Keluarga Sempat Tak Tahu, Ini Cerita Sungalim Jadi Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19
Merdeka.com - Sungalim, lelaki asal Desa Ngujo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro bekerja sebagai staf di bidang Pencegahan dan Penelusuran Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Sejak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, ia mendapatkan tugas tambahan sebagai tim pemulasaran jenazah pasien Covid-19.
Kendati risikonya berat, ia menganggap penunjukannya sebagai tim pemulasaran jenazah merupakan tanggung jawab baru yang harus diembannya, sebagaimana melansir dari grup Facebook Kabar Bojonegoro, Rabu (30/9/2020).
Bukan Perkara Mudah
©2020 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Sejak Maret 2020, Sungalim dan timnya sudah aktif menangani jenazah pasien Covid-19. Mulai dari mengafani, mensalati, hingga menguburkan jenazah. "Semua itu harus dilakukan oleh tim," ujar Sungalim.
Dalam menjalankan tugasnya, ia dan timnya selalu menerapkan standar operasional prosedur yakni dengan mengenakan baju hazmat atau alat pelindung diri secara lengkap. "Tanpa APD kita tidak bisa melakukan pemulasaran," terangnya.
Prosedur pemulasaran jenazah memiliki beberapa tahapan, mulai dari penyemprotan disinfektan pada jenazah. Selanjutnya, jenazah dibungkus kain kafan hingga plastik. Kemudian dimasukkan ke dalam kantong mayat atau jika memungkinkan bisa dimasukkan ke dalam peti mati.
"Semua itu harus dilakukan agar jenazah Covid-19 aman. Tidak menularkan pada mereka yang menguburkan," imbuhnya.
Tidak Perlu Takut
Berdasarkan penuturan Sungalim, masih banyak masyarakat yang takut terhadap jenazah Covid-19. Tak jarang ketakutan ini dinilainya berlebihan.
"Sebenarnya mereka tidak perlu khawatir berlebihan. Asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan, tetap aman," ujarnya.
Kendatipun tidak ada warga yang membantu pelaksanaan pemakaman, tim pemulasaran jenazah tidak kerepotan. Mereka sudah dilatih menjadi siap di segala kondisi, mulai menggali liang lahat hingga menguburkan jenazah. Semuanya bisa dilakukan oleh tim pemulasaran jenazah Covid-19 yang bertugas.
Tantangan Tim Pemulasaran
©2020 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Meski demikian, masih ada satu dua desa yang menolak penguburan jenazah sesuai protokol kesehatan. Mereka menginginkan pemakaman jenazah dilakukan seperti biasa. "Ini yang terus kami sosialisasikan. Jenazah Covid-19 harus dimakamkan sesuai protokol. Jika tidak bisa menularkan," ungkapnya.
Cara pemulasaran jenazah pasien Covid-19 didapatkan Sungalim dari pelatihan singkat yang digelar secara daring oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Setelah mengikuti beberapa sesi pelatiha, ia langsung praktik.
Sempat Tak Cerita pada Keluarga
Kendatipun selalu siap bertugas, namun Sungalim mendapati tantangan lain. Baginya bukan hal mudah menjelaskan kepada istri dan keluarganya mengenai tugas barunya sebagai tim pemulasaran jenazah.
Ia sempat menyembunyikan tugasnya sebagai tim pemulasaran jenazah selama beberapa bulan. Sebelum akhirnya berani menjelaskan tugas itu kepada istri dan anaknya. "Alhamdulillah mereka menerima," ujarnya.
Pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah memberi penghargaan kepada Sungalim berkaitan dengan tugasnya sebagai tim pemulasaran jenazah pasien Covid-19. Ia pun menjadi satu-satunya ASN di kabupaten setempat yang memperoleh penghargaan itu.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana
Bertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaFakta Wika Salim, Pernah Dilempari Penonton Karena Tak Bisa Goyang
Wika Salim, seorang pedangdut, pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan saat memulai karirnya dari satu panggung ke panggung lainnya.
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang
Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaBerhasil Wujudkan Keinginan Almarhum Ayah, Perempuan Ini Bagikan Pengalaman Unik saat Pertama Kerja
Orang tua biasanya punya harapan besar untuk anak-anaknya di masa depan.
Baca SelengkapnyaMengenal Awaloedin Djamin, Mantan Kapolri Asal Sumbar yang Lahir dari Keluarga Bangsawan
Selama menjadi Kapolri, Awaloedin mempelopori lahirnya satpam. Tak heran hingga saat ini ia dijuluki Bapak Satpam Indonesia.
Baca Selengkapnya