Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Kiling, Kincir Angin Penanda Status Sosial Ekonomi Warga Using Banyuwangi

Mengenal Kiling, Kincir Angin Penanda Status Sosial Ekonomi Warga Using Banyuwangi Kiling, kincir angin khas warga Using Banyuwangi. ©2021 Merdeka.com/Banyuwangi Terkini

Merdeka.com - Warga Using di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) memiliki kebudayaan unik. Penggambaran status sosial dan ekonomi warga Using ditandai dengan keberadaan Kiling alias kincir angin.

Suara desing Kiling bisa mencapai radius dua kilometer apabila panjang baling-balingnya lebih dari satu meter. Kiling biasa dibuat dari bahan kayu, biasanya ditopang penyangga dari batang bamboo besar yang disebut dengan panjeran atau aka. Kiling dan panjeran diikat menjadi satu pada dahan pohon yang tinggi.

Penanda Status Sosial dan Ekonomi

Kiling merupakan penanda status sosial dan ekonomi warga Using. Mereka yang tergolong kaya atau terpandang memiliki kiling berukuran besar. Kiling besar itu biasanya dipasang pada posisi tinggi di depan atau di atas rumah.

Salah satu kampung warga Using di Jawa Timur ada di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Using menjadi salah satu dari tujuh sub-etnik yang ada di Jatim. Selain itu, ada sub-etnik Surabayan, Madura, Pendalungan, Mataraman, Tengger, dan Samin.

Selain di Desa Kemiren, warga Using juga ada yang bermukim di Desa Olehsari dan Tamansuruh di Kecamatan Glagah (Tabloid Wisata Plus, Edisi 33, 23  April–7  Mei 2004).

Bahasa Using

Bahasa yang digunakan warga Using memiliki ciri khusus yang berbeda dengan bahasa Jawa yang dikenal luas. Ciri yang menonjol dalam Bahasa Using adalah fonologi, yakni berupa tekanan kata pada suku kata terakhir.

Contoh, iki (ini) menjadi ikai, iku (itu) menjadi ikau. Selain itu juga adanya penambahan pada konsonan tertentu. Misalnya, bakal diucapkan menjadi bya-kal atau jajan diucapkan jya-jyan.

Selain itu, Bahasa Using tidak memiliki stratifikasi sebagaimana Bahasa Jawa. Warga Using bebas menggunakan bahasa Using antarindividu.

Tari Gandrung

banyuwangi

©2019 Merdeka.com

Tari Gandrung dianggap sebagai hasil perubahan kesenian Seblang yang memiliki unsur magis-religius. Urutan penampilan Tari Gandrung biasanya dimulai dari Tari Jejer, kemudian disusul tari dan gending lain. Selanjutnya pementasan ditutup dengan Tari Seblang.

Sementara itu, urutan tamu yang tampil menari bersama penari Gandrung biasanya diatur menurut strata kedudukannya dalam masyarakat, atau bisa juga menurut urutan kedatangan tamu di area pertunjukan.

(mdk/rka)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perbedaan Kambing PE dan Jawa Randu, Ini Penjelasan Lengkapnya

Perbedaan Kambing PE dan Jawa Randu, Ini Penjelasan Lengkapnya

Kambing terdiri dari banyak jenis dan masing-masingnya memiliki ciri khas tersendiri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan

Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan

Masyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.

Baca Selengkapnya
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berpeluang Jadi Indikasi Geografis, Ini Fakta Menarik Teh Tayu Jebus dari Bangka Barat

Berpeluang Jadi Indikasi Geografis, Ini Fakta Menarik Teh Tayu Jebus dari Bangka Barat

Komoditi andalan dari salah satu wilayah di Provinsi Bangka Belitung berpeluang menjadi Indikasi Geografis oleh Kemenkumham.

Baca Selengkapnya
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya
Kejagung Didukung Masukan Dampak Ekologi Kerugian Negara Dalam Kasus Korupsi Timah

Kejagung Didukung Masukan Dampak Ekologi Kerugian Negara Dalam Kasus Korupsi Timah

Kejagung bekerja sama dengan ahli lingkungan untuk menghitung kerugian perekonomian negara dalam korupsi tata niaga komoditas timah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Muang Jong, Tradisi Selamat Laut oleh Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung

Mengenal Upacara Muang Jong, Tradisi Selamat Laut oleh Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung

Upacara Suku Ameng Sewang di Bangka Belitung ini telah masuk daftar Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri

Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri

Di balik hingar bingarnya, Cakung menyimpan banyak kisah unik yang jarang diketahui.

Baca Selengkapnya