Pedagang Suami Istri Meninggal Karena Corona, 7 Pasar di Surabaya Tutup Sementara
Merdeka.com - Pemerintah Kota Surabaya menutup sementara sejumlah pasar di wilayahnya. Penutupan pasar sebagai tempat publik merupakan salah satu bagian dari penerapan protokol kesehatan terkait pandemi COVID-19, seperti dikutip dari Liputan6.com.
Penutupan pasar untuk sementara waktu dilakukan sebagai upaya untuk melindungi pedagang maupun pembeli yang melakukan aktivitas sehari-hari di dalam pasar. Sampai berita ini ditulis, setidaknya ada 7 pasar di Surabaya yang mengalami penutupan sementara.
Terapkan Protokol Kesehatan
©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho
Di seluruh pasar di Kota Pahlawan itu penerapan protokol kesehatan dioptimalkan. Di antaranya penerapan bilik sterilisasi, kipas sterilisasi, penyediaan cairan pembersih tangan, masker bagi pengunjung dan pedagang, pengecekan suhu tubuh, hingga penyemprotan disinfektan.
Pasar tradisional juga ditata ulang, disesuaikan dengan protokol kesehatan COVID-19. Seperti memberi jarak antara pedagang satu dengan lainnya. Dikutip dari Liputan6.com, Pemkot Surabaya juga meminta pedagang memastikan para pembelinya tidak melakukan kontak langsung dengan mereka.
Gencar Lakukan Sosialisasi
©Pixabay
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah, Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, setiap hari ia bersama jajarannya turun ke lapangan untuk melakukan operasi dan sosialisasi. Hal itu terus dilakukan supaya masyarakat dapat menjadikan aturan sebagai kebiasaan. Misalnya terkait penggunaan masker setiap hari ketika berada di luar rumah.
"Kami juga senantiasa menjadikan itu sebagai kebiasaan. Karena yang belum biasa menjadi biasa itu sulitnya,” jelas Hebi, dikutip dari surabaya.go.id.
Pasutri Pedagang Pasar Meninggal
©2020 Merdeka.com/shutterstock
Berdasarkan penjelasan dari Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi, ada pasangan suami istri yang meninggal karena terinfeksi COVID-19. Pasutri tersebut merupakan pedagang di Pasar Simo Surabaya. Sang suami berusia 72 tahun, sementara istrinya berusia 65 tahun.
Pada 26 April atau tiga hari setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Universitas Airlangga, Surabaya, suami meninggal dunia. Hasil swab suami baru keluar tanggal 1 Mei 2020 dan dinyatakan positif COVID-19. Sehari setelahnya, tanggal 2 Mei 2020 istrinya meninggal dunia dan dinyatakan positif COVID-19 juga.
Tujuh Pasar Tutup Sementara
©2014 Merdeka.com
Dikutip dari Liputan6.com, berikut ini daftar pasar di Kota Pahlawan yang tutup sementara karena pandemi COVID-19. Masing-masing pasar memiliki masa penutupan yang berbeda-beda.
1. Pasar Simo
Pasar Simo yang terletak di Jalan Simo Kalangan, Surabaya, Jawa Timur tutup mulai 7 Mei 2020. Rencananya, pasar tersebut akan ditutup selama 14 hari, yakni hingga 20 Mei 2020.
Penutupan pasar dilakukan karena ada pedagang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Mengutip surat edaran nomor SU-950/01/V/2020 mengenai pemberitahuan penutupan Pasar Simo berdasarkan hasil rapat koordinasi antara sejumlah pihak terkait.
Di antaranya, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja, Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah, PD Pasar Surya, Camat Sawahan dan Camat Sukomanunggal pada 6 Mei 2020 di ruang rapat kantor Satpol PP Surabaya. Rapat koordinasi tersebut memutuskan tidak ada aktivitas berjualan di dalam Pasar Simo mulai 7 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 14 hari ke depan.
2. Pasar Simo Gunung
©2014 Merdeka.com
Senada, Pasar Simo Gunung di Jalan Banyu Urip, Surabaya, Jawa Timur ditutup selama 14 hari. Terhitung sejak 7 Mei hingga 20 Mei 2020.
Pemkot Surabaya juga menggelar tes cepat di Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung, termasuk pasar tumpahan tersebut pada Kamis, 7 Mei 2020. Dari tes cepat tersebut, lima orang dinyatakan reaktif. Meskipun demikian, transaksi belanja dengan pedagang kedua pasar tersebut tetap bisa dilakukan secara daring.
