Merdeka.com - Seorang nenek bernama Saginem (90) tinggal seorang diri di rumah kecil berdinding bambu di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Nenek yang akrab disapa Mbok Saginem itu memilih tinggal seorang diri meskipun rumah anaknya cukup besar untuk dihuni bersama.

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Blitar blitarkab.go.id (5/9/2020), pilihan Mbok Saginem untuk tinggal seorang diri lantaran ia enggan merepotkan anaknya. Bahkan, sampai sekarang Mbok Saginem juga mandiri dalam hal mencukupi kebutuhan pangannya sendiri.

Dapat Bansos

©2020 Merdeka.com/blitarkab.go.id

Pemerintah setempat pun memberikan perhatian kepada Mbok Saginem melalui bantuan sosial. Bantuan itu diberikan langsung melalui pemerintah desa pada bansos tahap I dan tahap II selama pandemi Covid-19 ini.

Mbok Saginem sendiri sebenarnya masuk dalam daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), akan tetapi NIK (Nomor Induk Kependudukan) miliknya tidak aktif sehingga secara otomatis belum memiliki e-KTP. Meski demikian, atas usulan pemerintah desa setempat, mbok Saginem tetap mendapatkan bansos tahap I walaupun tidak memiliki e-KTP.

Alasan Mbok Saginem Tinggal Sendiri

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Pada bansos tahap II bulan Juli 2020 lalu, Mbok Saginem kembali mendapatkan bansos. Bantuan sosial tahap II yang diperoleh Mbok Saginem merupakan pengalihan bantuan warga lain atas nama Kasmirah. Sesuai kriteria dan pertimbangan objektif dari pemerintah, pengalihan bantuan sosial itu langsung diantarkan ke rumah Mbok Saginem.

Selama ini Mbok Saginem tinggal seorang diri di rumah petak berdinding bambu lantaran tidak mau merepotkan anak-anaknya. Meskipun rumah anaknya cukup besar untuk dihuni bersama. Mbok Saginem teguh pada pendiriannya, selama masih kuat, ia ingin menghidupi dirinya sendiri.