Intip Keseruan Tradisi Lebaran di Magetan, Bisa Dapat 100 Berkat Semalam
Merdeka.com - Setiap daerah memiliki tradisi Lebaran masing-masing, begitu halnya dengan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Di Magetan, umat Muslim harus melewati beberapa tahapan sebelum akhirnya mencapai puncak perayaan Lebaran dengan bersalam-salaman dan makan ketupat.
Tahapan-tahapan dalam tradisi Lebaran di Magetan memiliki makna serupa dengan perayaan Lebaran pada umumnya, yakni untuk menyambut Idulfitri dengan suka cita. Namun, berbeda dari daerah lain, tradisi Lebaran di Magetan ini terbilang unik.
Bisa Dapat 100 Berkat
Pada tahapan pertama yakni H-1 Lebaran, umat Muslim di Magetan melaksanakan takbir keliling dengan menggunakan obor. Selain itu, ada pula Ariyoyo atau tradisi selametan untuk menyambut Lebaran.
Menariknya, selametan di sini tidak dilakukan dengan cara warga berkumpul di suatu rumah, kemudian makan-makan, lalu berdoa bersama. Melainkan, setiap warga harus menyiapkan makanan pada besek atau berkat di rumah masing-masing. Selanjutnya, setiap warga akan mendapatkan berkat dari setiap rumah. Tak lupa, dalam selametan itu warga juga menggelar doa bersama.
Bisa dibayangkan jika dalam satu kampung terdapat 100 rumah, maka pada hari itu setiap warga akan mendapatkan 100 berkat, seperti melansir dari kanal komunitas.fema.ipb.ac.id.
Hari Raya Ketupat
shutterstock
Selanjutnya, saat Lebaran berlangsung belum ramai salam-salaman. Tradisi salam-salaman di hari pertama Idulfitri dilakukan terbatas dalam keluarga.
Tradisi salam-salaman antar warga baru mulai dilakukan pada hari kedua hingga sepekan. Kemudian, setelah sepekan akan dilakukan Hari Raya Ketupat. Pada hari itu, setiap rumah membuat ketupat dan membagikannya kepada para tetangga.
Makna Tradisi
©2018 Merdeka.com/Moh Kadafi
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perayaan Idulfitri di Magetan, Jawa Timur itu bukan tanpa makna. Tahapan pertama, selametan dan takbir keliling merupakan bentuk hormat dan syukur karena keesokan harinya seluruh umat islam akan merayakan hari kemenangan dengan nuansa kebersamaan yang kental.
Selanjutnya, tradisi salam-salaman dilakukan dengan keluarga setelah salat Idulfitri di masjid atau lapangan terbuka. Hari itu dikhususkan salam-salaman untuk keluarga karena sering kali berjumlah banyak, sehingga membutuhkan waktu khusus untuk bermaaf-maafan.
Baru kemudian pada hari-hari berikutnya disusul dengan tradisi salam-salaman antar warga. Tradisi salam-salaman ini tidak lepas dari kesalahan dan ketidaksempurnaan setiap manusia, sehingga saling meminta maaf dan memaafkan adalah hal yang seharusnya.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit
Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaMengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaMelihat Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Masak Bareng hingga "Perang Meriam"
Setiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran
Semua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaKeseruan Tradisi Praonan di Pasuruan, Warga Ramai-Ramai Naik Perahu Nelayan Rayakan Lebaran Ketupat
Ribuan masyarakat datang memenuhi pelabuhan demi merasakan sensasi naik perahu bersama-sama.
Baca SelengkapnyaLezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan
Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaSerunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana
Tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Gerobagan, Pawai Meriah dengan Gerobak Tiap Syawalan ala Masyarakat Desa di Kebumen
Tradisi itu juga bisa menjadi potensi wisata karena banyak menyedot perhatian warga.
Baca Selengkapnya