Kejanggalan Seleksi Panwascam Pemilu 2024 Banyuwangi, Nilai Tinggi Justru Tak Lolos
Merdeka.com - Sejumlah peserta seleksi calon Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Pemilu 2024 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berkeluh kesah. Mereka mencium ada indikasi dugaan kecurangan dalam seleksi Panwascam Pemilu 2024 di Bumi Blambangan tersebut.
Muncul dugaan calon anggota Panwascam yang lolos tes tulis pada Sabtu (15/10/2022) merupakan relasi atau teman oknum Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Dugaan adanya kecurangan dalam seleksi Panwascam Pemilu 2024 di Kabupaten Banyuwangi itu bukan tanpa sebab. Salah satu yang paling kentara ialah peserta yang memiliki nilai tinggi justru tidak lolos dalam tahapan seleksi.
Nilai Tinggi Justru Tak Lolos
©2021 Pemkab Banyuwangi
Rekrutmen calon Panwascam yang diselenggarakan Bawaslu Kabupaten Banyuwangi dimulai dari masa pendaftaran tanggal 21-27 September 2022. Masa pendaftaran itu kemudian diperpanjang dari tanggal 2-8 Oktober 2022.
Tahap kedua merupakan seleksi administrasi, kemudian tahap ketiga adalah tes tertulis berbasis Computer Assisted Test (CAT). Peserta yang lolos tes tulis dinyatakan berhak mengikuti tahap seleksi berikutnya yakni tes wawancara.
Pada tahap tes tulis berbasis CAT inilah, sejumlah peserta merasa ada kejanggalan. Di mana peserta yang nilai tes tulisnya tinggi justru tidak lolos ke tahap berikutnya.
Peserta Kecewa
Hasil tes tulis berbasis CAT yang diumumkan pada Selasa (18/10) lalu, banyak peserta seleksi Panwascam Pemilu 2024 yang mendapatkan nilai tinggi justru tidak lolos ke tahap wawancara.
“Yang nilainya hanya 50, 45, itu malah lolos ke tes selanjutnya yaitu wawancara. Teman saya dapat nilai 73 tapi kok nggak lolos,” ujar Bondet, salah satu peserta seleksi Panwascam dari Kecamatan Purwoharjo, Selasa (25/10).
Bondet dan lima rekannya dari Kecamatan Purwoharjo yang mengikuti tes tulis berbasis CAT untuk seleksi Panwascam Pemilu 2024 di Kabupaten Banyuwangi pun mengaku kecewa dengan adanya dugaan kecurangan ini.
“Harapannya mungkin sama dengan kawan-kawan yang lain. Jangan ada nepotisme kalau memang CAT murni ya harus CAT murni,” tegasnya, dikutip dari akun Instagram @bangorejo24jam.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaHeboh Panwascam Kranggan Kota Mojokerto Ramai-Ramai Mundur 14 Hari Jelang Pemilu, Ternyata Ini Sebabnya
Total yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang. Terdiri dari 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan beserta 5 orang staf pedukung dan 6 Panita Kelurahan/Desa.
Baca SelengkapnyaPolisi yang Ancam Warga Bergaya Hidup Mewah, Kapolres Banyuasin Cari Tahu Sumber Harta Anak Buahnya
Bripka ED ditangkap polisi karena melakukan pengancaman terhadap warga sudah menjadi tersangka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Polisi Periksa Pihak Pengurus dan Pengasuh Pondok Kediri
Sedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.
Baca SelengkapnyaFOTO: Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten Laporkan Pelanggaran "Pose 2 Jari" dari Kendaraan Kepresidenan ke Bawaslu
Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten serahkan laporan pengaduan atas dugaan pelanggaran UU Pemilu yang dilakukan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaNiat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur
Akibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kena Somasi, Dianggap Tebang Pilih Tangani Aduan Dugaan Pelanggaran Pemilu
Bawaslu dinilai diskriminatif dalam menangani laporan pelanggaran pemilu
Baca Selengkapnya