Merdeka.com - Seorang pria berinisial MO, warga Desa Benangkah, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur nekat menjual tanah warisan keluarganya demi melakoni profesi sebagai bandar narkoba. WO bermaksud meraih lebih banyak untung dari bisnis haram yang digelutinya. Nahas, angan-angan itu tak tercapai.

Alih-alih meraup keuntungan dari profesinya menjadi bandar narkoba, ia justru ditangkap pihak kepolisian.

"Jual tanah warisan, dia beli sabu itu. Jual untuk dapat untung," terang Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono, Rabu (25/1/2023).

Lama Jadi DPO

Ari mengungkapkan, pihaknya sudah lama mengincar WO, yakni sejak yang bersangkutan masih menjadi pengedar sabu-sabu.

Saat berhasil diamankan polisi, WO rupanya sudah naik status menjadi bandar narkoba. Hal itu terbukti dari jumlah narkoba milik tersangka lebih banyak dari perkiraan pihak kepolisian.

"Dia sempat buang BB (barang bukti) lewat jendela. Alhamdulillah tertangkap," imbuh Kapolres Bangkalan itu, dikutip dari akun Instagram @wecarebangkalanmadura, Kamis (26/1).

Dari penggeledahan yang dilakukan di rumah tersangka, polisi menemukan barang bukti 189 paket sabu-sabu siap jual. Masing-masing narkoba tersebut dijual dengan harga beragam.

Bermula dari Pengedar Jadi Bandar

©2014 Merdeka.com

Di hadapan polisi, MO mengaku baru memulai profesi sebagai bandar narkoba. Adapun, selama ini ia hanya berstatus sebagai pengedar.

"Baru mulai, pak. Baru dapat enam bulan (jadi bandar)," ujarnya.

MO mengaku mendapatkan barang haram itu dari temannya berinisial HE, warga Kota Surabaya. Hingga berita ini ditulis, sosok HE masih dalam kejaran polisi. Adapun, akibat perbuatannya, tersangka MO dijerat UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.