Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Tradisi Bi'ibih, Cara Unik Warga Bondowoso Sambut Lailatul Qadar

Mengenal Tradisi Bi'ibih, Cara Unik Warga Bondowoso Sambut Lailatul Qadar Ilustrasi Nasi Bungkus. Pixabay ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Masyarakat Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur memiliki tradisi khas untuk menyambut datangnya malam Lailatul Qadar atau malam seribu bulan. Namanya Bi’ibih.

Dikutip dari berbagai sumber, pada zaman dahulu, tradisi Bi’ibih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Bondowoso. Namun, seiring berkembangnya waktu, tradisi warisan leluhur itu mulai ditinggalkan.

Sambut Lailatul Qadar

ilustrasi ramadan

©2020 Merdeka.com

Tradisi Bi’ibih dilakukan pada sore menjelang malam hari tanggal 25 dan 27 Ramadan. Dua malam itu diyakini sebagai turunnya Lailatul Qadar. Termasuk malam-malam tanggal ganjil lainnya di 15 hari terakhir bulan Ramadan.

Dalam pelaksanaannya, warga saling mengantar nasi kepada para tetangga. Sebagai wujud berbagi dan mempererat tali silaturahmi.

Tradisi yang Mulai Ditinggalkan

ilustrasi nasi bungkus

©2020 Merdeka.com/commons.wikimedia.org

Dihimpun dari berbagai sumber, Tradisi Bi’bih mulai ditinggalkan oleh sebagian masyarakat Muslim di Bondowoso. Khususnya oleh masyarakat yang tinggal di kawasan perkotaan.

Namun demikian, masyarakat di daerah perdesaan masih melestarikan tradisi yang merupakan warisan dari para pendahulunya itu. Tradisi tersebut sebagai bagian dari upaya meramaikan malam-malam ganjil di bulan Ramadan yang diyakini sebagai turunnya Lailatul Qadar.

Nasi Biibih

ilustrasi nasi bungkus

©2020 Merdeka.com/commons.wikimedia.org

Kata Bi’ibih merujuk pada waktu pergantian antara Asar dan Magrib. Dikarenakan tradisi saling antar nasi kepada para tetangga dilakukan pada waktu tersebut, maka tradisi ini disebut Bi’ibih.

Dihimpun dari berbagai sumber, nasi tersebut biasanya diberi lauk sesuai keinginan masing-masing warga. Salah satu yang sering dijumpai adalah serundeng yang terbuat dari kelapa parut yang telah disangrai hingga berwarna cokelat dan teksturnya kering.

Nasi dan lauk itu kemudian dibungkus. Biasanya setiap rumah membuat sekitar tujuh bungkus nasi yang akan diantar ke para tetangga.

Makna Biibih

ilustrasi nasi bungkus

©2020 Merdeka.com/commons.wikimedia.org

Tradisi Bi’ibih menjadi bukti dari anjuran Nabi Muhammad SAW untuk memperbanyak sedekah. Terutama dalam hal ini terkait dengan amalan pada 10 hari terakhir bulan suci Ramadan.

Anak-anak menjadi pihak yang paling senang mendapati nasi Bi’ibih. Mereka biasanya berebut cepat menyantap nasi bungkus tersebut.

Salah Kaprah Tentang Biibih

ilustrasi nasi bungkus

©2020 Merdeka.com/commons.wikimedia.org

Dihimpun dari berbagai sumber, seiring dengan merosotnya jumlah warga Bondowoso yang melaksanakan tradisi Bi’ibih, justru terjadi salah kaprah. Kata Bi’ibih digunakan senjata bagi orang tua untuk menakut-nakuti anaknya yang bermain pada waktu menjelang Magrib. Padahal kata Bi’ibih di sini artinya adalah waktu pergantian antara Asar dan Magrib.

Di sisi lain, kata Biibih dalam bahasa Madura memang merujuk pada makhluk halus yakni wewe gombel. Sejak zaman dulu, masyarakat Madura menyakini bahwasanya jika ada anak yang bermain di waktu menjelang azan Dhuhur dan Magrib bisa diculik oleh wewe gombel alias Biibih.

(mdk/rka)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Maleman, Cara Masyarakat Jawa Hidupkan Malam Lailatul Qodar

Mengenal Tradisi Maleman, Cara Masyarakat Jawa Hidupkan Malam Lailatul Qodar

Maleman merupakan tradisi membagikan nasi kotak maupun dengan tempat lain kepada tetangga maupun saudara

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat

Mengenal Tradisi Bodho Kupat, Satu Kampung di Lumajang Kompak Jadi Pedagang Janur dan Ketupat

Bodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ruwahan Tradisi Orang Betawi Jelang Ramadan, Sambut Kedatangan Roh Leluhur ke Rumah

Mengenal Ruwahan Tradisi Orang Betawi Jelang Ramadan, Sambut Kedatangan Roh Leluhur ke Rumah

Ruwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain

Baca Selengkapnya
Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa

Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa

Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.

Baca Selengkapnya
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.

Baca Selengkapnya
Hasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor

Hasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor

Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik

Baca Selengkapnya
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas

Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas

Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.

Baca Selengkapnya