Mengenal Rahmat Erwin, Lifter Muda Peraih Medali Perunggu di Olimpiade Tokyo 2020

Merdeka.com - Cabang olahraga angkat besi kembali mempersembahkan medali untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Medali ketiga Indonesia ini diraih Rahmat Erwin Abdullah di nomor angkat besi kelas 73 kilogram putra.

Ia berhasil meraih medali perunggu dengan total angkatan snatch dan clean & jerk 342 kilogram. Awalnya, Rahmat berada di urutan teratas pada final grup B. Secara mengejutkan, unggulan ketiga di grup A gagal mengangkat beban dan akhirnya Rahmat keluar sebagai lifter dengan angkatan terbanyak ketiga.

Keberhasilan Rahmat meraih medali perunggu ini tentu membuat lifter 20 tahun ini menjadi sorotan. Berikut sederet fakta Rahmat Erwin, lifter muda Indonesia yang raih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

Berusia 20 Tahun

©2021 Merdeka.com/NOC Indonesia

Rahmat Erwin, peraih medali ketiga untuk Indonesia ini ternyata masih berusia cukup muda lho. Ia lahir di Makassar, 13 Oktober 2000 silam. Kini, usianya pun belum genap 21 tahun.

Warisi Bakat Orang Tua

©2021 Merdeka.com/NOC Indonesia

Tak banyak yang tahu, kekuatannya yang di atas rata-rata itu menurun dari kedua orang tuanya. Ternyata, kedua orang tuanya pun seorang atlet angkat besi.

Ayahnya adalah Erwin Abdullah, atlet angkat besi yang sukses meraih medali perak di Asian Games 2002. Sementara ibunya adalah Ami Asun Budiono, atlet angkat besi peraih medali emas di SEA Games 1995.

Berprestasi

©2021 Merdeka.com/NOC Indonesia

Sebelum meraih medali perunggu di olimpiade, Rahmat pun telah mengukir prestasi-prestasi lain di kancah internasional. Beberapa di antaranya adalah meraih podium tertinggi di ajang Asian Youth & Junior Weightlifting Championship serta meraih medali emas di SEA Games 2019.

Dilatih Sang Ayah

©2021 Merdeka.com/NOC Indonesia

Memiliki orang tua mantan atlet angkat besi, kini ia pun dilatih oleh ayahnya sendiri di Pelatnas Angkat Besi. Ia meraih medali perunggu ini di hadapan sang pelatih sekaligus ayahnya, Erwin Abdullah.

Meraih medali di Olimpiade ternyata merupakan mimpi sang ayah. Pasalnya, Erwin Abdullah gagal berlaga di Olimpiade Athena pada tahun 2004 karena ada masalah kesehatan.