Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Skenario Hadapi Hidup 'New Normal' Menurut Pakar Unair, 4 Fakta Ini Wajib Diketahui

Skenario Hadapi Hidup 'New Normal' Menurut Pakar Unair, 4 Fakta Ini Wajib Diketahui Warga Singapura memakai masker. ©Ibtimes.com

Merdeka.com - Akhir-akhir ini pemerintah menggembar-gemborkan hidup ‘New Normal’ di berbagai kesempatan. Hidup new normal atau normal baru merujuk pada perubahan pola hidup sehari-hari selama pandemi COVID-19 masih berlangsung di Indonesia.

Dikutip dari liputan6.com, menerapkan tatanan hidup normal baru di tengah pandemi COVID-19 dinilai butuh peran pemerintah, tokoh agama dan masyarakat untuk menyiapkan mental masyarakat dalam menerapkannya.

Perilaku Baru

warga memakai masker di stasiun palmerah

©2020 Liputan6.com/Johan Tallo

Ketua Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (FKM Unair), Hario Megatsari menjelaskan bagaimana skenario menghadapi hidup normal baru di tengah pandemi.

Menurut Hario, tatanan hidup normal baru menuntut adanya perilaku baru. Hidup 'New Normal' sebagai konsekuensi dari adanya virus corona jenis baru (Sars-CoV-2) penyebab COVID-19.

Adanya protokol kesehatan yang berlaku menuntut perubahan perilaku sehari-hari. Seperti memakai masker saat berada di luar rumah, menjaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan.

Menjaga Kesehatan dan Kebersihan

011 tantri setyorini

©2018 Merdeka.com/Pexels

Selain itu, untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19 masyarakat juga wajib menjaga kesehatan dan kebersihan. Di antaranya dengan makan makanan bergizi yang bisa meningkatkan imun tubuh, olahraga, mencuci tangan dengan sabun, dan lain sebagainya.

"Sebelum ada COVID-19, berinteraksi di suatu acara, misalkan di acara pernikahan berjabat tangan, cipika cipiki, dan selama ada pandemi itu belum bisa dilakukan. Karena ada dalam salah satu protokol (jaga jarak-red), ini perilaku normal yang baru,” jelas Hario, dikutip dari liputan6.com.

Pola Hidup Tidak Sama Seperti Dulu

jaga jarak di dalam kereta

©2020 Merdeka.com

Setidaknya selama belum ada vaksin yang ditemukan, tatanan hidup normal baru ini jadi bentuk antisipasi penyebaran COVID-19. Meskipun nanti vaksin sudah ditemukan, menurut Hario, pola hidup tidak akan sama seperti kondisi dulu.

Untuk menghadapi tatanan hidup baru itu, Hario menilai masyarakat perlu menyiapkan mental. Hal ini agar tidak tergagap saat menerapkannya. Apalagi masih ada warga yang belum bisa menjalankan protokol kesehatan dan menerima tatanan hidup normal baru.

Peran Banyak Orang

psbb surabaya raya sudah sepekan

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Masyarakat perlu mengikuti informasi yang baik dan benar sebagai panduan menjalani hidup normal baru.

"Ikuti informasi yang baik dan benar mengenai perilaku tatanan yang baru seperti apa, karena masih menata dan belum ada definitif,” jelas Hario.

Di sini, dibutuhkan peran pemerintah, tokoh agama, masyarakat. Hario mengatakan, peran pemerintah menenangkan masyarakat agar dapat menerapkan tatanan hidup normal baru dengan menjalankan protokol kesehatan.

"Pemerintah harus mulai konsisten dan punya ketegasan. Konsisten itu terhadap protap atau regulasi sehingga publik akan timbulkan trust,” pungkasnya.

(mdk/rka)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus

Pakai Masker, Hasto PDIP Cerita Kena Flu Karena Polusi: Maklum Jakarta Lama Enggak Diurus

Hasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya