Merdeka.com - Mudik Lebaran tahun ini resmi dilarang pemerintah. Para agen tiket bus di Ngawi mengaku kesal dengan larangan beroperasinya moda transportasi pada musim mudik Lebaran tahun ini.

Rosa Delima, salah satu pemilik agen tiket bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang membuka kios di terminal lama Ngawi mengaku kesal dengan aturan larangan beroperasinya bus selama musim mudik tahun ini.

Omzet Turun Drastis

Rosa menceritakan, pada musim mudik tahun lalu omzet penjualan tiket di agen bus miliknya menurun drastis. Kali ini ketika aturan larangan mudik kembali diberlakukan, ia mengaku keberlangsungan usahanya akan lebih susah.

"Tahun kemarin saja turun 50 persen, tahun ini malah tidak boleh lagi," ujarnya, dikutip liputan6.com, Minggu (11/4/2021).

Warga Ngawi itu berharap pemerintah memberi perhatian terhadap pelaku usaha agen tiket bus. Ia berharap ada kelonggaran dari larangan mudik ini.

"Kan sudah ada tes Covid, seharusnya mudik boleh," imbuhnya.

Senada, Endro pemilik agen tiket bus AKAP di terminal Gendingan juga mengaku kesusahan dengan adanya aturan yang melarang mudik Lebaran. Menurutnya, aturan itu akan mengganggu perekonomiannya.

"Kalau bus tidak boleh beroperasi, tidak bisa jual tiket, pendapatan saya dari mana?" keluhnya.

Tunggu Aturan Turunan

Sebuah kiriman dibagikan oleh ABOUTNGAWI (@aboutngawi)

Sementara itu, Kepala Terminal Kertonegoro Ngawi M. Imron mengatakan pihaknya masih menunggu peraturan turunan dari Kementerian Perhubungan terkait bagaimana aturan yang akan diberlakukan di Terminal Kertonegoro Ngawi.

"Belum, karena Terminal Kertonegoro kan jalur hierarkinya dari Kemenhub, kalau mudik kan jelas dilarang pemerintah tapi untuk aturan-aturan turunannya kan belum dijelaskan," ungkapnya.