Merdeka.com - Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya (UB) Malang menemukan obat oles alternatif untuk pengobatan kanker mulut. Mengutip dari ANTARA pada Kamis (24/9), obat alternatif itu terbuat dari bahan baku berupa ekstrak daun kemangi.

"Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Salah satu dari sepuluh jenis kanker yang paling banyak menyerang manusia adalah kanker mulut," kata salah satu anggota tim pembuat obat alternatif kanker mulut dari kemangi, Nafilah Inas Athaya di Malang, Jatim, Kamis (24/9).

Temuan Mahasiswa

©2020 Merdeka.com/fkg.ub.ac.id

Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya itu adalah Nafilah Inas Athaya, Karina Damayanti, dan Risa Fitriana Gisma. Dalam prosesnya, mereka dibimbing oleh drg Astika Swastirani, M.Si.

Menurut Nafilah, kanker mulut menyebabkan penderitanya kesulitan bicara, menelan, mengunyah, serta nyeri. Jika tidak dilakukan perawatan, maka akan mengganggu kelangsungan hidup penderita.

Beberapa waktu silam juga ramai diberitakan tentang siswa dan mahasiswa yang menemukan obat kanker payudara, kanker serviks, dan kanker lainnya. Tak mau kalah dengan yang lain, tiga mahasiswa FKG UB melakukan penelitian hingga menemukan konsep obat oles alternatif untuk pengobatan kanker mulut. Obat oles yang terbuat dari ekstrak daun kemangi itu berbentuk gel berukuran nano.

Ide Penciptaan

©Shutterstock

Ide menciptakan obat kanker mulut dari ekstrak daun kemangi bermula ketika tiga mahasiswi salah satu perguruan tinggi kebanggaan Jawa Timur itu melihat banyaknya lesehan, warung, dan rumah makan yang menyajikan menu lalapan dan kemangi sebagai pelengkapnya.

Sejak dulu, kemangi biasa dikonsumsi sebagai bahan pelengkap makanan. Namun banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dan kandungan daun kemangi sebagai obat herbal.

Sementara itu, di Indonesia banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan merokok. Kebiasaan ini menjadi salah satu pemicu kanker mulut. Selain itu, kanker mulut juga bisa disebabkan oleh faktor riwayat terinfeksi virus dan konsumsi alkohol.

Keunggulan Kemangi

©Shutterstock

Tiga mahasiswi UB itu kemudian melakukan studi literatur dari penelitian-penelitian sebelumnya. Mereka menemukan bahwa kemangi mengandung beberapa senyawa seperti eugenol, etanol, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid.

Sejumlah kandungan senyawa dalam daun kemangi tersebut mampu menghambat pertumbuhan hingga menyebabkan kematian sel kanker, termasuk kanker pada rongga mulut. Kemangi juga memiliki antioksidan yang sangat tinggi dan berguna untuk melawan radikal bebas.

Di Indonesia, kemangi banyak ditanam dan mudah dijumpai di kebun-kebun, di pinggir jalan hingga di huma. Oleh karena itu, tim FKG itu mencari tahu potensi ekstrak daun kemangi dalam bentuk gel berukuran nano sebagai alternatif pengobatan kanker mulut.

"Dengan adanya temuan ini diharapkan nanogel ekstrak daun kemangi dapat menjadi obat oles yang tidak banyak memiliki efek samping, mudah didapat, dengan harga yang relatif lebih murah untuk membantu pasien yang menderita kanker mulut," pungkas Nafilah.