Sirop Juro, Pemanis Alami Khas Lamongan yang Melezatkan Cita Rasa Makanan dan Minuman

Merdeka.com - Ada sirop tradisional asal Desa Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yang terkenal menambah kelezatan makanan dan minuman. Namanya sirop Juro. Warga setempat memanfaatkan pemanis alami ini untuk campuran berbagai makanan dan minuman.

Dikutip dari liputan6.com, sirop Juro sama seperti sirop pada umumnya, bertekstur kental. Warnanya coklat gelap dan memiliki rasa yang sangat manis.

Cara Membuat Juro

©2020 Merdeka.com/pxhere.com

Sirop Juro terbuat dari cairan manis yang dihasilkan dari pohon siwalan atau biasa disebut legen yang dimasak hingga mengental. Cairan manis dari pohon siwalan itu tidak dimasak sampai mengeras. Sebab jika dimasak terlalu lama bisa menjadi gula jawa yang terksturnya padat.

Sirop ini bisa bertahan selama kurang lebih delapan bulan jika disimpan dalam mesin pendingin. Cara menyimpannya pun harus diperhatikan, yakni tidak ditutup dalam wadah yang terlalu rapat, seperti dilansir liputan6.com.

Pemanfaatan Sirop Juro

©Shutterstock

Pada bulan Ramadan, warga justru kesulitan mencari juro. Pasalnya, legen yang merupakan bahan baku utama sirop ini selalu ludes dibeli pelanggan. Minuman legen sendiri merupakan sajian pembuka pembuka favorit warga Paciran.

Sirop juro bisa dimanfaatkan sebagai pemanis untuk makanan tradisional seperti klepon, kolak, hingga singkong. Selain itu bisa juga dimanfaatkan sebagai pemanis minuman, misalnya untuk pemanis dawet.

Hanya Tumbuh di Pesisir

shutterstock

Sementara itu, pohon siwalan yang menghasilkan legen sebagai bahan baku utama sirop ini tidak banyak dijumpai di daerah lain. Secara umum, pohon yang berukuran besar ini hanya tumbuh di daerah pesisir.

Di Desa Paciran, Kabupaten Lamongan tanaman ini tumbuh dengan subur. Namun, proses hidup pohon siwalan yang membutuhkan waktu lama membuat jumlah warga yang mengembangbiakkan tanaman ini terus berkurang.