Pesilat Muda Tulungagung Meninggal karena Tendangan Senior, Ini Fakta di Baliknya
Merdeka.com - Fajar Lutfi (23), pemuda asal Tulungagung, Jawa Timur yang merupakan anggota salah satu perguruan silat meninggal dunia dengan dugaan kuat akibat pukulan dan tendangan dari pelatih dan pesilat senior.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung Iptu Retno Pujiarsih mengungkapkan, pihaknya telah menetapkan empat orang sebagai tersangka.
"Dua dari empat pelaku penganiayaan ini masih berstatus anak-anak atau di bawah umur sehingga tidak dilakukan penahanan terlebih dulu, sampai putusan hukum kasus ini inkrah," tuturnya, Kamis (29/7/2021), dikutip dari liputan6.com.
Pelaku Masih Anak-anak
Empat pelaku penganiayaan terhadap Fajar ialah ER (20), FA (17), FI (23) dan MO (16). Dua pelaku masih di bawah umur, sementara dua lainnya sudah dewasa karena usianya di atas 17 tahun.
Dua tersangka yang masih anak-anak dikenai wajib lapor. Hingga proses peradilan selesai, keduanya wajib lapor setiap hari ke Satreskrim Polres Tulungagung.
"Karena pelakunya anak-anak, peradilannya lain dengan dewasa,” lanjut Retno.
Tidak dilakukan diversi terhadap kasus tersebut, karena sesuai dengan pasal 170 ayat 2 poin 3, ancaman hukumannya yakni 12 tahun penjara.
"Karena di sini ancamannya 12 tahun, tidak bisa didaftarkan diversi. Diversi itu bisa jika ancamannya di bawah tujuh tahun," ungkapnya.
Hasil Otopsi Jasad Korban
©2016 Merdeka.com
Korban Fajar Lutfi meninggal dunia pada Senin (26/7/31) malam setelah mendapat pukulan dan tendangan dari empat pelatih silat hingga berujung kematian. Fajar meninggal dunia di rumah salah satu ketua perguruan silat di Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
Dari hasil otopsi terhadap jasad korban, diketahui terdapat luka pada bagian ulu hati korban akibat pukulan benda tumpul. Selain itu, bagian tubuh lain korban juga mengalami memar.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaAnak Tukang Sampah Lulus jadi Polisi, Jenderal Polri Langsung Bereaksi
Lulus pendidikan Bintara Polri, sosoknya langsung disapa jenderal bintang dua.
Baca Selengkapnya187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaIntip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca SelengkapnyaPuan di Kampanye Ganjar-Mahfud: Saya Dipanggil Solid karena Putrinya Emak Banteng
Puan dalam orasinya menyatakan, jika nantinya pasangan Ganjar-Mahfud menang, maka ada tiga hal yang akan dimintanya.
Baca SelengkapnyaPunya Jabatan Mentereng, Eks Panglima TNI Tetap Antre Wudhu Seperti Warga Biasa, Netizen Salfok ke Celananya
Meski dia memiliki jabatan mentereng, ternyata tak membuat alumni Akabri 1981 ini menggunakan 'kekuasaannya' untuk meminta lebih dulu berwudhu.
Baca SelengkapnyaHadir di Acara Tabrak Prof!, Difabel Ini Dibantu Mahfud Akhirnya Bisa Gunakan Hak Pilih di Pemilu
Warga bernama Destares itu sebelumnya mengaku sempat mengalami penolakan di KPUD saat mengurus surat pindah untuk memilih di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnya