Khofifah Sebut Drakor Start Up Bisa Jadi Inspirasi Anak Muda Jatim, Ini Penjelasannya
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku terinspirasi dengan drama korea (drakor) berjudul Start Up. Menurut Khofifah, drakor tersebut bisa menjadi motivasi anak-anak muda untuk meraih kesuksesan di era digital ekonomi, seperti dilansir liputan6.com, Senin, 4 Januari 2021.
Start Up sendiri merupakan drakor berdurasi 16 episode yang menceritakan lika-liku kehidupan anak muda yang sedang merintis bisnis. Drama yang dibintangi Nam Joo Hyuk, Suzy, dan Kim Seon Ho, itu disebut memiliki alur cerita yang menarik dan cocok ditonton berbagai generasi, utamanya anak-anak muda.
Kesan Khofifah Setelah Menonton
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
“Saya sempat nonton. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film itu. Mulai dari soal kegigihan dalam berjuang, kerja keras dan kejujuran, kerja sama, berani ambil risiko, pentingnya investasi, dan lain sebagainya,” terang Khofifah, Senin (4/1).
Khofifah sendiri mengaku jarang menonton film termasuk drama korea. Namun, jika kontennya menginspirasi ia berupaya menyempatkan diri mencari waktu senggang di tengah-tengah jadwal kegiatannya yang padat.
Drakor dengan tema tertentu, imbuhnya, menjadi salah satu referensi Jawa Timur untuk lebih maju. Drakor Start Up misalnya bisa mendorong anak-anak muda Jatim untuk terus berusaha dengan kerja keras dan profesional.
“Drakor tidak melulu soal cinta dan romansa. Banyak genre lain yang juga punya cerita dan pesan moral yang kuat. Salah satunya ya ini, Start Up,” lanjutnya.
Bangun Kawasan Khusus
Saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tengah membangun sebuah kawasan yang mirip Sandbox, yang dalam drakor “Start Up” disebut sebagai Silicon Valley-nya Korea Selatan. Sandbox digambarkan sebagai wadah di mana para calon pengusaha mendapat bimbingan dari senior, investor, dan kantor untuk mengembangkan usaha rintisan.
“Saat ini ada private sector di Jatim yang tengah membangun KEK Singhasari di Kabupaten Malang. Saya berharap besar bahwa nantinya KEK Singhasari mampu menjadi katalis pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia melalui pendekatan integrated digital ecosystem (ekosistem digital yang terintegrasi),” ungkapnya.
KEK Pertama di Indonesia
Berdasarkan penjelasan Khofifah, KEK Singhasari merupakan KEK pertama di Indonesia yang mengintegrasikan potensi wisata budaya, ekonomi digital dan ekonomi kreatif. Keberadaan Techno Park di kawasan itu nantinya akan menjadi inkubator bagi pelaku UMKM dan masyarakat.
Tujuannya supaya mereka bisa memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasaran produk melalui start up. Dengan demikian, diharapkan bisa bersaing di era industri 4.0 bahkan 5.0.
“Semoga nantinya dari KEK Singhasari ini akan lahir unicorn-unicorn baru Indonesia dari Jawa Timur, yakni startup yang memiliki valuasi sebesar USD1 miliar,” pungkasnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyaluran bantuan sosial hingga program kesejahteraan masyarakat lainnya akan mudah diakses secara digital melalui satu KTP saja.
Baca SelengkapnyaSemua program kesejahteraan era Jokowi juga tetap akan dilanjutkan dan disempurnakan.
Baca SelengkapnyaAdhy Karyono siap melanjutkan program-program dari Khofifah Indar Parawansa
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pj Gubernur Safrizal menekankan bahwa tantangan terbesar adalam mempertahankan capaian dibanding meraihnya.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah nama-nama pendiri dan perusahaan rintisan yang terpilih untuk mengikuti program GEN.
Baca Selengkapnyarabowo-Gibran telah banyak menyerap aspirasi dari anak-anak muda saat berkeliling ke berbagai kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKaesang mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi sebagai wadah untuk memasarkan produk-produknya.
Baca SelengkapnyaMardiono mengaku bangga atas pencapaian anak asuhnya tersebut.
Baca SelengkapnyaAda banyak hal dinilai para perajin perlu mendapat perhatian, di antaranya akses permodalan karena selama ini perajin hanya mengandalkan bantuan modal.
Baca Selengkapnya