Merdeka.com - Pengapuran tulang atau osteoarthritis adalah bentuk arthritis yang paling umum. Kondisi ini mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Pengapuran tulang terjadi ketika tulang rawan pelindung yang menjadi bantalan ujung tulang aus seiring waktu.

Sendi adalah tempat dua tulang bersatu. Ujung tulang ini ditutupi dengan jaringan pelindung yang disebut tulang rawan. Akibat pengapuran tulang, tulang rawan ini rusak dan menyebabkan tulang di dalam sendi bergesekan. Ini dapat menyebabkan rasa sakit, kekakuan, dan gejala lainnya.

Pengapuran tulang paling sering terjadi pada orang tua, meskipun dapat terjadi juga pada orang dewasa dari segala usia. Pengapuran tulang seringkali disebut penyakit sendi degeneratif, arthritis degeneratif, dan arthritis keausan.

Meskipun pengapuran tulang dapat merusak sendi mana pun, gangguan ini paling sering menyerang sendi di tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang. Gejala pengapuran tulang atau osteoartritis biasanya dapat diatasi, meskipun kerusakan pada persendian tidak dapat dipulihkan.

Tetap aktif, menjaga berat badan yang sehat dan menerima perawatan tertentu dapat memperlambat perkembangan penyakit ini dan membantu mengurangi rasa sakit dan mempertahankan fungsi sendi. Berikut informasi selengkapnya mengenai penyebab pengapuran tulang serta gejala dan cara mengatasinya.

Mengenal Pengapuran Tulang atau Osteoarthitis

Pengapuran tulang atau osteoarthritis, yang juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif (DJD), adalah jenis arthritis yang paling umum. Pengapuran tulang adalah kondisi yang umum berkembang seiring bertambahnya usia.

Pengapuan tulang biasanya terjadi secara perlahan selama bertahun-tahun. Peradangan dan cedera pada sendi menyebabkan perubahan tulang, kerusakan tendon dan ligamen, dan kerusakan tulang rawan, yang mengakibatkan nyeri, pembengkakan, dan deformitas sendi.

Terdapat dua jenis utama pengapuran tulang atau osteoartritis, melansir dari my.clevelandclinic.org, yakni:

Primer: Paling umum, umum, terutama mempengaruhi jari tangan, ibu jari, tulang belakang, pinggul, lutut, dan jempol kaki (besar). Sekunder: Terjadi dengan kelainan sendi yang sudah ada sebelumnya, termasuk cedera atau trauma, seperti berulang atau terkait olahraga; radang sendi, seperti rheumatoid, psoriasis, atau asam urat; radang sendi menular; kelainan sendi genetik, seperti Ehlers-Danlos (juga dikenal sebagai hipermobilitas atau "sendi ganda; kelainan sendi bawaan; atau kelainan sendi metabolik.

Gejala Pengapuran Tulang

Melansir dari mayoclinic.org, gejala pengapuran tulang atau osteoartritis seringkali berkembang secara perlahan dan memburuk seiring waktu. Tanda dan gejala pengapuran tulang yang paling umum meliputi:

Nyeri. Sendi yang terkena mungkin sakit selama atau setelah gerakan. Kekakuan. Kekakuan sendi mungkin paling terlihat saat bangun tidur atau setelah tubuh lama tidak aktif. Sendi melunak. Sendi mungkin akan terasa lunak saat Anda memberikan tekanan ringan ke atau di dekatnya. Hilangnya fleksibilitas. Anda mungkin tidak dapat menggerakkan sendi melalui berbagai gerakannya. Sensasi kisi. Anda mungkin merasakan sensasi kisi-kisi saat menggunakan persendian, dan Anda mungkin mendengar bunyi letupan atau derak. Taji tulang. Potongan tulang ekstra ini, yang terasa seperti benjolan keras, dapat terbentuk di sekitar sendi yang terkena. Pembengkakan. Ini mungkin disebabkan oleh peradangan jaringan lunak di sekitar sendi.

Penyebab Pengapuran Tulang

Pengapuran tulang disebabkan oleh kerusakan sendi. Kerusakan ini dapat terakumulasi dari waktu ke waktu. Itulah sebabnya usia adalah salah satu penyebab utama kerusakan sendi yang mengarah ke pengapuran tulang atau osteoartritis. Semakin tua, semakin banyak keausan yang Anda alami pada persendian.

Pengapuran tulang terjadi ketika tulang rawan yang menjadi bantalan ujung tulang di persendian Anda memburuk secara bertahap. Tulang rawan adalah jaringan yang kuat dan licin yang memungkinkan gerakan sendi hampir tanpa gesekan. Akhirnya, jika tulang rawan habis sepenuhnya, tulang akan bergesekan dengan tulang.

Pengapuran tulang sering juga disebut sebagai penyakit keausan. Tapi selain kerusakan tulang rawan, pengapuran tulang mempengaruhi seluruh sendi. Ini menyebabkan perubahan pada tulang dan kerusakan jaringan ikat yang menyatukan sendi dan menempelkan otot ke tulang. Ini juga menyebabkan peradangan pada lapisan sendi.

Penyebab pengapuran tulang lainnya termasuk cedera masa lalu, seperti:

tulang rawan robek sendi terkilir cedera ligamen

Penyebab pengapuran tulang juga termasuk malformasi sendi, obesitas, dan postur tubuh yang buruk. Faktor risiko tertentu, seperti riwayat keluarga dan jenis kelamin, juga dapat meningkatkan risiko pengapuran tulang atau osteoartritis, dilansir dari healthline.com. 

Cara Mengatasi Pengapuran Tulang

Tidak ada obat untuk pengapuran tulang. Gejala ringan sampai sedang biasanya dapat dikelola dengan baik dengan kombinasi pengobatan farmakologis dan non-farmakologis. Perawatan medis dan rekomendasi untuk mengatasi pengapuran tulang meliputi:

Obat-obatan (obat nyeri topikal dan analgesik oral termasuk obat antiinflamasi nonsteroid, NSAID). Latihan (berbasis darat dan air). Paket panas dan dingin intermiten (modalitas lokal). Terapi fisik, okupasi, dan olahraga. Penurunan berat badan (jika kelebihan berat badan). Makan sehat, mengelola diabetes dan kolesterol. Perangkat pendukung seperti kawat gigi, ortotik, sisipan sepatu, tongkat, atau alat bantu jalan. Terapi injeksi intra-artikular (steroid, asam hialuronat "gel"). Strategi pengobatan komplementer dan alternatif, termasuk vitamin dan suplemen.

Pembedahan mungkin juga dapat membantu untuk menghilangkan rasa sakit dan memulihkan fungsi ketika perawatan medis lainnya tidak efektif atau telah habis, terutama dengan kasus pengapuran tulang tingkat lanjut. Tujuan pengobatan pengapuran tulang adalah untuk:

Mengurangi nyeri sendi dan kekakuan dan menunda perkembangan lebih lanjut. Meningkatkan mobilitas dan fungsi. Meningkatkan kualitas hidup pasien.

Jenis rejimen pengobatan yang ditentukan tergantung pada banyak faktor, termasuk usia pasien, kesehatan secara keseluruhan, aktivitas, pekerjaan, dan tingkat keparahan kondisi.

(mdk/edl)