Waspadai Penyebab Fetish Kain Jarik, Begini Penjelasan Sosiolog Unair
Merdeka.com - Kasus fetish kain jarik berkedok riset yang dilakukan oleh seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bisa digolongkan sebagai bentuk penyimpangan orientasi seksual. Demikian penjelasan Sosiolog Unair Prof Bagong Suyanto, seperti melansir dari liputan6.com pada Selasa (4/8/2020).
Menurut Prof Bagong, bentuk penyimpangan seksual beraneka ragam. Bisa dengan bujuk rayu, ancaman, hingga tindakan kekerasan.
Faktor Penyimpangan Orientasi Seksual
©2020 Merdeka.com/Twitter @m_fikris
"Kebetulan dia ini, modus yang dilakukan dengan cara mengatasnamakan sedang melakukan riset dan itu memungkinkan. Itu penyimpangan orientasi seksual dan perilaku," jelas Sosiolog Unair itu, Senin (3/8).
Penyimpangan orientasi seksual yang dilakukan oleh G, lanjut Prof Bagong, faktor penyebabnya bisa berbagai macam. Selain berkaitan dengan genetik, juga bisa dikarenakan pengalaman traumatik. Faktor-faktor itulah yang kemudian membentuk perilaku menyimpang.
"Itu penyimpangan orientasi seksual dan perilaku sebab-sebabnya tidak hanya faktor genetik. Pengalaman traumatik bisa membentuk perubahan perilaku seks menyimpang. Memang harus dilacak. Menurut penelitian, saat kecil bisa jadi korban dan saat besar menjadi pelaku," ujarnya.
Buka Posko Pengaduan
©2020 Merdeka.com/Twitter @m_fikris
Sebelumnya, kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan G ini viral di media sosial Twitter. Bermula dari cuitan korban berinisial MF yang menceritakan pengalaman dirinya saat dimintai bantuan terduga pelaku untuk membungkus diri dengan menggunakan kain jarik.
MF sempat menuruti permintaan G karena terduga pelaku beralasan itu untuk kepentingan riset skripsinya. Namun, seiring berjalannya waktu, MF merasa ada yang janggal karena G bersikap sangat memaksa saat meminta MF membungkus dirinya menggunakan kain jarik.
Menindaklanjuti kasus tersebut, pihak Unair dan Polda Jawa Timur membuka posko pengaduan agar para korban kasus tersebut melapor. Sampai berita ini ditulis, sudah ada 15 korban yang melakukan aduan di posko help center Unair.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UGM Periksa Mahasiswa Diduga Melakukan Pelecehan Seksual, Minta Korban Segera Melapor
Korban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Erotomania yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Penderita erotomania yakin bahwa orang yang mereka idamkan secara rahasia mencintai mereka, meskipun tidak ada bukti yang mendukung keyakinan tersebut.
Baca SelengkapnyaSederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila
Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rektor Universitas Pancasila Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Buah
Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Putri Handayani, Wanita Indonesia Pertama yang Jejakkan Kaki di Kutub Selatan, Banjir Apresiasi
Berkat aksinya, Putri menuai apresiasi dari warganet hingga kalangan pejabat.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Pelapor Eks Ketua BEM UI Melki Sedek Huang Atas Dugaan Kasus Pelecehan Seksual
Pihak Kampus menduga, sebelum ke Satgas sudah ada proses di BEM.
Baca Selengkapnya40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel
Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca SelengkapnyaRektor Nonaktif Universitas Pancasila Jalani Visum Hari Ini Terkait Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Visum et repertum psycriatrium dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaNonaktifkan ETH Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, 8 Kandidat Bersaing Jadi Rektor Universitas Pancasila
Keputusan menonaktifkan ETH ini berdasarkan hasil Rapat Pleno Yayasan pada hari Senin 26 Februari 2024.
Baca Selengkapnya