Puluhan Warga Datangi Kantor Desa di Banyuwangi, Perangkat Desa Justru Lakukan Ini
Merdeka.com - Puluhan warga Desa Tegalrejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berbondong-bondong mendatangi kantor desa setempat pada Rabu (17/2/2021). Mereka merupakan perwakilan dari lima dusun di desa setempat.
Kedatangan mereka untuk meminta klarifikasi terkait adanya dugaan penyimpangan anggaran beberapa program desa, seperti dilansir akun instagram @bwi24jam (18/2).
Kantor Desa Tutup
©2021 Merdeka.com/Instagram @bwi24jam
Para warga itu ingin meminta penjelasan dan klarifikasi terhadap Mursyid selaku Kepala Desa Tegalharjo terkait dugaan penyimpangan.
Namun, saat sudah berada di kantor desa, para warga justru kecewa lantaran kepala desa, sekretaris desa, dan sebagian besar staf tidak berada di tempat. Bahkan tertempel pengumuman yang memberitahukan jika kantor desa tutup.
Puluhan warga itu akhirnya ditemui oleh Ketua BPD Muhammad Alimin, Kapolsek Glenmore AKP Bashori Alwi, Danramil Glenmore Kapten Muhammad Ridho, Satpol PP Kecamatan Glenmore Moh. Admin serta Camat Glenmore Muji P.
“Kita ke sini tidak diundang dan atas keinginan kita sendiri agar pihak pemerintah desa bisa menjelaskan semua dugaan penyimpangan yang terjadi,” tutur Sabiudin, salah seorang warga yang datang ke kantor Desa Tegalharjo.
Warga Diminta Sabar
©2021 Merdeka.com/Instagram @bwi24jam
“Sayangnya saat kita di sini malah semua perangkat desa berikut kepala desa dan sekretaris desa tidak ada, malah ada pengumuman yang ditempel jika kantor desa Tegalharjo tutup hari ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Satpol PP Moh. Admin menjelaskan kepada warga bahwasanya saat ini Kepala Desa Tegalrejo sedang menjalani pemeriksaan oleh Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Ia pun meminta warga sabar menunggu hasil pemeriksaan.
Selain itu, Moh. Admin menambahkan, setiap perbuatan melanggar hukum apalagi yang dilakukan pejabat publik pasti akan mendapatkan hukuman setimpal. Terlebih jika perbuatan itu berkaitan dengan korupsi anggaran.
“Saya sendiri pernah menjabat sebagai Plt. Kepala Desa, jadi saya tahu bagaimana harus bersikap jika ada permasalahan di tengah warga saya, jadi jika sampai kantor ditutup dan tidak ada pelayanan ini malah bisa menjadi permasalahan besar,” ujar Moh. Admin.
Menurut Moh. Admin, pelayanan di kantor desa seharusnya tetap buka.
“Seharusnya apapun masalah yang sedang terjadi, pelayanan tetap harus berjalan dan kantor tidak boleh ditutup seperti saat ini,” pungkasnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, kembali melaksanakan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Baca SelengkapnyaPihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga di sana merantau dan berhasil memperoleh kesuksesan di tanah rantau
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBeberapa kecamatan yang tercatat mengalami pergeseran suara antara lain, Ciseeng, Klapanunggal, Gunungputri, Bojonggede, Jasinga, dan Citeureup.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaInsentif fiskal tujuannya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.
Baca Selengkapnya