Pria Ini Meninggal karena Kayu Gulungan Benang Layang-Layang, Begini Kronologinya
Merdeka.com - Seorang pria pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) meninggal di halaman sebuah rumah kos di Kelurahan Ngantru, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Dilansir dari Antara, Selasa (20/10), pria ini terbentur palang kayu gulungan benang layang-layang.
Diketahui, sesaat sebelum meninggal korban jogging di sekitar rumah saudaranya di Kelurahan Ngantru. Pada saat bersamaan, ada seorang anak yang bermain layang-layang dan gulungan benangnya terlepas. Terjadilan insiden yang tidak diinginkan tersebut.
Gemparkan Warga
"Korban meninggal saat jogging di sekitar rumah saudaranya di Kelurahan Ngantru dan pada saat bersamaan ada anak kecil bermain layang-layang yang gulungan benangnya terlepas mengenai kepala bagian belakang," terang Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Tatar Hernawan di Trenggalek, Selasa (20/10).
Korban diketahui bernama Agus Saiful, pria paruh baya yang merupakan warga Desa Sumbergedong, Kabupaten Trenggalek. Kematian korban sempat membuat warga setempat gempar.
©2016 Merdeka.com
Pasalnya, terdapat luka robek menganga seperti bekas pukulan benda tumpul pada kepala bagian belakang. Sehingga sempat dikira menjadi korban pembunuhan.
Namun setelah polisi mendatangi tempat kejadian perkara dan menyelidiki saksi-saksi, diperoleh petunjuk bahwa Agus meninggal lantaran terkena hantaman kayu gulungan benang (senar) layang-layang.
Kronologi Kejadian
Gulungan senar yang mengenai bagian belakang kepala korban terbuat dari kayu yang berbentuk seperti tanda plus. Kecelakaan terjadi saat seorang anak berusaha menarik benang plastik (senar) dari layang-layang jenis bapangan yang putus.
Bocah tersebut mencoba menarik benang plastik itu dengan menggunakan rangkaian dua kayu pendek membentuk tanda plus.
Nahas, si bocah tidak kuat menarik senar yang tersangkut pepohonan sehingga kayu gulungan benang yang dipegangnya terlepas dan terpelanting ke arah Agus yang sedang olahraga jogging di dekatnya.
©2020 Merdeka.com/Instagram @cangkringan_istimewah
Benda tumpul gulungan benang plastik milik si bocah melesat menghantam kepala bagian belakang Agus, sehingga menyebabkannya korban meninggal seketika.
"Karena yang menarik benang usianya masih anak-anak yang masih sekolah di bangku sekolah dasar (SD), kasus ini tetap kami proses sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Nanti biar Pengadilan yang memutuskan, karena memang ini kejadiannya bukan kesengajaan, tetapi karena lalai. Kecelakaan," terang KBO Reskrim Polres Trenggalek Iptu Krisna Dwi Jaya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu dan anak itu meninggal dunia usai tertimpa truk atau angkutan khusus tambang yang melintasi desa tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."
Baca SelengkapnyaKejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca SelengkapnyaPetugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaAR (38) ditemukan tewas mengambang siang tadi oleh dua saksi mata
Baca SelengkapnyaTak terkira, sang putri justru nampak tertegun saat melihat sang ayah kembali.
Baca Selengkapnya