleic acid). Sementara Covid-19 merupakan jenis virus yang tergolong RNA. Virus berjenis RNA memiliki satu rantai sehingga cenderung lebih mudah dan cepat untuk berubah, bermutasi, dan berkembang.
Karena itulah, pembuatan vaksin akan lebih sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama lantaran corona mampu bermutasi dengan cepat dibanding virus yang berjenis DNA dengan dua rantai.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebut vaksin Covid-19 kemungkinan akan tersedia pada akhir tahun ini.
COVAX WHO Akan Distribusikan 2 Miliar Dosis.
©2020 Merdeka.com/freepik
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyerukan solidaritas dan komitmen politik dari semua pemimpin untuk memastikan pemerataan vaksin ketika tersedia."Kami membutuhkan vaksin dan ada harapan akhir tahun ini kami dapat memiliki vaksin. Masih ada harapan," kata Tedros.
Rencananya vaksin global COVAX WHO ini akan tersedia pada akhir tahun 2020 dan didistribusikan 2 miliar dosis pada akhir tahun 2021. COVAX dipimpin bersama oleh GAVI, WHO, dan Koalisi CEPI untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi. Sebanyak 168 negara telah berpartisipasi untuk bergabung.
Selama dua hari, para dewan juga turut membahas tanggapan global terhadap pandemi. Pertemuan ini bertujuan untuk mendengar seruan dari berbagai negara, termasuk Jerman, Inggris, dan Australia untuk reformasi dan memperkuat badan PBB.
Selama reformasi, WHO berjanji untuk berubah secara konstan."Selama transformasi, kami berjanji ini, kami berjanji akan terus berubah secara konstan," ujar Tedros mengacu pada programnya sejak menjabat pada 2017.
Tiga panel independen yang meninjau kinerja WHO termasuk Peraturan Kesehatan Internasional 2005 yang menetapkan pedoman tentang pembatasan perdagangan dan perjalanan yang diberlakukan selama keadaan darurat kesehatan- memberikan pembaruan tentang pekerjaan mereka.
Panel Independen untuk Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi, yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark dan mantan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, bertemu untuk pertama kalinya bulan lalu.
"Kami berharap mendapat pelajaran nyata yang bisa kami terapkan dan mencegah hal yang sama terjadi, Tetapi saya ingin meyakinkan bahwa WHO siap untuk belajar dari ini dan mengubah organisasi ini." imbuh Tedros.
Pembelian Vaksin di Indonesia.
©2020 Merdeka.com/freepik
Indonesia masuk kategori Advanced Market Commitment (AMC) pada COVAX Facility. Dengan begitu, Indonesia mendapat jaminan akses terhadap vaksin Covid-19 yang terjangkau dan berkualitas untuk 20% populasi beresiko pada akhir 2021.
Pemerintah Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan GAVI Vaccine Alliance dan COVAX Facility guna mengetahui waktu persediaan vaksin virus corona dan harganya.
Pengadaan dan pembelian vaksin akan pemerintah lakukan melalui Supply Division UNICEF yang berkedudukan di Kopenhagen, Denmark. Melalui divisi tersebut, memungkinkan untuk melakukan pemesanan vaksin dengan jumlah yang besar dan harga yang lebih rendah.
"Kemitraan ini akan memungkinkan Indonesia membeli vaksin baru, seperti pneumococcal conjugate vaksin (PCV), dengan harga sepertiga dari harga pasar saat ini," kata Debora Comini, Perwakilan UNICEF Indonesia, dalam siaran pers.
Reporter : Dwiyana Pangesthi
(mdk/snw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca Selengkapnya