Pesona Teksas Wonocolo, Sumur Minyak Tradisional di Bojonegoro
Merdeka.com - Di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur ada sebuah penambangan minyak tradisional. Penambangan ini dilakukan melalui sumur-sumur minyak dan ditarik menggunakan rig-rig bambu yang menjulang di atasnya. Seluruh kegiatan penambangan ini dilakukan secara tradisional menggunakan tenaga manusia.
Dihimpun dari berbagai sumber, sumur-sumur minyak di salah satu daerah di Bojonegoro itu sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Usia sumur-sumur minyak tradisional itu diperkirakan sudah lebih dari 100 tahun.
Texas ala Bojonegoro
2020 Merdeka.com/liputan6.com
Eksotisme Texas lekat dengan keberadaan penambangan minyak. Film-film Hollywood yang diproduksi tahun 1990-an kerap menampilkan citra Texas dengan ladang minyak di mana pompa-pompa minyak tampak menjulang. Film-film itu juga menampilkan sosok-sosok berbadan kekar dan bertubuh tegap tengah menjalani aktivitas menambang minyak.
Di Indonesia, pemandangan serupa bisa dijumpai di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Di sana, terdapat ladang minyak yang masih dioperasikan secara tradisional.
Para penambang minyak yang merupakan masyarakat setempat tergabung dalam kelompok bernama Teksas. Teksas sendiri merupakan singkatan dari Tekad Selalu Aman dan Sejahtera.
Sekarang kawasan penambangan minyak tradisional di Bojonegoro itu terkenal sebagai Texas van Java. Kawasan tersebut telah dikembangkan menjadi kawasan wisata dengan nama Teksas Wonocolo.
Akses Menuju Sumur Minyak Tradisional
2020 Merdeka.com/liputan6.com
Sumur-sumur minyak tradisional di Kabupaten Bojonegoro itu tepatnya terletak di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan. Kawasan ini terletak sekitar 60 kilometer dari pusat Kota Bojonegoro dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Untuk menuju ke kawasan ini, kendaraan yang digunakan sebaiknya dalam keadaan baik. Ada beberapa medan terjal yang harus dilalui untuk sampai di kawasan yang disebut-sebut mirip dengan Texas ini.
Pengorbanan untuk menempuh jarak yang jauh dengan pusat kota serta medan yang menantang akan terbayar lunas begitu sampai di tempat tujuan.
Penambang Lokal
Penambangan minyak di Wonocolo dilakukan orang masyarakat setempat. Menambang minyak di sumur-sumur tua menjadi profesi turun temurun sejak masa penjajahan.
Dalam proses pengambilannya, minyak di dalam sumur diangkat ke atas menggunakan mesin-mesin mobil dan rig-rig dari kayu jati.
Dikutip dari suarabanyuurip.com, pada tahun 2016, kawasan penambangan minyak tradisionaldi Wonocolo ini diresmikan sebagai kawasan wisata migas pertama di Indonesia. Suyoto, bupati Bojonegoro yang menjabat saat itu menyatakan bahwasanya peresmian penambangan minyak tradisional Wonocolo merupakan keputusan penting.
Mantan bupati Bojonegoro itu berpendapat bahwa dengan dijadikannya Wonocolo sebagai kawasan wisata, maka potensi daerah itu akan terus berlangsung sepanjang waktu. Berbeda dengan keberadaan minyak bumi yang suatu saat bisa habis.
Warisan Geologi
2020 Merdeka.com/antaranews.com
Sejak perencanaan awal, kawasan penambangan minyak tradisional di Wonocolo dikembangkan sebagai geoheritage atau warisan geologi. Khususnya terkait dengan dunia perminyakan. Penetapannya sebagai geoheritage dimaksudkan untuk memberikan kemajuan sekaligus perlindungan bagi kawasan bersejarah tersebut.
Penetapan Wonocolo sebagai kawasan wisata juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Bersamaan dengan dibukanya kawasan tersebut sebagai kawasan wisata, masyarakat dipersilakan menjual apa saja. Sehingga dari transaksi ekonomi itu akan diperoleh pendapatan tambahan.
Wisata Terbaik
2020 Merdeka.com/antaranews.com
Tahun 2018, kawasan wisata sumur minyak tradisional di Wonocolo mendapat anugerah sebagai pengelolaan kawasan wisata terbaik di Kabupaten Bojonegoro. Sejak dibuka pertama kali tahun 2016, Wonocolo dikunjungi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Kawasan ini menjadi salah satu tujuan utama wisatawan yang datang ke Bojonegoro.
Di sini wisatawan menyaksikan langsung penambangan dengan cara tradisional yang eksotik. Sumur-sumur tua dengan keberadaan tiang-tiang penyangga kayu menghampar sejauh mata memandang.
Pengembangan Teksas Wonocolo
2020 Merdeka.com/antaranews.com
Selain menawarkan pengalaman menyaksikan langsung kegiatan penambangan minyak secara tradisional, kawasan ini juga menawarkan berbagai pilihan wisata. Dikutip dari liputan6.com, ada Museum Penambangan Minyak Tradisional yang mendokumentasikan seluk-beluk penambangan minyak tradisional di Wonocolo sejak zaman dahulu kala.
Ada juga pilihan program seperti Jeep Adventure, Trail Adventure, Fun Bike, Mountain Bike, Downhill, Bumi Perkemahan dan Outbond, dan spot-spot foto.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Apa Itu Boboko, Intip Pembuatannya yang Masih Tradisional di Awilega Sumedang
Tanpa disadari boboko ada di hampir tiap dapur orang Sunda loh. Yuk kenalan lebih dekat
Baca SelengkapnyaHasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor
Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik
Baca SelengkapnyaMelihat Tradisi Ojung di Lumajang, Pemenang Terbanyak Sabet Lawan dengan Rotan
Penduduk Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, menggelar tradisi Ojung di sekitar sumber mata air Sumber Winong setiap Muharam atau Suro.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat
Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Kampung Pandai Besi di Cipari, Ciptakan Golok Unggul secara Tradisional
Di kampung Cipari ada puluhan perajin golok dengan metode pembuatannya yang masih tradisional.
Baca Selengkapnya30 Pantun Palang Pintu Lucu, Bikin Senyum Mengembang
Pantun palang pintu Betawi adalah salah satu bentuk seni tradisional masyarakat Betawi yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri.
Baca SelengkapnyaKini Tanah Makamnya Dipindahkan ke Bojonegoro, Begini Kisah Perjuangan Raja Jawa Jadi Buruh Batu Bara di Pengasingan
Samin Surosentiko dikenal sebagai penentang keras kolonialisme.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Jembatan Kudung Kendeng Lembu Banyuwangi, Jembatan Kayu Berusia 110 Tahun yang Masih Berdiri Kokoh
Jembatan ini banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara karena keunikannya.
Baca SelengkapnyaMencicipi Manisnya Dodol Susu Boyolali, Jajanan Tradisional yang Memanfaatkan Potensi Daerah
Kehadiran dodol dengan bahan baku susu sapi tak lepas dari potensi daerah Kabupaten Boyolali yang mana terdapat banyak peternakan sapi.
Baca Selengkapnya