Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketahui Bahaya Minuman Bersoda untuk Kesehatan Tubuh, Dapat Sebabkan Diabetes

Ketahui Bahaya Minuman Bersoda untuk Kesehatan Tubuh, Dapat Sebabkan Diabetes Ilustrasi soda. ©Shutterstock.com/M. Unal Ozmen

Merdeka.com - Kebanyakan orang sebenarnya sangat sadar akan bahaya minuman bersoda, baik yang mengandung gula maupun yang bebas gula. Beberapa penelitian mengklaim bahwa karbonasi berkontribusi pada hilangnya kalsium dalam tulang, menyebabkan kerusakan gigi dan sindrom iritasi usus (IBS), dan dapat menyebabkan penambahan berat badan bahkan tanpa kalori, gula, dan rasa yang ditemukan dalam soda biasa.

Minum minuman ringan berkadar gula tinggi paling sering dikaitkan dengan obesitas, diabetes tipe 2, dan penambahan berat badan. Ketika dikonsumsi berlebihan, tambahan gula dapat mempengaruhi kondisi kesehatan Anda. Minuman manis adalah sumber gula yang buruk bagi tubuh. Terlebih lagi minuman soda yang mengandung gula.

Berikut ini adalah beberapa bahaya minuman bersoda bagi kesehatan tubuh, yang harus Anda ketahui. Mulailah untuk mengontrol asupan minuman manis dalam keseharian, guna menjaga kondisi organ dan menjauhkan diri dari penyakit.

1. Meningkatkan Berat Badan

Bahaya minuman soda yang pertama adalah kontribusinya dalam peningkatan berat badan. Bentuk gula tambahan yang paling umum seperti sukrosa biasanya memasok fruktosa gula dalam jumlah besar. Fruktosa tidak menurunkan hormon lapar ghrelin atau merangsang rasa kenyang dengan cara yang sama seperti glukosa, gula yang terbentuk ketika mencerna makanan bertepung.

Jadi, ketika mengonsumsi gula cair, Anda biasanya menambahkan porsinya di atas total asupan kalori- karena minuman manis tidak membuat merasa kenyang. Dalam sebuah penelitian oleh Purdue University, Department of Foods and Nutrition USA, orang yang minum minuman soda manis sebagai tambahan dari menu diet mereka sebenarnya mengonsumsi 17% lebih banyak kalori daripada sebelumnya.

Tidak mengherankan, penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum minuman manis secara konsisten akan mengalami penambahan berat badan yang lebih banyak dan cepat dibanding orang yang tidak mengonsumsi minuman soda manis. Faktanya, minuman manis adalah salah satu aspek yang paling menggemukkan dari diet modern.

2. Menambah Lemak Tubuh

Bahaya minuman bersoda yang kedua adalah kontribusinya dalam menambah jumlah lemak dalam tubuh. Glukosa dapat dimetabolisme oleh setiap sel dalam tubuh, sedangkan fruktosa hanya dapat dimetabolisme oleh satu organ yaitu hati. Sementara itu, minuman manis mengandung fruktosa dengan dosis tinggi. Mengonsumsinya secara berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh.

011 febrianti diah kusumaningrum

Livestrong.com

Ketika mengonsumsi minuman bersoda yang cenderung mengandung fruktosa tinggi terlalu banyak, organ hati menjadi kelebihan beban dan mengubah fruktosa menjadi lemak. Sebagian lemak dikeluarkan sebagai trigliserida darah, sedangkan sebagiannya tetap berada di organ hati. Seiring waktu, hal ini dapat berkontribusi pada penyakit hati berlemak non alkohol.

3. Tingkatkan Akumulasi Lemak Perut

Bahaya minuman bersoda yang ketiga adalah kemampuannya untuk meningkatkan akumulasi jumlah lemak perut. Asupan gula yang tinggi dikaitkan dengan kenaikan berat badan.

Secara khusus, fruktosa pada minuman bersoda terkait dengan peningkatan signifikan dalam lemak berbahaya di sekitar perut dan organ. Ini dikenal sebagai lemak visceral atau lemak perut. Lemak perut yang berlebihan terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

4. Sebabkan Resistensi Insulin

Bahaya minuman bersoda yang ke empat adalah dapat menyebabkan resistensi insulin pada tubuh Anda. Ketika Anda minum soda manis, sel-sel dalam tubuh dapat menjadi kurang sensitif atau resisten terhadap efek insulin. Ketika hal ini terjadi, pankreas harus membuat lebih banyak insulin untuk menghilangkan glukosa dari aliran darah Anda - sehingga kadar insulin dalam darah meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai resistensi insulin.

Resistensi insulin dapat dikatakan sebagai pendorong utama di balik sindrom metabolik, penyebab diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kelebihan fruktosa dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan kadar insulin secara kronis.

5. Penyebab Penyakit Diabetes Tipe 2

Bahaya minuman bersoda yang kelima adalah dapat menjadi penyebab utama penyakit diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah penyakit umum yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia. Hal ini ditandai dengan peningkatan gula darah karena resistensi atau kekurangan insulin. Karena asupan fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin, tidak mengherankan bahwa banyak penelitian mengaitkan konsumsi soda dengan diabetes tipe 2.

