Pengelola Tahura Raden Soerjo Larang Aktivitas Motor Trail, Ini Alasannya
Merdeka.com - Unit Pengelola Teknis Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo melarang adanya kegiatan masyarakat pehobi motor trail di wilayah area konservasi. Saat ini mereka pun telah menutup area yang berada di wilayah Jawa Timur itu.
Dijelaskan Kepala Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi pada Senin (15/8), salah satu alasan ditutupnya kawasan tersebut dari kalangan pehobi motor ekstrem itu karena bisa merusak tanah karena tergerus roda.
"Kegiatan trail itu akan merusak tanah hutan akibat tergerus ban yang bisa menyebabkan erosi,“ tutur Wahyudi di Kota Malang, dilansir dari ANTARA.
Suara Motor Mengganggu Satwa
Instagram Tahura Raden Soerjo ©2022 Merdeka.com
Selain itu, lanjut Wahyudi, suara bising dari kendaraan trail turut menyebabkan dampak lain seperti mengganggu beberapa satwa di kawasan area konservasi tahura.
“Dari sisi suara kendaraan itu, juga mengganggu satwa yang ada di kawasan konservasi," tambahnya.
Wilayah Tahura Raden Soerjo sendiri secara administratif berada di enam wilayah Provinsi Jawa Timur, yakni Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Batu.
Total luasan kawasan konservasi terhitung mencapai 27.868,30 hektare dengan rincian sebanyak 22.908,3 hektare merupakan kawasan hutan lindung dan sebesar 4.960 hektare merupakan Kawasan Cagar Alam Arjuno-Lalijiwo (PHPA).
Mengganggu Penyerapan Air Tanah dan Memicu Longsor
Sebelumnya, terdapat peningkatan kegiatan masyarakat pehobi motor trail di wilayah konservasi tersebut. Akibatnya kawasan lindung itu mengalami kerusakan serta mengganggu kehidupan satwa. Wahyudi mengatakan, aktivitas pehobi motor trail di kawasan konservasi menyebabkan tergerusnya tanah atau erosi yang dalam. Kerusakan itu menyebabkan terganggunya proses penyerapan air ke dalam tanah. Menurutnya, dengan adanya gangguan penyerapan air ke dalam tanah, maka akan menyebabkan aliran air yang berada di permukaan akan sangat besar pada saat terjadi hujan deras. Dalam jangka waktu yang lama, juga bisa memicu terjadinya longsor. "Dalam waktu yang lama bisa memicu longsor. Penyerapan air akan terganggu, itu yang akan menyebabkan aliran permukaan akan sangat besar karena adanya lokalisasi air pada satu titik," ujarnya.
Penutupan Akses Bagi Pehobi Motor Trail Dilakukan di Semua Pintu
Ditambahkan Wahyudi, penutupan kawasan Tahura Raden Soerjo bagi pehobi motor trail dilakukan di semua pintu masuk, termasuk jalur-jalur kecil. Pengawasan pun akan turut diperkuat oleh tim dari Tahura Raden Soerjo. Untuk pengawasan tambahan, Pihak Tahura Raden Soerjo akan menambah patroli pada titik-titik tertentu. Selain itu, pihaknya juga akan memasang papan larangan aktivitas menggunakan motor trail dan memasang portal. "Pengawasan kita lakukan secara sporadis, mana yang kira-kira ada potensi aktivitas trail itu akan kita perkuat dengan patroli. Kemudian juga memasang papan larangan atau juga memasang portal," ujarnya.
Ajak Warga Lakukan Pengawasan
Selain itu, Wahyudi juga menggandeng warga sekitar untuk bersama-sama melakukan pengawasan terhadap aktivitas pehobi motor trail agar tidak tetap nekat di wilayah konservasi itu. Pihak Tahura melakukan pendekatan secara persuasif, sekaligus mengimbau pehobi bisa melakukan aktivitas motor trailnya di tempat lain dan bukan di kawasan konservasi. "Kami melakukan pendekatan persuasif, tidak ada denda atau sanksi yang kami lakukan. Kami tidak melarang hobinya, tapi menggunakan sepeda motor trail di kawasan konservasi itu yang kami larang," katanya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Unik Sepasang Pengantin Lakukan Akad Nikah di Atas Motor Trail, Curi Perhatian Warganet
Tampaknya, hal ini dilakukan karena mempelai pria adalah seorang anak motor trail.
Baca Selengkapnya17 Pemuda di Jakarta Timur Bawa Sajam Buat Tawuran
Ketika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaTerlibat Pencurian Ratusan Kendaraan Bermotor, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Terlibat Pencurian Ratusan Kendaraan di Jawa Timur, Anggota TNI di Sidoarjo Ditangkap
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
66,5 Juta Mobil dan Motor Bakal Bergerak di Mudik Lebaran, Jawa Timur Jadi Titik Paling Rawan
Pemerintah mengimbau agar pemudik kembali mempertimbangkan bila hendak mudik dengan sepeda motor, karena rawan kemacetan.
Baca SelengkapnyaLutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo
Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya punya Motor Trail
Terlihat rumah-rumah di Kampung Popok cukup sederhana dengan nuansa Jawa.
Baca SelengkapnyaKondisi Jalan Rusak Berat, Harta Kekayaan Camat Parung Panjang Kini jadi Sorotan
Warga setempat terus protes kepadanya lantaran Icang dinilai abai terkait mobilitas truk tambang tersebut.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnya