Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpesan kepada para lanjut usia (lansia) supaya tidak terlalu sering keluar rumah. Pasalnya orang dengan usia lanjut rentan terpapar virus corona jenis baru penyebab COVID-19.

Menurut Khofifah, keluarga harus melindungi para lansia. Jika tidak sangat terpaksa, sebaiknya mereka tidak perlu keluar rumah, seperti dilansir Antara (2/7).

Lansia dengan Penyakit Bawaan Harus Disiplin

©2020 Merdeka.com

"Para lansia harus dilindungi dan saran saya ke keluarga, khususnya di Jatim, agar yang berusia lanjut tidak sering keluar rumah, kecuali sangat terpaksa," ujar gubernur perempuan pertama di Jatim itu, di sela acara penyerahan bantuan sembako bagi lanjut usia dalam rangka penanganan dampak COVID-19 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu sore.

Terlebih, bagi para lansia yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Mereka ini harus dipastikan selalu mengikuti protokol kesehatan secara disiplin agar tidak tertular virus corona.

Potensi Kematian

©www.news.utoronto.ca

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencatat, para pasien terkonfirmasi COVID-19 yang memiliki penyakit bawaan lebih rentan terhadap risiko kematian. Sebagian besar pasien COVID-19 di Jawa Timur yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta alias tidak hanya terserang virus corona.

"Yang paling tinggi diabetes, kemudian hipertensi, lalu jantung, asma dan penyakit lainnya. Oleh karena itu, mari saling jaga dan saling melindungi," terang Khofifah.

Bantuan Sembako

©2020 Merdeka.com/bukalapak.com

Sementara itu, pada kesempatan tersebut Gubernur Khofifah menyerahkan sembako dan bantuan secara simbolis kepada sejumlah lansia yang berada di bawah naungan Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS LU) di Jatim.

Kepala Dinas Sosial Jatim Alwi menyampaikan ada 2.000 paket sembako yang merupakan bantuan dari Kementerian Sosial RI.

"Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup para lanjut usia di saat wabah pandemi sekarang ini," kata Alwi.

Data Terbaru Kasus COVID-19 di Jatim

©2020 Merdeka.com/shutterstock

Di sisi lain, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim mencatat tambahan kasus terkonfirmasi positif per Rabu (1/7) pukul 17.00 WIB yakni 316 orang. Sehingga secara keseluruhan total pasien positif COVID-19 di Jatim mencapau 12.245 orang.

Dari total tersebut, pasien yang dinyatakan sembuh di Jatim bertambah 192 orang. Sehingga totalnya sebanyak 4.391 orang (35,86 persen). Mereka sudah diperbolehkan pulang setelah terkonversi negatif COVID-19.

Sedangkan kasus meninggal dunia di wilayah setempet bertambah 22 orang. Secara keseluruhan total korban meninggal dunia mencapai 950 orang (7,76 persen).