Mengenang Sori Ersa Siregar, Wartawan yang Tewas 29 Desember dalam Baku Tembak GAM
Merdeka.com - Sori Ersa Siregar merupakan seorang wartawan Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang disandera oleh para anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 23 Juni tahun 2003. Setelah 5 bulan berlalu, tepatnya pada 29 Desember 2003, Sori Ersa Siregar tewas dalam sebuah kontak senjata antara TNI-GAM di Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur.
Jenazah kemudian disemayamkan di Rumah Sakit Angkatan Darat Kesrem Liliwangsa, Lhokseumawe, Aceh Utara. Ersa tewas akibat dua tembakan di tubuhnya, yakni di leher yang tembus hingga ke tangan kanan dan dada yang tembus ke punggung.
Dikenal Sebagai Wartawan Handal dan Gigih dalam Bekerja
Sori Ersa Siregar atau yang akrab disapa Bang Ersa, merupakan pria kelahiran Brastagi, Sumatera Utara yang lahir pada tanggal 4 Desember 1951.
Dilansir dari Liputan6, Ersa merupakan seorang wartawan yang dikenal ulet dan tekun dalam bekerja. Lelaki yang telah bergabung dengan RCTI sejak tahun 1993 ini juga dikenal sebagai pribadi yang tegas dan tak kenal lelah sekaligus humoris.
Pengalaman Ersa juga tak perlu diragukan lagi sebagai reporter senior dalam dunia pers Indonesia. Sebelum peristiwa penyanderaan oleh GAM dan akhirnya ditemukan telah tewas, pria yang telah dikenal menjadi wartawan sejak tahun 1987 ini pernah ditugaskan ke sejumlah negara guna meliput berbagai kegiatan penting. Maka tak heran, jika Aliansi Jurnalis Independen atau AJI pernah memberikan penghargaan Udin Award 2003 kepada Ersa atas segala dedikasi yang telah diberikan kepadanya.
Anak Pertama dari Sepuluh Bersaudara
©2020 Merdeka.com
Ersa sendiri merupakan anak pertama dari sepuluh bersaudara pasangan Baginda Madjid Siregar serta Nurmia Boru Harahap. Setamat bersekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Medan, Ersa kemudian merantau ke Jakarta. Dia juga sempat kuliah di sebuah akademi perbankan. Selain itu, beliau juga sempat belajar jurnalistik di Jakarta. Sambil menempuh pendidikan kuliah, Ersa juga bekerja.
Sebelum bekerja untuk stasiun televisi RCTI, Ersa telah berkarier terlebih dahulu di TVRI dan pernah menjadi pembaca berita di program Dunia Dalam Berita antara tahun 1978 hingga tahun 1993. Selain itu juga, Ersa juga pernah menjadi wartawan di Majalah Suasana dan Majalah Keluarga.
Pertama kali bergabung di RCTI, Ersa diberikan tanggung jawab menjadi translator serta produser, kemudian menjabat sebagai koordinator daerah (korda, koordinator bidang (korbid), serta koordinator liputan hingga tewas pada tanggal 29 Desember tahun 2003 silam.
(mdk/raf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Sosok Roestam Effendi, Sastrawan Sumatera yang Memperjuangkan Kemerdekaan Lewat Politik
Pria asal Minangkabau ini merupakan sastrawan yang beralih menjadi politikus dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca Selengkapnya22 Desember 1948: Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat
Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar
Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaAiman Bakal Diperiksa Terkait Penyebaran Berita Bohong Pada 26 Januari 2024
Aiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTragis! Balita di Tangerang Meninggal Usai Tangannya Dipatuk Kobra Saat Bermain di Rumahnya
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sobirin, Sopir Truk Pasir yang Kini Sukses Jadi Juragan Telur Puyuh
Sobirin yang masih awam dan belum tahu betul karakter puyuh kembali menelan kegagalan karena 1.000 ekor puyuh yang baru dibelinya mati.
Baca SelengkapnyaMengenal Lebih Dekat Sosok Sitor Situmorang, Penulis dan Wartawan Indonesia Asal Samosir
Pria berdarah Batak ini sudah malang melintang di dunia sastra maupun jurnalistik yang menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Baca SelengkapnyaGara-Gara Larang Cucu Umur 6 Hari Keluar Rumah, Pria di Sumsel Ditendang Mantu & Dibunuh Besan
Pelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca Selengkapnya