Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Unik, Warga Bojonegoro Punya Tradisi Jaga Makam Orang yang Meninggal di Hari Sakral

Unik, Warga Bojonegoro Punya Tradisi Jaga Makam Orang yang Meninggal di Hari Sakral Ilustrasi makam. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Masyarakat Desa Sidorejo, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur memiliki tradisi unik menjaga kuburan orang yang meninggal pada hari-hari sakral dalam tradisi kebudayaan Jawa.

Setiap kali ada anggota keluarga yang meninggal pada Jumat Legi, keluarga akan menjaga makam jenazah yang bersangkutan hingga 40 hari ke depan, seperti melansir dari Instagram @lingkarjonegoro. Biasanya jika tidak bisa melakukan sendiri, pihak keluarga membayar orang lain untuk menunggu makam.

Inisiasi Pemerintah Desa

tradisi unik menunggu makam orang yang meninggal hingga 40 hari

©2021 Merdeka.com/Instagram @lingkarjonegoro

Seiring perkembangan zaman, ada yang berbeda dari pelaksanaan tradisi menunggu makam keluarga yang meninggal di hari sakral ini.

“Pemerintah desa setempat membantu keluarga penunggu dengan perangkat Closed-Circuit Television (CCTV) untuk menunggu makam keluarga tersebut,” tulis @lingkarbojonegoro.

Niat Pemerintah Desa

epala Desa Sidorejo, Sri Murtianingrum mengaku bahwa pemerintah desa hanya berniat membantu meringankan beban warganya yang sedang berduka.

“Kita beli CCTV dengan harapan meringankan biaya penunggu makam yang meninggal di hari Jumat Legi dan Jumat Pahing,” ujarnya pada Sabtu, (16/1/2021).

Sri Murtianingrum pernah mengalami sendiri. Saat itu, ibundanya meninggal di hari sakral, maka ia pun harus mengeluarkan tambahan biaya untuk jasa penunggu makam.

Tradisi menunggu makam masih terus dipegang oleh masyarakat desa setempat. Pihaknya merasa kasihan jika yang berduka merupakan keluarga kurang mampu, lantaran masih harus mencari biaya untuk membayar penunggu makam. Padahal, biaya yang dibutuhkan bisa mencapai jutaan rupiah.

“Hanya berniat membantu warga saja, ini murni inisiatif saya karena pernah mengalami langsung,” imbuh perempuan yang akrab disapa Ningrum itu.

Biaya Penunggu Makam

tradisi unik menunggu makam orang yang meninggal hingga 40 hari

©2021 Merdeka.com/Instagram @lingkarjonegoro

Keberadaan CCTV ini diharapkan bisa meringankan beban keluarga yang sedang berduka cita. Mereka tidak perlu bersusah payah membayar biaya penunggu makam. Keberadaan CCTV membuat masyarakat tidak perlu menunggu di lokasi pemakaman, melainkan cukup dari rumah penduduk terdekat.

Sebagai informasi, biaya penunggu makam bagi warga yang meninggal pada Jumat Legi dan Pahing di desa ini berkisar antara 4,5 juta hingga 6 juta rupiah untuk 40 hari.

(mdk/rka)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Ojung di Lumajang, Pemenang  Terbanyak Sabet Lawan dengan Rotan

Melihat Tradisi Ojung di Lumajang, Pemenang Terbanyak Sabet Lawan dengan Rotan

Penduduk Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, menggelar tradisi Ojung di sekitar sumber mata air Sumber Winong setiap Muharam atau Suro.

Baca Selengkapnya
Hasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor

Hasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor

Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Manisnya Dodol Susu Boyolali, Jajanan Tradisional yang Memanfaatkan Potensi Daerah

Mencicipi Manisnya Dodol Susu Boyolali, Jajanan Tradisional yang Memanfaatkan Potensi Daerah

Kehadiran dodol dengan bahan baku susu sapi tak lepas dari potensi daerah Kabupaten Boyolali yang mana terdapat banyak peternakan sapi.

Baca Selengkapnya
Rakik-Rakik, Tradisi Masyarakat Kabupaten Agam Semarakkan Suasana Malam Takbiran di Danau Maninjau

Rakik-Rakik, Tradisi Masyarakat Kabupaten Agam Semarakkan Suasana Malam Takbiran di Danau Maninjau

Keunikan dari tradisi rakik-rakik ini adalah tempat pelaksanaannya yang berlangsung di Danau Maninjau yang ikonik.

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba

Mengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba

Ketika seseorang telah pergi untuk selamanya, bagi kelompok Suku Batak Toba orang tersebut layak untuk mendapatkan penghormatan.

Baca Selengkapnya