Warga Diminta Tidak Takut Diberi Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Wali Kota Kediri
Merdeka.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta warga tidak takut diberi vaksin Covid-19, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona jenis baru itu. Selain itu, lanjut Abu Bakar, vaksin ini baik dan lulus sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Supaya vaksinasi ini berhasil, tidak perlu khawatir. Karena kita harus terus melanjutkan kehidupan dan maksimal dalam bekerja. Mudah-mudahan dengan adanya vaksin ini bisa mengendalikan Covid-19 dan bisa memiliki imun yang kuat," ujarnya di Kediri, Senin, (11/1/2021) kemarin.
Simulasi Pemberian Vaksin
©2021 Merdeka.com/Aksara Bebey
Wali Kota menghadiri simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Pesantren II Kota Kediri. Simulasi dilakukan untuk mengetahui alur pelayanan vaksinasi Covid-19. Tujuannya, supaya pelaksanaan vaksinasi bisa berjalan dengan baik.
"Jadi saya memastikan simulasi berjalan lancar dan nanti tidak bingung karena ini sistemnya dari BPJS. Nanti ketika vaksinnya sudah datang di Kota Kediri, akan langsung dilakukan vaksinasi Covid-19 ini," ujarnya.
Nantinya, di setiap puskesmas akan ada 20 vaksin yang diberikan kepada 20 orang setiap harinya.
"Kalau di Kota Kediri, ada 15 titik yang digunakan untuk vaksinasi Covid-19 ini yaitu di sembilan puskesmas dan enam rumah sakit," imbuhnya.
Siap Divaksin Pertama
©2020 Merdeka.com
Wali Kota yang akrab disapa Mas Abu itu menambahkan, ia beserta Forkopimda Kota Kediri siap divaksin Covid-19 di hari pertama pelaksanaannya.
"Saya dan Forkopimda Kota Kediri, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan yang akan divaksin pada tanggal 14 atau 15 Januari 2021. Hal ini untuk memastikan bahwa vaksin ini benar-benar bagus dan baik," ungkapnya.
Ia juga mengingatkan para petugas vaksinasi tentang adanya potensi server down pada saat pelaksanaan vaksinasi. Pasalnya, program diakses bersamaan di seluruh Indonesia.
Untuk menghadapi kemungkinan buruk tersebut, para petugas vaksinasi diminta melakukan pencatatan manual sesuai instruksi Kementerian Kesehatan.
Alur Pelayanan Vaksinasi
Sementara itu, alur pelayanan vaksinasi Covid-19 dimulai dari pendaftaran, skrining, vaksinasi, konsultasi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI), serta observasi 30 menit yang dipantau tenaga kesehatan.
Pada tahap pendaftaran, penerima vaksin diminta menunjukkan KTP/E-Tiket. Petugas akan melakukan pengecekan data penerima vaksin pada aplikasi Primary Care (P-Care) vaksinasi. Kemudian, penerima vaksin menuju meja skrining untuk dilakukan pengecekan kesehatan dan memastikan sesuai kriteria penerima vaksin.
Tahapan selanjutnya, penerima vaksin akan disuntik vaksin Covid-19. Setelah disuntik vaksin, penerima vaksin akan diberi kartu vaksinasi untuk selanjutnya menuju tempat observasi selama 30 menit. Di tempat observasi inilah tenaga kesehatan akan melihat apakah terjadi kejadian ikutan pascaimunisasi atau tidak.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaViral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaCovid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnya