Merdeka.com - Dalam dunia politik, oposisi adalah pihak partai penentang atau lawan di dewan perwakilan yang menentang dan mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik golongan yang berkuasa. Selain disebut oposisi, beberapa partai politik juga ada yang disebut sebagai partai penyeimbang.
Pihak penentang atau lawan adalah hal yang lumrah dalam dunia perpolitikan di manapun berada. Pihak lawan atau pihak penentang otoritas yang sedang berkuasa ini dikenal secara umum dengan sebutan oposisi. Oposisi berperan untuk mengkritik dan meluruskan kesalahan-kesalahan pihak otoritas yang berkuasa.
Oposisi adalah warna dari demokrasi. Oposisi umumnya sangat tegas menunjukkan dan menyuarakan kebenaran-kebenaran demi kepentingan khalayak. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai oposisi adalah pihak penentang yang patut untuk Anda pelajari.
Secara etimologi, oposisi adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris opposition (opposites, oppnore dalam bahasa Latin) yang berarti membantah, dan menyanggah.
Sementara itu, secara terminologi oposisi adalah golongan atau partai yang menentang politik pemerintahan yang sedang berjalan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), oposisi adalah partai penentang di dewan perwakilan dan mengkritik pendapat atau kebijakan politik golongan mayoritas yang berkuasa.
Oposisi juga didefinisikan sebagai setiap ucapan atau pebuatan yang meluruskan kekeliruan, sambil menggaris bawahi dan menyokong segala sesuatu yang sudah benar.
Sehingga, maksud dari beroposisi politik adalah melakukan kegiatan pengawasan atas kekuasaan politik yang bisa keliru dan bisa benar.
Oposisi secara umum dapat dipahami sebagai kelompok kekuatan yang ingin mengontrol dan mengoreksi suatu kebijakan pemerintah yang dianggap keliru atau salah.
Ada pula yang mengartikannya sebagai kekuatan yang semata-mata menentang setiap kebijakan dan langkah penguasa, tanpa menimbang apakah kebijakan tersebut masih dalam suatu kewenangan atau kesewenang-wenangan.
Salah satu komponen negara demokrasi yang membedakannya dengan negara otoriter adalah eksisnya unsur dan fungsi oposisi yang dapat menjadi kekuatan pengontrol dan penyeimbang dalan pelaksanaan pemerintahan di suatu negara, sehingga pemerintahan dapat dicegah untuk tidak terjerumus ke dalam penyelewengan kekuasaan.
Oleh sebab itu, oposisi adalah salah satu elemen penting untuk membangun negara demokrasi yang kuat. Kekuatan oposisi berfungsi untuk menjaga pelaksanaan negara demokrasi berjalan dengan baik dan demokratis.
Advertisement
Menurut Prof. Dr. Nurcholis Madjid dalam bukunya “Dialog Keterbukaan”, dalam negara demokrasi yang sehat sangat diperlukan check and balance sebagai kekuatan pemantau dan pengimbang.
Sebab, dalam pandangan filosofis manusia tak mungkin selalu benar. Dan untuk menjalankan check and balance secara formal di parlemen itulah maka partai oposisi ada.
Dalam ilmu politik, definisi oposisi adalah partai yang memiliki kebijakan atau pendirian yang bertentangan dengan garis kebijakan kelompok yang menjalankan pemerintahan.
Oposisi bukanlah musuh, melainkan mitra tanding (counter player) dalam percaturan politik, sebagaimana diidentifikasi oleh Ghita Lonesca dan Isabel de Madriaga dalam Opposition (1982) bahwa oposisi hadir sebagai pemerhati, pengontrol, dan evaluator perilaku dan kinerja pemerintah.
Oposisi dalam konteks kehidupan demokrasi menurut Dahl (1971) adalah bagian yang tidak terpisahkan dan menjadi salah satu fondasi, selain partisipasi, dari yang disebutnya sebagai polyarchy (poliarki) atau sebentuk pemerintahan yang bernuansakan demokrasi.
Dalam konteks politik, khususnya dalam kehidupan demokrasi, terdapat beberapa fungsi utama oposisi;
1. Sebagai penyeimbang kekuasaan. Makna penyeimbang secara substansi dapat berarti adanya kekuatan di luar pemerintah yang memberikan alternatif pikiran atau sikap dan menyebabkan keseimbangan agar pemerintah tidak terlalu jauh dari kepentingan mayoritas rakyat.
2. Untuk menjaga agar alternatif kebijakan dapat disuarakan. Oposisi akan memungkinkan munculnya lebih banyak pilihan kebijakan atau alternatif penyempurnaan atas kebijakan pemerintah. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa tidak ada satu pun pemerintahan yang tak luput dari kesalahan.
3. Sebagai stimulus persaingan yang sehat di antara para elite politik dan pemerintahan. Sebuah pemerintahan akan mengalami stagnasi, bahkan kemunduran, bila tidak mendapatkan tantangan dari pihak-pihak yang kompeten dan mampu menunjukkan kepada masyarakat tentang adanya kebijakan-kebijakan lain yang lebih masuk akal ketimbang kebijakan pemerintah.
[edl]Momen Haru Anak Gendong Ibunda di Depan Ka'bah, Tak Kuat Jalani Tawaf
Sekitar 13 Jam yang laluRambut Sudah Mulai Habis, Begini Kondisi Terkini Nunung Srimulat Usai Kemoterapi
Sekitar 17 Jam yang laluMinuman Penyebab Dehidrasi, Hindari saat Ingin Berpuasa
Sekitar 1 Hari yang laluMakan di Mall Bareng Nenek, Aksi Cucu Ini Sukses Buat Iri
Sekitar 1 Hari yang laluKesehatan Mental saat Puasa dari Melatih Kesabaran, Ketahui Manfaatnya
Sekitar 1 Hari yang laluNissa Asyifa Diduga Beri Pesan Menohok untuk Tiara Andini, Begini Isinya
Sekitar 1 Hari yang laluPotret Al Quran Raksasa di Probolinggo, Butuh Dua Orang untuk Membukanya
Sekitar 1 Hari yang laluIvan Gunawan Tak Ambil Program Ramadan, Ternyata Ini Alasannya
Sekitar 1 Hari yang lalu8 Resep Olahan Daging Santan Enak dan Gurih, Mudah Dipraktikkan
Sekitar 2 Hari yang laluBikin TikTok Bareng Treasure, Intip Beda Gaya Ayu Ting Ting dengan Isyana Sarasvati
Sekitar 2 Hari yang laluRekomendasi Makanan Bulan Puasa yang Tepat, Penuhi Kebutuhan Nutrisi
Sekitar 2 Hari yang laluTak Sama Seperti Tahun Lalu, El Rumi Ungkap Perbedaan Puasanya Tahun Ini
Sekitar 2 Hari yang laluSurvei: Publik Dukung Polri Usut Kasus KSP Indosurya dan Investasi Bodong
Sekitar 6 Jam yang laluSpripim Polda Gorontalo Ditemukan Tewas Dalam Mobil Dinas, Diduga Bunuh Diri
Sekitar 10 Jam yang laluKematian Bripka Arfan Dinilai Janggal, Polda Sumut Bentuk Timsus Lakukan Pengusutan
Sekitar 18 Jam yang laluMomen Haru, Ayah & Anak Saling Melepas Rindu di Balik Bui, Akhirnya Polisi Buka Sel
Sekitar 20 Jam yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 2 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 2 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 3 Hari yang laluVIDEO: Mahfud Duga Sambo Tak Akan Dieksekusi Mati, Hukuman Jadi Seumur Hidup
Sekitar 6 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 1 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 3 Minggu yang laluBRI Liga 1: PSIS Digasak Barito Putera karena Kesalahan Fatal, Gilbert Agius Siap Pasang Badan
Sekitar 49 Menit yang laluHasil BRI Liga 1: Dua Blunder Berbuah Pahit, PSIS Takluk di Markas Barito Putera
Sekitar 5 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami