Merdeka.com - Kabar mengejutkan datang dari penyanyi cantik Aura Kasih. Sempat mengalami kisruh rumah tangga, akhirnya hubungannya dengan sang suami harus berakhir di meja hijau.

Menikah pada 2018 lalu, Eryck Amaral dan Aura Kasih kini telah resmi bercerai. Dari pernikahan itu, keduanya telah dikaruniai seorang putri cantik bernama Arabella W Amaral.

Meski harus berakhir di meja hijau, Aura Kasih mengatakan jika anaknya tak akan kehilangan sosok ayah. Hal itu ia sampaikan melalui kanal Youtube Dapur Bintang Online beberapa hari lalu. Begini penjelasan Aura Kasih:

Anak Tak Akan Kehilangan Sosok Ayah

©2021 Merdeka.com/instagram.com

Meski menggugat suami yang dinikahinya pada 2018 lalu, Aura Kasih mengatakan jika anaknya tak akan kehilangan sosok ayah.

"Open aja (terbuka soal Eryck Amaral). Alhamdulillah itu dia nggak pernah kehilangan sosok (ayah) karena ada bapak aku ya di rumah, jadi dia nggak pernah kehilangan sosok itu," kata Aura Kasih.

Wanita yang Mandiri

©2021 Merdeka.com/instagram.com

Aura Kasih mengaku sebagai perempuan independen. Sehingga, ia tidak masalah jika menjadi single parent untuk sang buah hati.

"Dan aku pribadi, aku bisa menjalani jadi ibu, jadi ayah juga. Aku bisa naik motor, aku bisa nyetir sendiri, aku bisa masang tanaman, bikin mainan dia," jelas Aura Kasih.

Tak Bergantung pada Laki-Laki

©2021 Merdeka.com/instagram.com

Aura Kasih mengatakan jika sejak kecil sudah mempersiapkan diri untuk tidak bergantung pada laki-laki. Karena itulah, ia terbiasa hidup tanpa Eryck Amaral.

"Jadi dari sebelum aku nikah pun aku sudah bisa kayak gitu, which is itu tuh bekal kita untuk anak atau keluarga. Jadi perempuan itu harus bisa semua karena kita nggak bisa ngandelin laki-laki," jelas Aura Kasih.

Sebut Perempuan sebagai Tiang Negara

©2021 Merdeka.com/instagram.com

Ia juga mengatakan bahwa dirinya sangat berpegang teguh pada prinsip bahwa perempuan merupakan tiang negara. Dari situlah, ia harus bisa berdiri sendiri meski tanpa ada bantuan dari laki-laki.

“Makanya ada istilahnya perempuan itu tiang negara karena laki-laki itu justru butuh support perempuan. Perempuan itu bisa berdiri tanpa laki-laki," ungkapnya.