Meski Lahan Terbatas, Warga Surabaya Ini Sukses Budidaya Buah Tin
Merdeka.com - Tin merupakan salah satu jenis buah yang berasal dari Asia Barat. Buah ini disebut sebagai buah surga karena menjadi nama salah satu surat dalam Kitab Suci Al-Qur’an.
Di tengah masyarakat Indonesia, Buah Tin termasuk buah yang masih langka. Buah itu memang tidak banyak diperdagangkan di pasaran.
Walau begitu, Sulistyo Wahoyo, seorang warga Simorejo, Surabaya, Jawa Timur, berhasil membudidayakan Buah Tin dan berhasil meraup uang jutaan rupiah dari hasil budidaya itu. Padahal, rumahnya sendiri berada di pemukiman padat penduduk sehingga dia hanya memiliki lahan yang terbatas.
Lalu bagaimana bisa dia tetap sukses melakukan budidaya buah surga itu? Berikut selengkapnya:
Awal Mula Budidaya Buah Tin
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Sulistyo mengatakan bahwa ia pertama kali menanam Buah Tin sejak tahun 2007. Pada saat itu, dia mendapat bibit buah surga itu dari seorang temannya yang merupakan warga Jeddah, Arab Saudi. Selanjutnya, dia mulai mengimpor bibit-bibit Buah Tin dari berbagai negara. Hingga saat ini, Sulistyo mempunyai sebanyak 250 jenis Buah Tin yang dibudidayakan.
“Waktu itu saya lagi menjalankan ibadah di tanah suci dan juga berusaha mencari dan mendapatkan tanaman ini. Alhamdulillah saya ketemu sama putranya orang Jeddah. Jadi saya kontak-kontakan sama orang Jeddah itu selama tahun 2007,” ujar Sulistyo dikutip dari Liputan6.com pada Sabtu (19/12).
Mengenalkan ke Warga Surabaya
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Dari berbagai macam jenis Buah Tin yang dimilikinya, Sulistyo lebih serius dalam mengembangkan Buah Tin varian Khurtmani, Yellow Giant Kasha, Jolly Tiger Varigata, Bardisotte Negra Rimada, dan UCR karena dinilai paling banyak mengandung manfaat bagi kesehatan.
Selain itu, dia juga mengenalkan buah hasil budidayanya itu kepada warga Surabaya melalui pameran. Pada akhirnya peminat Buah Tin hasil budidayanya tak hanya datang dari Surabaya, melainkan dari luar negeri seperti Malaysia, Hong Kong, Thailand, Singapura, Brunei, Taiwan, hingga Timor Leste.
Dilansir Liputan6.com, harga bibit Tanaman Tin di kebunnya dijual mulai dari Rp100 ribu hingga Rp5 juta. Selain menjual bibit, Sulistyo juga menjual berbagai produk olahan Buah Tin seperti teh, manisan, selai, dan cokelat buah.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Senang Hias Rumah, Pemudi Indramayu Ini Sulap Kain Jadi Tas Indah, Kini Kantongi Cuan Jutaan Rupiah
Bermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca SelengkapnyaPria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari
Sempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca SelengkapnyaOrang Desa Ingin Maju, Wanita Lulusan SMP ini Sukses Buka Usaha Durian & Salak Tiap Minggu Kirim 80 Ton ke Luar Negeri
Hanya lulusan SMP, Sri mampu berjaya dengan usaha ekspor buah-buahan lokal.
Baca SelengkapnyaDulu Sopir Bergaji Rp 50 Ribu dan Diremehkan, Pemuda di Tasikmalaya Kini Hasilkan Cuan Rp1 Miliar dari Barang Bekas Ini
Dulu dipandang sebelah mata, pemuda berusia 26 tahun ini buktikan kesuksesan.
Baca SelengkapnyaWanita Ini Ceritakan Pengalaman Tinggal di Kota Termahal dengan Pengeluaran Capai Rp81 Juta per Bulan, Warganet Soroti Hal Ini
Meski gaji per bulannya tinggi, seorang wanita mengungkap bahwa biaya hidupnya juga tinggi.
Baca SelengkapnyaKisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan
Sejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.
Baca SelengkapnyaKini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca Selengkapnya