Krisis Alat dan Nakes, Pasien Darurat Corona di Malang Terpaksa Dirujuk ke Luar Kota
Merdeka.com - Masyarakat di Malang Kota saat ini harus lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatannya agar terhindar dari paparan Covid-19. Pasalnya, di tengah pandemi seperti sekarang di wilayah tersebut sedang mengalami krisis alat bantu pernapasan serta staf medis ahli yang mengoperasikan alat tersebut.
Melansir dari liputan6, dampak dari kelangkaan ventilator membuat sekitar 10-an lebih pasien Covid-19 dengan kondisi darurat harus dirujuk ke rumah sakit rekomendasi di luar daerah demi mendapat penanganan maksimal.
Rumah sakit luar daerah tersebut di antaranya RS Soebandi Jember, RS Iskak Tulungangung, ke Madiun, Mojokerto dan lain sebagainya.
"Karena kami memang ada keterbatasan kapasitas. Misalnya staf medis ahli anastesi itu kami kurang," kata juru bicara Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Muarif, Jumat (18/9/2020) lalu.
Tak Bisa Melakukan Pengadaan Alat
Menurut Husnul, Pemerintah Kota Malang melalui RSUD Kota Malang masih belum berencana melakukan pengadaan alat, mengingat minimnya tenaga ahli di bidang kompetensi ventilator sehingga bisa menimbulkan kemubaziran jika tetap dilakukan.
"Sehari ada tiga kali giliran waktu jaga. Satu waktu jaga itu perlu 6 tenaga. Kami belum bisa memenuhi sumber daya manusianya. Situasi ini terjadi di banyak daerah," katanya.
Direktur RSUD Kota Malang, Umar Usman menegaskan situasi darurat ventilator ini disertai krisis tenaga ahli sehingga kendala itu pula yang menjadi alasan rumah sakitnya tak mengajukan anggaran pengadaan ventilator.
"Ini memang rumit, kami kekurangan tenaga kesehatan berkompeten menggunakan ventilator. Jadi karena itu kami tak mengajukan pengadaan alat bantu itu," ujar Umar Usman.
Melakukan Perawatan Secara Darurat
Diuraikan oleh Husnul, saat ini pihak rumah sakit masih menerapkan strategi khusus yakni dengan memaksimalkan alat bantu ventilator yang tersedia melalui perawatan pasien darurat secara bergantian.
Menurutnya, ventilator untuk pasien darurat dengan kondisi yang sudah berangsur pulih akan dialihkan untuk pasien darurat baru. Namun, jika keadaan seluruh pasien mendesak dengan seluruh alat yang tersedia terpakai, maka pasien baru pun terpaksa harus dirujuk ke luar daerah.
Tersedia 9 Unit
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Kota Malang, diketahui bahwa jumlah rumah sakit rujukan di Kota Malang yang memiliki ventitalor ada sebanyak 9 unit, di antaranya RS Saiful Anwar 7 unit dan RS Lavalette punya 2 unit.
"Tapi juga mengacu pada kondisi pasien. Kalau punya penyakit penyerta atau saat masuk rumah sakit kondisinya sudah darurat ya harus gerak cepat," papar Husnul.
Penyerahan Bantuan 11 Ventilator
©2020 Merdeka.com
Sementara itu, seperti melansir dari merdeka.com, Sabtu (19/9) kemarin Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa telah melakukan penyerahan 11 bantuan alat ventilator kepada Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota Malang.
Menurutnya, beberapa waktu lalu sejumlah rumah sakit telah mengirimkan surat permohonan kepada Pemprov Jatim untuk mendapatkan tambahan ventilator. Karena memang sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, ventilator sangat dibutuhkan bagi pasien yang mengidap gagal napas.
"Totalnya 11 ventilator yang kami serahkan untuk rumah sakit rujukan penanganan Covid-19," tegas Khofifah
Rumah Sakit (RS) penerima bantuan ventilator tersebut di antaranya RS Wava Husada Kabupaten Malang, RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dan RS Prima Husada Kabupaten Malang.
RS Tentara Soeparaoen Kota Malang, RS Lavalette Kota Malang, RSUD Saiful Anwar Malang, Rumah Sakit Muhammadiyah Malang, RSI Aisyah Kota Malang, RS Islam (Unisma) Kota Malang.
Dua rumah sakit penerima ventilator lainnya adalah RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Penyerahan bantuan tersebut merupakan kali keenam yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaViral Lansia Jatuh di Pinggir Jalanan Jogja hingga Ditabrak Motor, Sikap Pengendara Lain Jadi Sorotan
Meski pagi itu jalanan tampak cukup ramai, tapi tak satu pun orang datang atau berhenti sebentar untuk menolong lansia malang itu.
Baca SelengkapnyaCara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera
Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera, Penting Diketahui
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKorban Kecelakaan di Bekasi Diangkut Pikap Karena Alasan Ambulans Rusak, Ini Penjelasan Puskesmas
Viral korban kecelakaan lalu lintas dibawa menggunakan mobil pikap di Kecamatan Muaragembong Bekasi.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya