Sisi Lain Kampung Tajir di Kawasan Terpencil Sumenep, Warga Punya Etos Kerja Tinggi

Kamis, 9 Februari 2023 11:33 Reporter : Rizka Nur Laily M
Sisi Lain Kampung Tajir di Kawasan Terpencil Sumenep, Warga Punya Etos Kerja Tinggi Deretan rumah mewah di Kampung Madun Sumenep, hasil kerja keras warga buka toko kelontong di kota be. ©2023 Merdeka.com/dream.co.ic

Merdeka.com - Beberapa waktu belakangan, salah satu kampung di kawasan terpencil Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi sorotan media massa dan banyak diperbincangkan warganet karena keberadaan rumah-rumah mewah bak istana. Bahkan, daerah itu dikenal dengan sebutan Kampung Tajir.

Padahal, biasanya rumah besar dengan desain menjulang tinggi identik dengan kawasan perkotaan yang padat penduduk. Sementara itu, Kampung Tajir justru berada di salah satu kawasan terpencil di Kepulauan Madura.

Dikutip dari video yang diunggah akun Instagram @undercover.id, terlihat deretan rumah mewah yang biaya pembangunannya ditaksir mencapai miliaran rupiah. Rumah-rumah mewah itu bermunculan sejak 2017 silam. Hingga berita ini ditulis, sudah ada sekitar 10 rumah mewah yang biaya pembangunannya ditaksir antara Rp1 miliar hingga Rp3 miliar.

2 dari 3 halaman

Profesi Pemilik Rumah

toko kelontong madura

©2023 Merdeka.com/Dok. Rumah Literasi Sumenep

Siapapun yang melihat kiranya sepakat bahwa rumah-rumah gedongan itu sudah tampak megah dari bangunan pagarnya. Saat memasuki rumah, pemandangan yang akan dilihat tidak kalah mencengangkan. Ruang tamu dihiasi dengan kursi sofa berukuran besar dan berharga mahal.

Deretan rumah mewah bernilai fantastis itu terletak di Kampung Madun, Desa Cabbiya, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep. Kampung ini termasuk kawasan yang jauh dari keramaian.

Alih-alih milik pejabat atau pengusaha terkenal, rumah-rumah mewah itu merupakan hasil jerih payah para pedagang toko kelontong yang merantau ke kota-kota besar.

3 dari 3 halaman

Kerja Keras

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KRITIS, INFORMATIF, EDUKATIF (@undercover.id)

Beberapa pemilik rumah gedongan tersebut membagikan cerita di balik kesuksesan mereka membangun rumah hingga miliaran rupiah. Dikutip dari dream.co.id, rumah-rumah mewah tersebut merupakan hasil dari kerja keras mereka merantau ke kota-kota besar, salah satunya Jakarta. Dari hasil menjadi pedagang kelontong itulah, mereka mendapatkan pundi-pundi rupiah untuk membangun “istana” di Kampung Madun.

Selain rumah mewah, hampir setiap warga memiliki mobil. Tak hanya itu, penampilan emak-emak di kampung tersebut juga menunjukkan status ekonomi menengah ke atas. Emak-emak di kampung itu tampak mengenakan perhiasan emas seperti gelang dan kalung.

"Tiga tahun rumah ini baru selesai, biayanya enggak tahu, enggak terhitung. Ongkosnya doang Rp700 (juta) ongkosnya," ujar Atik, salah satu pemilik rumah mewah di Kampung Tajir.

[rka]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini