Mengunjungi Rumah Haryati Istri Soekarno di Surabaya, Makan dengan Interior Klasik
Merdeka.com - Presiden Pertama RI, Soekarno, memiliki sembilan orang istri sepanjang hidupnya. Salah satunya adalah Haryati, penari sekaligus Staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian saat itu.
Keduanya menikah pada 21 Mei 1963 dengan acara sederhana. Saat itu Soekarno berpendapat bahwa pernikahan mereka sebaiknya tidak diumumkan pada masyarakat luas. Namun, pernikahan keduanya tak berlangsung lama. Pada tahun 1966, Soekarno menceraikan Haryati dengan alasan sudah tidak cocok.
Haryati merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ia adalah putri Kanjeng Pangeran Koesoemajoedho, Bupati Ponorogo yang menjabat tahun 1916-1926.
Rumah Haryati di Surabaya
Lihat postingan ini di InstagramRumah Haryati di Surabaya beralamat di Jalan Cipunegara Nomor 44 RW 06 Kelurahan Darmo Kecamatan Wonokromo. Rumah itu kini lebih dikenal dengan sebutan Omah Kenangan.
Omah Kenangan dapat dikunjungi oleh wisatawan yang ingin menyaksikan suasana dan interior klasik. Barang-barang di sana masih sesuai dengan kondisi asli zaman dahulu, mulai dari interior, foto, perabot, dan lain sebagainya.
Lantai satu sekaligus bangunan utama rumah tersebut masih terjaga seperti dulu. Sementara di lantai dua bangunan dimanfaatkan, Eni, keponakan Haryati untuk membuka kedai makan.
“Rumah makan ada di lantai dua, yang jualan Ibu Eni anak dari adiknya Ibu Haryati,” tulis akun Instagram @aslisuroboyo, Kamis (11/8/2022).
Dulu Hanya Terima Katering
©2022 Merdeka.com/Instagram @aslisuroboyo
Sebelum memutuskan membuka kedai makan di lantai dua rumah Haryati, Eni hanya menerima pesanan makanan melalui jasa katering. Kini, ia membuka kedai dan menyajikan beragam menu mulai pukul 10.00 WIB.
Uniknya, menu di kedai Omah Kenangan berganti-ganti setiap hari. Namun, ada pula beberapa menu pasti seperti kotokan pe, lodeh pari, rawon, dan nasi kuning. Harga per porsinya pun cukup terjangkau, yakni mulai Rp10 ribu.
“Menu makanannya jenis slowfood dan setiap hari ganti. Jangan khawatir, ada tempat duduk untuk makan,” imbuh @aslisuroboyo.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya
Warga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut
Baca SelengkapnyaMenengok Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu, Suasana Asri dengan Sentuhan Arsitektur Klasik
Provinsi Bengkulu pernah menjadi tempat pengasingan Presiden Soekarno selama era sebelum kemerdekaan dalam rentang tahun 1938-1942.
Baca SelengkapnyaMenilik Rumah Fatmawati di Bengkulu, Jadi Saksi Bisu Kisah Percintaan Bersama Presiden Soekarno
Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra
Di pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Kampung Ampel Surabaya, Dulunya Rawa-rawa Hadiah Raja Brawijaya Kini Dihuni Banyak Keturunan Arab
Kini Ampel tidak hanya terkenal dengan wisata religinya, tapi juga pusat belanja dan kuliner favorit
Baca SelengkapnyaTerkenal Punya Beras Kualitas Unggulan, Ini Fakta Menarik Kota Solok di Sumatra Barat
Salah satu wilayah di Sumatra Barat ini memiliki beragam tempat wisata dan ragam kuliner yang menarik untuk dicoba sekaligus penghasil beras unggulan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Kenal Dekat Presiden ke-2, Pendukung Teriaki Balikan, Titiek Soeharto Senyum-senyum Malu Sambil Melirik Sang Anak
Menegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.
Baca Selengkapnya8 Wisata Malam Surabaya Terpopuler, Ada Destinasi Kuliner
Ada banyak destinasi wisata malam di Surabaya yang menarik untuk disambangi.
Baca SelengkapnyaWisma di Kaliurang Ini Dulu Pernah Jadi Tempat Menginap Presiden Soekarno, Begini Keunikannya
Bentuk bangunannya belum banyak berubah sejak awal didirikan.
Baca Selengkapnya