Merdeka.com - Masih banyak dijumpai jalan berlubang di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Di musim penghujan, jalan-jalan berlubang tentu menimbulkan permasalahan tersendiri.

Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BMSA) untuk segera menutup jalan-jalan tersebut.

Berbahaya bagi Pengguna Jalan

©2020 Merdeka.com/Instagram @beritaseputarsidoarjo

"Jika tidak segera diperbaiki, minimal ditambal sangat membahayakan. Waktu musim hujan bisa terjadi genangan, dan genangan yang tertutup air akan sangat berbahaya bagi pengguna jalan. Makanya saya meminta segera diperbaiki secepatnya," terang Hudiyono saat sidak jalan rusak di sepanjang Jalan KH. Ali Mas'ud Buduran Sidoarjo, pada Minggu (22/11), dikutip dari Instagram @beritaseputarsidoarjo (24/11/2020).

Hudiyono kaget saat mendapati jala sepanjang 1.600 km yang beberapa bagiannya berlubang dengan kedalaman 5 hingga 10 cm tersebut diuruk dengan tembok reruntuhan bangunan.

"Padahal sesuai aturan yang tidak boleh dilakukan dilakukan seperti itu. Saya ingin dinas PU BMSA segera melakukan perbaikan. Fasilitas jalan umum ini kepentingan masyarakat harus didahulukan," tegasnya.

Kendala Perbaikan Jalan

©2020 Merdeka.com/Instagram @beritaseputarsidoarjo

Plt Bidang Jalan dan Jembatan PU BMSA Sidoarjo, Mujiono mengaku siap melakukan perbaikan jalan berlubang sebagaimana instruksi Pj Bupati setempat.

Namun, selama ini terkendala proses, termasuk lelang-lelangnya. Mujiono menerangkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak rekanan, dalam waktu dekat ini pasti dikerjakan. "Sudah pasti, Senin (23/11) siap dikerjakan oleh rekanannya," ungkap Mujiono.

Perbaikan jalan sendiri akan dilakukan secara tambal sulam lantaran kondisinya jalan berlubang tidak berada di satu tempat. Mujiono menyatakan, proses perbaikan jalan berlubang akan dilakukan secara benar alias tidak asal-asalan.

“Kemungkinan urukan reruntuhan bekas bangunan rumah ini akan kita ambil terlebih dahulu. Karena, bila kita paksakan hasilnya tidak maksimal. Selain itu juga menyalahi aturan,” imbuhnya.

Mujiono juga menerangkan, bahwasanya perbaikan jalan berlubang terbentur masalah Perubahan Anggaran Keuangan (PAK), karena jalan tersebut merupakan satu rangkaian tahun yang lalu, tetap lokasinya berbeda-beda akhirnya kita keluarkan melalui PL (Penunjukan Langsung).

"Bentuknya juga spot-spot jadi hanya perlu perbaikan dengan sistem tambal sulam. Tidak memerlukan waktu yang lama, hanya sekitar seminggu sudah selesai," pungkasnya.