Merdeka.com - Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur kembali dinobatkan sebagai salah satu daerah yang memiliki komitmen pembangunan kesetaraan gender terbaik di Indonesia.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menganugerahi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung dengan penghargaan Anugerah Parahita Ekepraya (APE) tingkat Utama tahun 2021.

"Penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan peran para pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, dalam strategi pengarusutamaan gender (PUG)," ungkap Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Rabu (13/10/2021).

Pencapaian

APE adalah penghargaan yang diberikan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai berkomitmen mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, sekaligus memenuhi kebutuhan anak.

Tahun ini merupakan tahun kedua Kabupaten Tulungagung meraih APE, setelah tahun sebelumnya mendapatkan penghargaan serupa. Tahun lalu, Kabupaten Tulungagung juga sudah meraih penghargaan serupa, sehingga ini menjadi pencapaian prestasi kedua berturut.

"Semoga saja ke depannya bisa masuk kriteria mentor," lanjut Bupati Maryoto, dikutip dari Antara.

Pengarusutamaan Gender

©Daily Mail

Kepala Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Tulungagung Suparni menjelaskan, indikator utama pemberian APE adalah komitmen pemerintah dalam pengarusutamaan gender.

“Baik itu dalam hal pengambilan kebijakan, komitmen, serta pengalokasian anggaran baik pihak swasta maupun pemangku kepentingan lainnya," tutur Suparni.

Sementara Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Tulungagung cukup tinggi, yakni 95,48.

"Ini tadi kami sudah dua kali utama, mudah-mudahan tahun depan bisa satu tingkat lebih baik. Mentor," lanjutnya.

Penegakan PUG

Tolak ukur penegakan PUG dilihat dari pengalokasian lebih dari 30 persen anggaran pembangunan yang tersebar di masing-masing instansi/badan/lembaga.

Beberapa kegiatan yang mendorong penegakan PUG antara lain terkait tingkat keberdayaan perempuan di Tulungagung dari segi ekonomi, sosial, pendidikan, pendapatan, hingga kesehatan.

Pandemi Covid-19 turut mempengaruhi IPG Kabupaten Tulungagung. Merujuk data BPS, selama tiga tahun berturut-turut, IPG Tulungagung menunjukkan tren penurunan walaupun tidak signifikan. Pada tahun 2018 tinggi IPG Kabupaten Tulungagung 95,75, tahun 2019 turun menjadi 95,63, dan tahun 2020 turun lagi menjadi 95,48.

"Kami akan terus mendorong IPG agar baik lagi dan lebih baik," pungkas Suparni.