Merdeka.com - Seorang pasien Covid-19 di Malaysia yang sudah dinyatakan sembuh, baru-baru ini mendonorkan plasma darahnya untuk pasien lain yang masih berjuang untuk sembuh dari Covid-19.

Orang tersebut bernama Reza Huzairi Zainudin. Pria ini mendonorkan plasma darahnya untuk pasien lain. Aksinya ini menjadi yang pertama di Malaysia. Bukan tanpa alasan, Reza memiliki alasan mulia mengapa ia mau mendonorkan plasma darahnya.

1. Obat Covid-19 Belum Ditemukan

2020 REUTERS/Bing Guan

Hingga saat ini, belum juga ditemukan obat ataupun vaksin yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit yang berasal dari virus SARS-CoV-2 ini.

Tak hanya Indonesia, ilmuwan di seluruh dunia juga belum berhasil menemukan vaksin yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit ini.

2. Donor Plasma Jadi Solusi Alternatif Covid-19 dari Harvard

Selain menggunakan obat, metode lain adalah untuk benar-benar mendapatkan plasma pemulihan dari orang yang pulih dari Covid-19. Metode ini, menurut Harvard, telah digunakan untuk mengobati penyakit seperti polio dan SARS.

Plasma yang mengandung antibodi dari pasien yang pulih diberikan melalui transfusi kepada pasien yang menderita penyakit tersebut. Antibodi pendonor yang telah pulih diklaim dapat membantu pasien melawan penyakit, mungkin memperpendek panjangnya atau mengurangi keparahan penyakit.

3. Jadi Pendonor Plasma Darah Pertama di Malaysia

2020 Merdeka.com/facebook Muhammad Huzairi

Di Malaysia, saat ini baru ada satu orang yang menyumbangkan plasma darahnya dan orang itu adalah Reza Huzairi Zainudin, 41. Reza merupakan kasus-46.

Reza berharap semakin banyak orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan bersedia untuk menyumbangkan plasma darahnya untuk orang lain. Hal ini dikarenakan dokter mengatakan jika hal ini akan menghasilkan hasil yang baik.

4. Syarat Jadi Pendonor Plasma Darah

Ternyata tidak semua orang dapat menyumbangkan plasma darah dan ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Syaratnya di antara lain adalah tidak adanya riwayat penyakit kronis, tidak minum obat untuk waktu yang lama, dan sehat secara umum.

Reza menjadi mantan pasien Covid-19 yang memenuhi syarat tersebut dan bisa mendonorkan plasma darahnya.

5. Cerita Reza Saat Menjadi Pasien Covid-19

Reza juga menceritakan bagaimana dirinya saat diisolassi selama 11 hari di rumah sakit.

"Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan berada dalam situasi itu. Stresnya tidak nyata dan sementara saya khawatir tentang diri saya sendiri," ungkapnya, dilansir dari laman World of Buzz.

"Saya juga khawatir tentang istri dan tiga anak saya. Saya juga sangat takut dan khawatir bahwa saya dapat menginfeksi staf saya. Saya hanya bisa berdoa kepada Allah pada waktu itu," imbuh Reza.