Faktanya, minum sedikit soda manis kalengan per hari secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Sebuah studi oleh Stanford Prevention Research Center yang mengamati konsumsi gula dan diabetes di 175 negara, menunjukkan bahwa untuk setiap 150 kalori gula per hari - sekitar 1 kaleng soda - risiko diabetes tipe 2 meningkat sebesar 1,1%.

6. Sebabkan Resistensi Leptin

Bahaya minuman bersoda yang ke enam adalah dapat menyebabkan resistensi leptin. Leptin adalah hormon yang diproduksi oleh sel-sel lemak tubuh. Ia berfungsi untuk mengatur jumlah kalori yang Anda makan dan bakar. Kadar leptin berubah sebagai respons terhadap kelaparan dan obesitas, sehingga sering disebut hormon kekenyangan atau kelaparan.

ilustrasi soda diet

Shutterstock/punsayaporn

Menjadi resisten terhadap efek hormon ini diyakini sebagai salah satu pendorong utama peningkatan lemak pada manusia. Faktanya, penelitian pada hewan menghubungkan asupan fruktosa dengan resistensi leptin. Dalam sebuah penelitian, tikus menjadi resisten leptin setelah diberi makan banyak fruktosa. Yang mengejutkan, ketika mereka kembali ke diet bebas gula, resistensi leptin menghilang.

7. Dapat Menyebabkan Ketagihan

Bahaya minuman bersoda yang ke tujuh adalah dapat menyebabkan perasaan ketagihan. Mungkin, soda manis adalah zat adiktif. Menurut jurnal oleh Psychology Department, Princeton University, disebutkan bahwa gula dapat menyebabkan pelepasan dopamin di otak, memberikan perasaan senang.

Mengonsumsi gula mungkin memiliki efek serupa pada orang-orang tertentu, karena otak Anda dirancang untuk mencari aktivitas yang melepaskan dopamin.

Faktanya, banyak penelitian menunjukkan bahwa gula - dan olahan junk food secara umum - dapat memengaruhi otak Anda seperti obat keras. Bagi individu yang cenderung kecanduan, gula dapat menyebabkan perilaku yang dikenal sebagai kecanduan makanan.

(mdk/edl)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
6 Buah yang Harus Dihindari Penderita Diabetes, Pilih Asupan Nutrisi dengan Bijak

6 Buah yang Harus Dihindari Penderita Diabetes, Pilih Asupan Nutrisi dengan Bijak

Penderita diabetes perlu memperhatikan jenis buah yang mereka konsumsi karena kandungan gula dan karbohidrat di dalamnya.

Baca Selengkapnya
10 Buah yang Cocok untuk Penderita Diabetes, Tidak Membuat Kadar Gula Melonjak Tinggi

10 Buah yang Cocok untuk Penderita Diabetes, Tidak Membuat Kadar Gula Melonjak Tinggi

Salah satu cara untuk mengendalikan diabetes adalah melalui pola makan yang sehat dan seimbang, yang mencakup konsumsi buah-buahan.

Baca Selengkapnya
Ini Batas Konsumsi Gula Setiap Hari untuk Cegah Diabetes

Ini Batas Konsumsi Gula Setiap Hari untuk Cegah Diabetes

Mengonsumsi gula tidak berlebihan sangat penting untuk mencegah diabetes sejak dini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Deretan Sayuran Penurun Kadar Gula Darah, Aman Bagi Penderita Diabetes

Deretan Sayuran Penurun Kadar Gula Darah, Aman Bagi Penderita Diabetes

Bagi penderita diabetes, sejumlah sayur bisa membantu menurunkan kadar gula darah yang terlampau tinggi.

Baca Selengkapnya
Segera Diterapkan di 2024, Ketahui Pentingnya Penerapan Cukai Minuman Berpemanis

Segera Diterapkan di 2024, Ketahui Pentingnya Penerapan Cukai Minuman Berpemanis

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) pada 2024 ini perlu disambut baik karena manfaat kesehatan yang mungkin diberikannya.

Baca Selengkapnya
Apakah Kencing Penderita Diabetes Benar-benar Manis?

Apakah Kencing Penderita Diabetes Benar-benar Manis?

Diabetes juga mendapat sebutan sebagai kencing manis. Apakah kondisi ini benar menyebabkan kencing yang keluar benar terasa manis?

Baca Selengkapnya
Cara Konsumsi Kopi yang Aman untuk Penderita Diabetes

Cara Konsumsi Kopi yang Aman untuk Penderita Diabetes

Penderita diabetes bisa tetap mengonsumsi kopi secara aman tanpa rasa was-was dengan mengikuti sejumlah cara ini.

Baca Selengkapnya
Ketahui Waktu Tepat untuk Pemeriksaan Gula Darah secara Mandiri di Bulan Ramadan

Ketahui Waktu Tepat untuk Pemeriksaan Gula Darah secara Mandiri di Bulan Ramadan

Pada bulan Ramadan ketika mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan kadar gula darah dalam tubuh mereka.

Baca Selengkapnya
5 Makanan-Minuman yang Berisiko Meningkatkan Tekanan Darah

5 Makanan-Minuman yang Berisiko Meningkatkan Tekanan Darah

Makanan dan minuman yang bisa memicu naiknya tekanan darah atau hipertensi.

Baca Selengkapnya