Merdeka.com - Berda Asmara, istri Serda Mes Guntur Ari Prasetya yang menjadi juru diesel di KRI Nanggala-402 menceritakan momentum terakhir pertemuannya dengan sang suami. Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) itu mengungkapkan terakhir bertemu sang suami pada Senin (19/4/2021), sebelum Serda Mes Guntur bertugas.

Sementara itu, KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang di Perairan Bali bagian utara pada Rabu (21/4).

"Seperti biasa saya diantarkan ke rumah orang tua terlebih dahulu dan pamitan mau berangkat layar, hanya bilang doain selamat dik," tutur Berda terbata-bata, seperti dilansir Antara (22/4).

Kenangan

Sebelum berangkat, Serda Mes Guntur berada di rumah selama lima hari karena baru selesai berlayar. Menurut penuturan Berda, tak ada kegiatan berbeda yang dilakukan suaminya sebelum kembali bertugas.

"Setiap pulang suami selalu menanyakan kabar saya dan anak selama ditinggal, bercanda gurau," imbuhnya.

Selama bercerita, Berda tak bisa menahan isak tangis mengingat sosok sang suami yang perhatian dan penyayang. Selama tidak berlayar, lanjut Berda, sang suami selalu memanfaatkan waktu dengan keluarga.

"Suami saat awal bekerja dahulu sudah memberi tahu saya tentang risiko kerjanya. Nunjukin video kapal selam Rusia yang hilang. Jadi mau tidak mau, siap tidak siap ya harus siap," ungkapnya.

Tidak Bisa Dikontak

©©2012 Shutterstock/Palto

Berda mengenal suaminya sejak lulus SMA. Keduanya kemudian menikah setelah dia menempuh dua semester kuliah.

"Sampai sekarang usia pernikahan kami sudah 13 tahun empat bulan. Dan sudah punya satu anak perempuan, usia 8 tahun," ujarnya.

Ia baru mengetahui kapal selam hilang kontak setelah berbuka puasa pada Rabu petang (21/4) melalui grup ibu-ibu KRI Nanggala-402. Lebih lanjut, ia juga menceritakan kalau suaminya tidak bisa dikontak sampai tiga atau empat hari setelah sandar.

"Ternyata hilang kontak kapalnya, dan saya lihat di Google memang ada berita hilang kontaknya," tuturnya sambil menangis.

Hingga kini Berda mengaku masih menunggu kabar KRI Nanggala-402 melalui grup ibu-ibu KRI Nanggala-402, namun belum ada kabar apapun.

"Nunggu kabar resmi juga, mohon doanya supaya segera ada kabar," katanya.

Keluarga Kolonel Laut

Sementara itu, Istri Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Veronica Yudo Margono menjenguk keluarga Kolonel Laut (P) Hery Setyawan yang merupakan Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Komando Armada (Koarmada) II yang ikut berlayar dengan KRI Nanggala-402.

Istri Kasal datang bersama dengan rombongan beberapa kendaraan dinas milik TNI AL. Beberapa tetangga juga bergantian datang untuk memberikan dukungan kepada Istri Kolonel Hary.

"Maaf jangan ambil gambar, silahkan melihat dari luar saja. Kondisinya masih belum jelas dan simpang siur," ujar satu petugas jaga di rumah dinas tersebut.

Upaya Pencarian

Di sisi lain, Presiden RI Joko Widodo memerintahkan supaya pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak 21 April 2021 dilakukan seoptimal mungkin.

"Saya juga telah memerintahkan Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) dan Basarnas bersama-sama instansi terkait lainnya untuk mengerahkan segala kekuatan dan upaya seoptimal mungkin melakukan upaya pencarian dan penyelamatan," ujar Presiden Jokowi, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/04)

Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak sejak Rabu (21/4) dini hari di perairan utara Pulau Bali. Kapal selam yang berisi 53 awak itu sedang melaksanakan latihan penembakan dengan torpedo.

"Saat ini Panglima TNI dan Kasal memimpin langsung upaya pencarian di lapangan. Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal," tegas Presiden.