Penjelasan Pemanasan Global yang Menarik Diketahui, Baca Lebih Lanjut
Merdeka.com - Pemanasan global atau global warming adalah salah satu isu lingkungan utama yang sedang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi.
Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.
Selama kurang lebih seratus tahun terakhir, suhu rata-rata di permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C. Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer.
Emisi ini terutama dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan. Berikut selengkapnya mengenai penjelasan pemanasan global yang patut Anda ketahui.
Penjelasan Pemanasan Global
Melansir dari climate.nasa.gov, pemanasan global adalah pemanasan jangka panjang dari sistem iklim bumi yang diamati sejak periode pra-industri (antara 1850 dan 1900) karena aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, yang meningkatkan tingkat gas rumah kaca yang memerangkap panas di atmosfer bumi.
Istilah ini sering digunakan secara bergantian dengan istilah perubahan iklim, meskipun yang terakhir mengacu pada pemanasan yang dihasilkan manusia dan alami efeknya terhadap planet. Ini paling sering diukur sebagai peningkatan rata-rata suhu permukaan global bumi.
Sejak periode pra-industri, aktivitas manusia diperkirakan telah meningkatkan suhu rata-rata global bumi sekitar 1 derajat Celcius (1,8 derajat Fahrenheit), angka yang saat ini meningkat sebesar 0,2 derajat Celcius (0,36 derajat Fahrenheit) per dekade. Tidak diragukan lagi bahwa pengaruh manusia telah menghangatkan atmosfer, lautan, dan daratan.
Penyebab Pemanasan Global
Melansir nrdc.org, pemanasan global terjadi ketika karbon dioksida (CO2) dan polutan udara lainnya terkumpul di atmosfer dan menyerap sinar matahari dan radiasi matahari yang telah dipantulkan ke permukaan bumi.
Biasanya, radiasi ini akan lolos ke luar angkasa. Tetapi polutan ini, yang dapat bertahan selama bertahun-tahun hingga berabad-abad di atmosfer, menjebak panas dan menyebabkan planet ini menjadi lebih panas.
Polutan yang memerangkap panas ini—khususnya karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida, uap air, dan gas berfluorinasi sintetis—dikenal sebagai gas rumah kaca, dan dampaknya disebut efek rumah kaca.
Meskipun siklus alam dan fluktuasi telah menyebabkan iklim bumi berubah beberapa kali selama 800.000 tahun terakhir, era pemanasan global kita saat ini secara langsung disebabkan oleh aktivitas manusia, khususnya pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, bensin, dan bahan bakar alami, gas yang mengakibatkan efek rumah kaca.
Mengatasi perubahan iklim yang berbahaya membutuhkan pengurangan emisi yang sangat dalam, serta penggunaan alternatif bahan bakar fosil di seluruh dunia.
Kabar baiknya adalah bahwa negara-negara di seluruh dunia telah secara resmi berkomitmen, sebagai bagian dari Perjanjian Iklim Paris 2015, untuk menurunkan emisi mereka dengan menetapkan standar baru dan menyusun kebijakan baru untuk memenuhi atau bahkan melampaui standar tersebut.
Kabar buruknya adalah manusia ternyata tidak bekerja dengan cukup cepat. Untuk menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim, para ilmuwan menyatakan bahwa manusia perlu mengurangi emisi karbon global sebanyak 40 persen pada tahun 2030.
Agar hal itu terjadi, komunitas global harus mengambil langkah-langkah konkret dan segera, yakni mendekarbonisasi pembangkit listrik dengan cara yang adil. Diperlukan transisi dari produksi berbasis bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari; dan untuk memaksimalkan efisiensi energi di gedung, peralatan, dan industri.
Dampak Pemanasan Global
Setiap tahunnya, para ilmuwan belajar lebih banyak tentang konsekuensi dan dampak pemanasan global. Dan setiap tahunnya juga didapati bukti baru tentang dampaknya yang menghancurkan pada manusia dan planet ini.
Ketika gelombang panas, kekeringan, dan banjir yang terkait dengan perubahan iklim menjadi lebih sering dan lebih intens, masyarakat menderita dan jumlah kematian meningkat.
Jika manusia tidak dapat mengurangi emisi, para ilmuwan percaya bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan kematian lebih dari 250.000 orang di seluruh dunia setiap tahun dan memaksa 100 juta orang jatuh miskin pada tahun 2030.
(mdk/edl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
9 Negara yang Memiliki Air Terjun Tertinggi di Dunia
Air terjun merupakan bentuk keajaiban dan keindahan alam yang patut untuk dilihat. Yuk, simak daftar air terjun tertinggi di dunia!
Baca SelengkapnyaContoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana
Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca SelengkapnyaEfek Rumah Kaca adalah Kondisi Pemanasan Atmosfer, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanasan global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dampak Positif dan Negatif Globalisasi, Ketahui Bahaya yang Perlu Diwaspadai
Globalisasi adalah fenomena yang tidak bisa dihindari dalam dunia modern saat ini. Globalisasi telah memberikan dampak yang kompleks pada kehidupan manusia.
Baca Selengkapnya7 Tanaman dengan Pertumbuhan Paling Cepat di Dunia
Fakta unik dari tanaman adalah beberapa dari mereka memiliki kemampuan tumbuh yang cepat. Yuk, simak tanaman apa saja yang memiliki pertumbuhan tercepat!
Baca SelengkapnyaPopulasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata
Krisis pangan di dunia menjadi isi utama seiring bertambahnya populasi manusia.
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Demam Panggung yang Efektif, Lakukan Hal Berikut Ini
Mengatasi demam panggung memerlukan pemahaman tentang penyebabnya dan penerapan strategi untuk mengelolanya.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaDua Jalur Laut Perdagangan Dunia Kritis, Siap-Siap Inflasi Mengancam Perekonomian Global
Jika kondisi di Terusan Suez dan Terusan Panama tidak kembali kondusif, bisa berdampak pada peningkatan inflasi.
Baca Selengkapnya