Merdeka.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyatakan tidak akan mengadakan acara gelar griya pada Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah ini. Keputusan ini ditempuh sebagai langkah antisipatif mengurangi risiko penularan Covid-19.

"Tidak ada (gelar griya)," tuturnya di Kediri, Jumat (7/5/2021), mengutip dari ANTARA.

Tak Izinkan ASN Mudik

Wali Kota Abu Bakar juga mencermati keramaian di pusat perbelanjaan menjelang Lebaran. Pihaknya mengingatkan para pengusaha untuk mematuhi pembatasan pengunjung di pusat perbelanjaan, yakni maksimal 50 persen dari kapasitas gedung.

Selain itu, guna menekan risiko penularan Covid-19, Wali Kota juga tidak akan mengeluarkan surat izin mudik kepada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah kota.

"Kami sepakati tidak boleh mudik dan saya sampaikan bahwa tidak mengeluarkan surat mudik untuk ASN di Kediri," kata pria yang akrab disapa Mas Abu itu.

Pemerintah Kota Kediri mengikuti kebijakan pemerintah pusat memberlakukan larangan mudik Lebaran dari 6 hingga 17 Mei 2021 guna mencegah peningkatan penularan Covid-19 selama musim libur panjang.

Sementara itu, hingga Kamis (6/5) jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Kediri mencapai 1.374 orang. Rinciannya, terdapat empat orang yang masih menjalani perawatan medis, kemudian 1.227 orang dinyatakan sudah sembuh, dan 143 orang meninggal dunia.

Pembatasan

©2021 Merdeka.com/probolinggokab.go.id

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menerbitkan Surat Edaran Nomor 800/2794/SJ tentang Pembatasan Kegiatan Buka Bersama pada Ramadhan dan Pelarangan Open House Halalbihalal Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.

Dalam surat edaran itu, Mendagri meminta gubernur, bupati, wali kota di Indonesia membatasi kegiatan buka puasa bersama selama Ramadan. Pihaknya juga melarang penyelenggaraan acara gelar griya pada saat Lebaran maupun sesudahnya guna mencegah penularan virus Corona.