Siap Jadi Produsen Produk Halal Terbesar di Dunia, Ini Kabar Terbaru KIH Jatim

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) tengah mempersiapkan wilayahnya menjadi produsen produk halal terbesar di dunia. Pasalnya, ceruk pasar produk halal di Indonesia sangat tinggi mengingat mayoritas penduduknya beragama Islam. Sementara itu, selama ini Indonesia justru menjadi importir produk halal terbesar di dunia.

Berkaca pada peluang tersebut, Pemprov Jatim menggandeng sejumlah pihak untuk membangun Kawasan Industri Halal (KIH) pertama di Indonesia. Mengutip dari Instagram @dpmptsp.jatim (2/3/2021), saat ini pionir Kawasan Industri Halal di Jawa Timur adalah Kawasan Safe N Lock Sidoarjo.

Potensi Investasi

©2021 Merdeka.com/YouTube DPM PTSP Jawa Timur

Kawasan Industri Halal pertama di Indonesia yang diberi nama Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS) itu diharapkan menjadi daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modal di Jawa Timur.

“Halo Sahabat Invest, ada beberapa potensi investasi yang dapat berkembang lebih besar lagi di Provinsi Jawa Timur. Salah satunya adalah Kawasan Industri Halal. Kawasan Industri Halal (KIH) merupakan salah satu strategi untuk menjadikan Indonesia produsen produk halal terbesar di mata global,” tulis @dpmptsp.jatim.

Sementara itu, Aris Mukiyono, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menyatakan, Pemprov Jatim bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendorong investasi di wilayah setempat.

“Bersinergi dengan berbagai pihak untuk menggelorakan dan mempromosikan potensi yg bisa dikerjasamakan. Salah satunya menerjunkan duta-duta investasi, dari sisi kelembagaan mempermudah perizinan, mendampingi investor ke lokasi hingga ia memahami tata cara dan kemudahan yang didapat. Kami DPMPTSP tidak berhenti mempromosikan investasi di Jatim,” tandasnya.

Mengenal HIPS

©2021 Merdeka.com/YouTube DPM PTSP Jawa Timur

Adi Saputra Tedja Surya, CEO Safe N Lock Industri Halal menjelaskan, keberadaan kawasan industri halal diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17 Tahun 2020. HIPS sendiri tergolong baru di Indonesia. Meski demikian, lanjut Adi, potensi HIPS ini luar biasa.

Sementara itu, negara tetangga Malaysia sudah membangun kawasan industri halal sejak 2011. Kini, negeri jiran itu sudah memiliki 14 kawasan industri halal.

“Dari sana 80 persen IMKM (Industri Mikro Kecil Menengah), sisanya multinasional kayak Coca-cola. HIPS ini nanti juga mengutamakan IMKM,” terang Adi, mengutip dari YouTube DPM PTSP Jawa Timur, Minggu (1/3/2021).

Selama sembilan tahun kawasan industri halal beroperasi di Malaysia, negara itu mendapatkan investasi lebih dari 50 triliun, dan menciptakan lapangan kerja 350 ribu. “Ini kesempatan baik untuk Indonesia,” imbuh Adi.

HIPS akan memastikan seluruh produksi dan penyimpanan produknya halal. Termasuk akan mempermudah pelaku IMKM mendapatkan sertifikasi halal untuk produknya.

“Di Jawa Timur ada 9000 produk, hanya sekitar 200 IKM yang produknya tersertifikasi halal. Kita ingin memangkas proses sertifikasi,” ujar pria yang mengenakan kaos kuning itu.

Keunggulan HIPS

Ke depan, HIPS akan menyiapkan kantor manajemen halal. Di mana seluruh produsen akan dibantu melakukan proses sertifikasi. Caranya yakni dengan menyediakan laboratorium halal di HIPS.

Terkait hal ini, HIPS sudah menandatangani MoU (pakta kesepakatan) dengan LPPOM UI untuk menyediakan laboratorium halal di areal tersebut. Laboratorium halal ini akan menjadi satu-satunya di Jawa Timur.

Selain itu, HIPS juga menggandeng Pusat Kajian Halal Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk membangun Halal Research and Training. Ke depan, pelatihan-pelatihan yang akan diadakan oleh Halal Research and Training bisa meningkatkan kualitas IMKM di Jawa Timur.

Di kawasan HIPS juga akan disediakan Halal Logistic Center, di mana tempat penyimpanan dan distribusi seluruh produk dari kawasan tersebut dipastikan halal.

Pada 2023, lanjut CEO Safe N Lock Industri Halal, HIPS berencana memiliki Syariah Finance Center. Ini dilakukan guna mempermudah para pelaku IMKM mendapatkan dana sebagai modal usaha. Rencananya, Syariah Finance Center akan dibangun dengan kerjasama Bank Syariah Indonesia.