3. Pasar Kupang Gunung
©2014 Merdeka.com
Pasar Kupang Gunung di Jalan Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur Mulai 2 Mei hingga 14 hari ke depan. Penutupan sementara pasar ini dikarenakan adanya temuan dua pedagang yang positif COVID-19. Setiap hari pengelola pasar menyemprotkan disinfektan ke Pasar Kupang Gunung.
4. Pasar Jojoran I Surabaya
©2014 Merdeka.com
Pasar Jojoran I di Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya, ditutup selama 14 hari, mulai 5 sampai 18 Mei 2020. Seperti yang terjadi dengan pasar-pasar lainnya, penutupan pasar ini tidak terlepas dari adanya temuan pedagang pasar yang positif COVID-19. Bahkan pedagang yang bersangkutan meninggal dunia.
Penutupan sementara pasar ini termaktub dalam Surat Nomor 800/413/436.9.8/2019 perihal Penutupan Sementara Pasar Jojoran yang dikeluarkan Pemerintah Kecamatan Gubeng, Surabaya.
“Benar ditutup, lebih cepat lebih baik,” ujar Suprayitno, Camat Gubeng Surabaya, dikutip dari Antara, Minggu (3/5/2020).
5. Pasar Gresik PPI di Surabaya
©2020 Merdeka.com/liputan6.com/Dian Kurniawan
Ratusan pedagang yang berjualan di Jalan Jepara Surabaya atau di Pasar Gresik PPI diminta tidak beroperasional. Penutupan pasar ini terhitung sejak Rabu, 15 April 2020 hingga 14 hari berikutnya.
Penutupan pasar tersebut tertuang dalam surat dari Kecamatan Krembangan nomor 300/323/436.9.15/2020.
"Sementara diminta tutup selama 14 hari. Nanti akan dievaluasi setelah itu," ungkap Camat Krembangan, Agus Tjahyono, dikutip dari Liputan6.com.
6. Pasar Kapasan
©2020 Merdeka.com/liputan6.com/Dian Kurniawan
Pasar Kapasan ditutup sejak 4 April 2020 hingga 14 hari berikutnya. Hal tersebut tertuang dalam sebuah surat edaran ber kop Pasar Surya dengan Nomor: SU-758/01/IV/2020.
Pasar yang kembali dibuka pada 18 April 2020 ini memiliki sejumlah ketentuan yang merujuk pada penerapan protokol kesehatan COVID-19. Pedagang dan pembeli diwajibkan memakai masker.
Selain itu, ada juga penerapan bilik sterilisasi, kipas sterilisasi, penyediaan cairan pembersih tangan dan masker kepada pengunjung dan pedagang. Termasuk penyemprotan disinfektan.
6. Pusat Grosir Surabaya (PGS)
©2020 Merdeka.com/liputan6.com/Dian Kurniawan
Gedung Pusat Grosir Surabaya (PGS) Jalan Raya Dupak Nomor 1, Gundih, Bubutan, Kota Surabaya, Jawa Timur ditutup selama 14 hari. Sebelumnya, ada empat pedagang atau pemilik toko/stan setempat telah didiagnosa positif terjangkit COVID-19.
Penutupan PGS dimulai sejak 5 April 2020. Penutupan tersebut berdasarkan instruksi dari Dinas Perdagangan Surabaya menindaklanjuti surat pemberitahuan Dinas Kesehatan Surabaya dengan Nomor 443/15/15473/436.7.2/2020 agar menjalankan protokol di area publik.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaDaftar Caleg Pasangan Suami Istri yang Lolos ke Senayan, 6 Orang dari Gerindra
Sedikitnya, ada enam pasangan suami istri yang lolos terpilih di Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Curhat Istri Punya Suami Ganteng Jualan Cireng di Pinggir Jalan Jadi Sorotan 'Banyak yang Menghina Jualan di Kaki Lima'
Diungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaMelihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli
Walaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca SelengkapnyaIstri Dibawa Lari Orang, Suwanto Gerilya Curi Celana Dalam Warga Desa Demi Hasrat Seksual
Hasrat yang tak terbendung lantaran istri dibawa lari orang membuat Suwanto, nekat mencuri celana dalam wanita desa di Surabaya.
Baca SelengkapnyaPria Ini Pernah Viral Akad di Rumah Sakit dan Istri Meninggal, Kini Bertemu Pasangan Hidup Baru
Baskoro Wicaksono akhirnya bertemu pasangan hidup baru setelah istri pertamanya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMencicipi Pecel Legendaris Surabaya yang Buka Tengah Malam, Pelanggannya Orang Pulang Dugem
Pelanggan datang dalam kondisi sempoyongan usai menenggak minuman beralkohol jadi pemandangan biasa bagi penjualnya
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca Selengkapnya