Tes Cepat COVID-19 Dilakukan di Seluruh Puskesmas di Surabaya, Ketahui Faktanya
Merdeka.com - Selasa (31/3), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan tes cepat atau rapid test COVID-19 di seluruh puskesmas di Kota Surabaya. Tes cepat ini bertujuan untuk memeriksa antibodi seseorang berkenaan dengan infeksi virus corona jenis baru atau COVID-19.
Dikutip dari Antara, Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan bahwasanya sebelum ini sudah dilakukan tes cepat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH). Tes cepat di dua rumah sakit itu dilakukan pada Minggu (29/3).
Total ada 66 orang yang mengikuti tes cepat di kedua rumah sakit itu. Dari hasil yang muncul, seluruhnya dinyatakan negatif COVID-19.
Prioritaskan Tenaga Medis dan PDP
via REUTERS Twitter.com/qaisernawab098 - Facebook.com/ilnicos - Facebook.com/Lisa Miller Delport -
Ada sekitar 620 alat tes cepat yang tersebar di 63 puskesmas di Kota Surabaya. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, yang akan diprioritaskan untuk mengikuti tes cepat COVID-19 adalah tenaga medis dan pasien dalam pengawasan (PDP), sebagaimana dikutip dari Antara.
Diketahui bersama, tenaga medis menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19. Sehari-hari mereka berinteraksi dengan para pasien positif COVID-19. Sehingga peluang untuk terinfeksi pun besar kemungkinannya.
Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) merupakan orang-orang yang memiliki gejala serupa dengan COVID-19 tetapi belum dinyatakan positif COVID-19. Oleh karena itu, mereka perlu menjadi prioritas dalam pelaksanaan tes cepat COVID-19.
Cara Kerja Alat Tes Cepat
2020 Merdeka.com/liputan6.com
Dikutip dari Antara, alat tes cepat atau rapid test COVID-19 bertujuan untuk mendeteksi antibodi seseorang. Caranya ialah dengan melakukan pengambilan sampel darah dan serum darah. Sampel tersebut kemudian diteteskan ke alat tes cepat.
Dari hasil yang ditunjukkan oleh alat tes cepat atau rapid test akan diketahui apakah seseorang positif atau negatif COVID-19. Hasil tes melalui alat tes cepat ini akan diketahui dalam hitungan jam. Dengan demikian, penanganan terhadap orang yang dinyatakan positif COVID-19 bisa lebih cepat dilakukan.
Bantuan dari Pemerintah dan LSM
2020 Merdeka.com/tzuchi.or.id
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menerima bantuan sebanyak 620 alat tes cepat atau rapid test. Bantuan itu berasal dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan Tzu Chi Buddha.
Dari Kemenkes RI, Dinkes Kota Surabaya memperoleh 460 alat tes cepat COVID-19. Sedangkan dari Yayasan Tzu Chi Buddha mendapat 160 alat tes cepat atau rapid test.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya61 Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di DIY
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaCegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya