Omzet Capai Puluhan Juta, Begini Perjalanan Bisnis Es Permen Karet di Surabaya
Merdeka.com - Es Permen Karet menjadi salah satu minuman dingin yang banyak diminati di Kota Surabaya, Jawa Timur. Berbeda dengan permen karet beku, Es Permen Karet ialah minuman berwarna merah dengan rasa dan aroma sebagaimana permen karet.
Pak Yit, penjual Es Permen Karet itu awalnya menjalankan bisnis bersama keluarga besarnya di kawasan Ampel Kembang, Surabaya. Namun, ia kemudian mengambil tindakan untuk putus kongsi akibat suatu masalah, sebagaimana dilansir liputan6.com (15/11/2020).
Tidak Buka Cabang
©2020 Merdeka.com/Instagram @es.permenkaret2320
Kini, Es Permen Karet bernama Warung Ampel Kembang Pak Yit atau Pak Achmad itu berlokasi di Jalan Sidodadi Baru 50A, Kota Surabaya, Jawa Timur. Warung es tersebut buka mulai pukul 15.30 hingga 10.00 WIB.
"Lokasinya baru, awalnya di Jalan Ampel lalu saya pindah. Jadi yang asli di Sidodadi Baru, dan tidak buka cabang,” ujar Pak Yit.
Lantaran rasa minumannya yang terkenal enak, banyak pembeli yang rela antre untuk mencicipi minuman yang sedang viral di Kota Pahlawan ini. Begitu warung Pak Yit dibuka pada sore hari, para pembeli langsung menyerbunya. Bahkan, ada pembeli yang sudah datang sebelum warung buka.
Dulu Hanya Dijual saat Bulan Puasa
©2020 Merdeka.com/Instagram @es.permenkaret2320
Awalnya, Es Permen Karet merupakan menu warung kopi buatan dari pakde dan bapaknya Pak Yit. Saat itu, minuman dingin tersebut hanya dijual ketika bulan Ramadan.
Menurut Pak Yit, dulu ketika bulan puasa hanya dapat menjual dua termos. Sementara itu, ketika dijual pada hari-hari biasa tidak laku.
"Asal mulanya warung kopi biasa, dulu pakde jualan sama bapak. Pas puasa, dulu laku dua termos. Terus dicoba jualan pas hari biasa, tidak laku. Apalagi pas hujan, tambah tidak laku lagi," ujarnya.
Sudah 13 Tahun
©2020 Merdeka.com/Instagram @es.permenkaret2320
Pak Yit sudah 13 tahun ini berjualan Es Permen Karet. Ia menyatakan, di masa awal pengelolaannya, Es Permen Karet juga hanya laku ketika bulan puasa saja. Bahkan, keuntungan yang diperoleh juga relatif sama sebagaimana sebelumnya.
Dia menuturkan, faktor yang membuat Es Permen Karet tidak laku lantaran rasanya yang standar. Selanjutnya, ia melakukan pengembangan menu sehingga menemukan racikan untuk Es Permen Karet yang lebih enak.
Lima tahun lalu, bertepatan dengan bulan Ramadan warung esnya mulai ramai pembeli. Tepat pada tahun ketiga ia mengelola, Es Permen Karet meledak.
“Tapi yang mulai ramai puasa itu sekitar lima tahun yang lalu. Tahun kedua, mulai ada peningkatan. Tahun ketiga langsung meledak, itu mulai ramai," tambahnya.
Asal Mula Nama Es Permen Karet
Ia menceritakan, awal mula dinamakan Es Permen Karet lantaran dulu mayoritas peminatnya merupakan anak kecil. Lama-kelamaan karena rasanya yang enak dan membuat ketagihan, pembeli datang dari berbagai kalangan.
Pak Yit menceritakan dulu ketika warung masih dikelola oleh sang bapak, omzet harian hanya sekitar Rp200.000 saja. Kini, omzet per hari yang bisa diperoleh Pak Yit dari berjualan Es Permen Karet bisa mencapai Rp20 juta.
"Dulu pas yang jualan bapak, sehari dapat dua ratus ribu. Bapak sudah bersyukur dapat segitu. Sekarang, alhamdulillah bisa jutaan per harinya,” terangnya.
Setiap harinya, Pak Yit bisa menjual 25 hingga 24 galon Es Permen Karet. Setiap satu galon bisa dibuat menjadi tiga termos es.
"Sehari bisa jual 15 galon, kalau hujan ya sembilan galon masih laku. Kalau tidak hujan bisa 24 galon," terangnya.
Harga Terjangkau
©2020 Merdeka.com/Instagram @es.permenkaret2320
Saat ini, segelas Es Permen Karet dibanderol seharga Rp4.000. Selain Es Permen Karet, Warung Ampel Kembang juga menjual es teh tarik, kopi spesial, kopi mesir dan masih banyak lagi.
Selain itu, warung milik Pak Yit juga menjual berbagai jenis makanan mulai dari kue lumpur, pukis, sambosa hingga nasi dengan berbagai macam lauk seperti ayam, bebek, tongkol dan lainnya. Harga makanannya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp1.000 hingga Rp15.000.
Pak Yit menjamin seluruh menu minuman dan makanan yang ada di Warung Kembang Ampel memiliki rasa enak. Pasalnya. Semua menu diseleksi langsung olehnya.
“Semua nasi sama kue itu diseleksi semua. Enggak boleh barang enggak enak. Minimal standar yang dimakan itu enak. Jadi orang itu kembali. Sekali makan dan minum di sini pasti kembali lagi, karena enak dan ketagihan,” ungkapnya.
Banyak Tawaran Kerja Sama
©2020 Merdeka.com/Instagram @es.permenkaret2320
Kendatipun banyak yang menawarkan untuk bekerja sama, Pak Yit menyatakan tidak akan membuka cabang.
"Banyak yang menawari kerja sama, saya tolak semua. Memang enggak punya rencana seperti itu,” ungkapnya.
Alasannya karena sudah capek dan takut tidak sanggup. Ia pun mempersilakan jika ada yang ingin menitipkan jajanan. Bahkan, menurutnya, pihak warung tidak mengambil untung.
Setiap malam Minggu mulai pukul 23.30 WIB hingga pukul 03.00 WIB dini hari, Pak Yit membagikan Es Permen Karet secara gratis. Syaratnya, pembeli harus minum di tempat alias tidak membawa pulang Es Permen Karet.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru Buka Langsung Diserbu, Ini 10 Potret Tempat Makan Sate Baim Wong yang Luas dan Asik Buat Nongkrong
Baim Wong kembali membuka bisnis kuliner. Kali ini, ia membuka sebuah tempah makan dengan menyuguhkan sate sebagai menu utamanya.
Baca SelengkapnyaJadi Korban Jambret, Kakek Penjual Es Krim Keliling Ini Kehilangan Uang Jualan Rp5 Juta
Hari malang tak ada di kalender. Ungkapan ini seolah menggambarkan nasib seorang penjual es krim di Bekasi ini.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaDulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaJalan Sukses Tak Ada yang Tahu, Ibu ini Raup Omzet Jutaan Rupiah Berbekal Resep dari Brosur Panci
Setiap salat, ibu ini selalu berdoa agar cita-citanya memiliki sebuah bisnis dapat terwujud.
Baca SelengkapnyaBikin Tercengang, Harga Rompi Ojek Gunung Muria Capai Ratusan Juta
Aneh tapi nyata, harga jaket ojek di Gunung Muria sentuh angka ratusan juta per setel. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaMelihat Kerajinan Eceng Gondok di Semarang yang Terkenal hingga ke Luar Negeri, Omzet Per Bulan hingga Rp30 Juta
Seorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca Selengkapnya