Punya Firasat Tak Enak, Awak KRI Nanggala 402 Beri Pesan Ini ke Ibu dan Istrinya
Merdeka.com - Serda Diyut Subandriyo merupakan salah satu dari 53 awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali. Sebelum berangkat berlayar, Serda Diyut menyampaikan pesan menyentuh kepada ibu dan istrinya.
"Kalau seandainya ada apa-apa, nanti jasadnya ingin dibawa ke pangkuan ibunda," ujar Sartiningsih, Ibunda Serda Diyut.
Ungkapan itu disampaikan Serda Diyut saat sungkem dan meminta doa restu demi kelancaran tugasnya di KRI Nanggala 402, pada hari Minggu (18/4) lalu.
Selalu Minta Doa Ibu
Sartiningsih menggambarkan Serda Diyut sebagai sosok yang baik, sopan, dan sayang keluarga. Sebelum berlayar, ia memiliki kebiasaan sungkem kepada sang ibu untuk meminta doa agar diberi kelancaran dalam menjalankan tugasnya.
"Waktu ke sini terakhir itu Minggu kemarin. Ia cuma bilang sama ibu mau pamit latihan. Dia bilang kalau seandainya ada apa-apa, nanti jasadnya ingin di pangkuan ibunda. Setiap kali mau latihan, dia bilang begitu," ungkapnya, dikutip dari Antara, Rabu (28/4).
Sartiningsih mengetahui kabar hilang kontak dan tenggelamnya KRI Nanggala 402 dari media elektronik. Setelah mengetahui kabar tersebut, ia bermimpi anaknya pulang mengenakan celana loreng seragam TNI dan kaos putih. Kini ia pasrah dan berdoa, berharap anaknya dan awak kapal lain dapat ditemukan.
Punya Firasat Tak Enak
Liputan6 ©2021 Merdeka.com
Helen, istri Serda Diyut juga menceritakan ungkapan terakhir suaminya. Saat itu, Minggu (18/4), ia mengantar sang suami ke Terminal Madiun untuk bertolak ke Surabaya karena akan kembali berlayar.
Sebelum berangkat naik bus, Serda Diyut sempat menyampaikan firasat tak enak dalam tugas berlayarnya kali ini. Sebagai istri, Helen menguatkan suami agar tetap menjalankan tugas yang telah diberikan satuan dengan baik.
"Kemarin waktu mau layar itu cuma bilang, minta doanya, ya, Nda (Bunda). Dan itu diucapkan berkali-kali oleh Pak Diyut sebelum berangkat naik bus ke Surabaya," ujar Helen.
Menurut Helen, ungkapan itu tidak biasanya dikatakan oleh suaminya saat hendak tugas berlayar.
Kepala MI Darul Ulum Kota Madiun itu mengatakan kontak terakhir dengan suaminya dilakukan pada hari Selasa (20/4) malam sekitar pukul 22.00 WIB melalui pesan WA. Selanjutnya, ia tidak dapat menghubungi Diyut hingga mendapat kabar bahwa Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang membawa suaminya dan 52 awak lainnya dinyatakan hilang dan tenggelam.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, ada permintaan pula dari ayah istri, Luhut Pandjaitan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Simak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca SelengkapnyaAdi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaUli juga berpesan agar setiap istri Perwira hadir menjadi bagian dari solusi untuk permasalahan anggotanya.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca Selengkapnya