Sekolah Tatap Muka di Kota Mojokerto Dimulai Maret 2021, Ini Alasannya
Merdeka.com - Kegiatan belajar mengajar tatap muka tingkat SD dan SMP di Kota Mojokerto, Jawa Timur, akan dimulai 1 Maret 2021. Sebagaimana disampaikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Senin (22/2/2021).
Menurutnya, keputusan tersebut diambil lantaran angka keterpaparan Covid-19 di Kota Mojokerto menunjukkan tren penurunan.
"Kapasitas peserta didik maksimal 50 persen, penggunaan masker tiga lapis selama proses KBM berlangsung," ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, mengutip dari liputan6.com Selasa (23/2).
Zona Kuning dan Hijau
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Mojokerto itu menyatakan, saat ini Kota Mojokerto telah berada di zona kuning, bahkan sebagian sudah zona hijau. Ini bisa dilihat pada peta epidemiologi di laman covid19.mojokertokota.go.id.
Pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan dengan beberapa ketentuan, di antaranya diterapkan secara terbatas dan dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat.
"Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum memasuki dan setelah keluar kelas, menerapkan jaga jarak minimal 1,5 meter, serta menerapkan etika batuk dan bersin," terangnya.
Siswa Harus Sehat
Sementara itu, para siswa yang kurang sehat, misalnya mengalami gejala batuk atau pilek disarankan tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka untuk sementara waktu.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto akan memastikan sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan di satuan pendidikan sesuai dengan standar. Seperti menjamin ketersediaan tempat cuci tangan yang memadai, ketersediaan masker tiga lapis untuk siswa dan tenaga pendidik, thermo gun, dan ketersediaan sekat di masing-masing bangku yang akan digunakan siswa.
Persetujuan Orang Tua
Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto itu menambahkan, seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka harus mendapat persetujuan orang tua atau wali terlebih dahulu. "Hal ini demi kepentingan psikologis dan kesiapan bersama," ungkapnya.
Selain itu, para tenaga pendidik sudah diusulkan mendapat prioritas vaksin agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan aman dan nyaman. "Kami berharap penerapan KBM tatap muka dengan protokol kesehatan ini dapat mendukung kegiatan pembelajaran dan meningkatkan semangat belajar siswa SD-SMP di Kota Mojokerto," imbuhnya.
Sesuai SKB 4 Menteri
Pembelajaran tatap muka di Kota Mojokerto dilaksanakan dengan mempertimbangkan SKB 4 Menteri Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 tahun 2020 Nomor : k.01.08/Menkes/7093/2020, Nomor 420-3987 tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020-2021 di Masa Pandemi Covid-19.
Dalam SKB itu disebutkan supaya dinas pendidikan provinsi, kabupaten, dan kota menyiapkan rencana pembelajaran tatap muka secara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan. Di Kota Mojokerto, pembelajaran tatap muka akan diikuti oleh 12.314 siswa SD dan 8.362 siswa SMP negeri dan swasta.
Rencana pelaksanaan sekolah tatap muka tingkat SD dan SMP di Kota Mojokerto itu disampaikan dalam konferensi pers pada Senin (22/2/2021). Dalam acara tersebut, selain Ning Ita, hadir pula Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Amin Wachid; Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Hatta Amrulloh; Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Febri Emayanti; dan Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, Lucky Hariyanti Budiono.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024, DisdiK DKI Terapkan PJJ di Sebagian Sekolah
Jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaMata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lama Sekolah di Kabupaten Bogor Rata-Rata 8,37 Tahun, Setara Kelas 2 SMP
Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengungkapkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Bogor masih 8,37 tahun atau setara kelas 2 SMP.
Baca SelengkapnyaPemungutan Suara Lanjutan 18 TPS di Jakut Digelar 24 Februari, Ini Persiapan KPU DKI
Pemungutan suara tertunda di 17 TPS di Jakarta Utara akibat banjir yang melanda kawasan tersebut, pada hari pencoblosan, Rabu 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBukannya Sekolah, Siswa Siswi SMP Digerebek di Kamar Kost 'Sudah Ketangkap Masih Sayang-sayangan'
Bikin miris, sejumlah pasangan yang masih duduk di bangku sekolah digerebek warga dalam kamar kos.
Baca SelengkapnyaIni Cara Ganjar-Mahfud Perluas Sekolah Siap Kerja dan Buka 17 Juta Lowongan Kerja
Ganjar telah mendirikan SMK/SMA berasrama, dan semua siswa dari keluarga tak mampu digratiskan tanpa biaya sepeserpun.
Baca SelengkapnyaPotret Lawas Panglima TNI saat Pangkat Kapten, Pernah Kursus Terjun Bebas Militer 'Menaklukan Rasa Takut'
Kursus terjun bebas militer di Batujajar tahun 1997.
Baca SelengkapnyaKaji Rencana Sekolah Gratis, Pemprov DKI Bakal Hapus KJP?
Plt Kadisdik DKI Purwosusilo mengaku bakal akan konsekuensi jika rencana sekolah gratis diterapkan
Baca Selengkapnya