Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trending di Korsel, Ini 5 Fakta Kasus ABK Indonesia di Kapal Berbendera China

Trending di Korsel, Ini 5 Fakta Kasus ABK Indonesia di Kapal Berbendera China ABK WNI Di Kapal China. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kabar mengejutkan tengah beredar dan disiarkan oleh stasiun TV Korea Selatan. Dalam berita terebut, anak buah kapal (ABK) yang merupakan WNI diduga menjadi korban perbudakan modern.

Melansir dari liputan6,Rabu (6/5/2020), para ABK itu berada di kapal Long Xin 629 milik China. Mereka disebut-sebut sebagai korban pelanggaran HAM ketika bekerja di kapal tersebut.

Untuk mengetahui perkembangan kasusnya, berikut 5 fakta terkait ABK Indonesia di kapal China.

1. Jasad 3 Awak Kapal Dibuang Ke Laut

abk wni di kapal china

©2020 Merdeka.com

Berita ini sontak menggemparkan setelah MBC, salah satu stasiun TV Korea Selatan melaporkan adanya dugaan perbudakan modern yang terjadi pada ABK asal Indonesia.

Dalam berita tersebut diketahui, 3 awak kapal asal Indonesia yang meninggal di atas kapal dibuang ke tengah laut. 

Melansir dari liputan6, pada Desember 2019 dan Maret 2020, pada kapal Long Xin 629 dan Long Xin 604, terjadi kematian 3 awak kapal WNI saat kapal sedang berlayar di Samudera Pasifik.

Kapten kapal menjelaskan bahwa keputusan melarung jenazah karena kematian disebabkan penyakit menular dan hal ini berdasarkan persetujuan awak kapal lainnya.

2. Sudah Sakit Sejak 1 Bulan Lalu

Sebelum diketahui jasad ABK WNI dibuang ke laut, ternyata WNI tersebut telah sakit sejak satu bulan yang lalu.

Dari pernyataan yang diputar pada siaran MBC, seorang awak kapal menuturkan bahwa kondisi pekerjaan mereka sangat mengerikan.

Bahkan diketahui ternyata salah satu awak yang meninggal dan dilarung dilaut tersebut telah sakit semenjak sebulan yang lalu.

"Awalnya keram terus tahu-tahu kakinya bengkak, dari kaki terus nyerang ke badan terus sesak dia," ujar seorang saksi yang ditampilkan MBC. 

3. ABK WNI Minum Air Laut

abk wni di kapal china

©2020 Merdeka.com

Ketidakadilan juga diceritakan salah satu awak kapal. Dirinya mengatakan bahwa ABK WNI minum air laut yang telah difiltrasi.

Meskipun sebenarnya kapal memiliki persediaan air mineral, namun air tersebut hanya diperuntukkan oleh awak Cina. Awak kapal dari Indonesia tersebut juga menyebutkan keluhan-keluhan yang muncul setelah meminum air laut.

"Pusing terus enggak bisa minum air itu sama sekali. Pernah juga sampai kaya ada dahak-dahak di sini," ujar saksi tersebut.

4. Kerja 18 Jam, Gaji 1,7 Juta

Menurut kesaksian salah satu ABK tersebut, setiap pekerja Indonesia memiliki jam kerja hingga 18 jam dengan waktu istirahat hanya 6 jam setelahnya.

Upah yang didapat mereka selama bekerja hingga 13 bulan hanya sekitar US$ 120 atau Rp 1,7 juta. Dalam satu bulan, mereka hanya digaji sekitar Rp 100.000.

5. Sebagian ABK WNI Sudah Dipulangkan

abk wni di kapal china

©2020 Merdeka.com

Kabar terkini dari kasus ini melansir dari liputan6, sebagian ABK telah dipulangkan. KBRI Seoul berkoordinasi dengan otoritas setempat telah memulangkan 11 awak kapal pada 24 April 2020.

Kemudian pada 8 Mei 2020, 14 awak kapal lainnya akan dipulangkan juga. Seorang ABK kapal yang meninggal di RS Busan akan diupayakan oleh KBRI Seoul agar tetap bisa dipulangkan.

(mdk/vna)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan

7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan

Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.

Baca Selengkapnya
WN Taiwan Korban Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu Ditemukan Tak Bernyawa

WN Taiwan Korban Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu Ditemukan Tak Bernyawa

Warga Taiwan, Shi Yi yang hilang setelah kapal KM Pari Kudus terbalik Kepulauan Seribu ditemukan meninggal dunia

Baca Selengkapnya
Kapal Pengangkut BBM Terbakar di Pelabuhan KBN

Kapal Pengangkut BBM Terbakar di Pelabuhan KBN

Ada 45 personel yang turun berjibaku memadamkan api.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi

KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi

Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).

Baca Selengkapnya
Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh

Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh

Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.

Baca Selengkapnya
WN Taiwan yang Hilang akibat Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu Ditemukan

WN Taiwan yang Hilang akibat Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu Ditemukan

Pencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.

Baca Selengkapnya
Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian

Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Kapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat

Kapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat

Ada 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.

Baca Selengkapnya
Klaim Kapal Pengangkut Etnis Rohingya Berangkat dari Bangladesh ke Indonesia, Cek Faktanya

Klaim Kapal Pengangkut Etnis Rohingya Berangkat dari Bangladesh ke Indonesia, Cek Faktanya

Beredar kapal etnis Rohingya diberangkatkan ke Indonesia langsung dari Bangladesh

Baca Selengkapnya