Merdeka.com - Syekh Ali Jaber akan mengisi kegiatan dakwah di Jember dan Kabupaten Malang pada Kamis, 17 September 2020. Pasca penusukan yang dialaminya di Bandar Lampung beberapa waktu lalu, pendakwah ini, langsung kembali beraktivitas seperti sediakala.

Di Jawa Timur, Kepolisian Daerah setempat akan membantu panitia untuk mengamankan kegiatan dakwah Syekh Ali Jaber. Meskipun demikian, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan, tanggung jawab keamanan sepenuhnya berada di pihak panitia.

Bagi jemaah yang ingin menghadiri kegiatan dakwah Syekh Ali Jaber, harus memenuhi syarat yang ditetapkan panitia. Seperti:

Ada Seleksi Jemaah

©2020 Merdeka.com

Kabid Humas Polda Jatim itu menyatakan akan mengirim personelnya yang bertugas di polres setempat untuk membantu menyeleksi jemaah pengajian sebagai upaya antisipatif.

"Polda Jatim melalui polres akan melibatkan penyelenggara melakukan langkah antisipatif dengan menyeleksi jemaah peserta pengajian," ujar Trunoyudo saat dikonfirmasi di Surabaya, seperti dilansir Antara (16/9/2020).

Sebelumnya, jadwal ceramah Syekh Ali Jaber di Jawa Timur disampaikan ketika yang bersangkutan diundang dalam program Podcast #CloseTheDoor Corbuzier yang tayang pada Rabu (16/9).

Dalam kesempatan itu, Deddy Corbuzier sempat menanyakan apakah Syekh Ali Jaber trauma dengan peristiwa penikaman di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, beberapa hari lalu.

Sesuai Protokol Kesehatan dan Tidak Bawa Benda Ini

YouTube Al Liee Cha ©2020 Merdeka.com

Dua hal yang perlu diperhatikan oleh panitia penyelanggara kegiatan dakwah, lanjut Truno, yakni memastikan penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 di lokasi. Serta memastikan tidak ada jemaah yang membawa benda berbahaya dan membahayakan seperti senjata tajam.

"Lagian juga ngapain ke pengajian membawa senjata tajam," jelas perwira menengah Polri tersebut.

Dalam hal ini, kepolisian akan membantu pengamanan selama kegiatan pengajian berlangsung.

"Kepolisian akan membantu panitia menyeleksi peserta pengajian, misalnya, jika ada yang membawa senjata tajam," tutur mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat tersebut.