Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

IAIN Tulungagung Disebut Abai pada Kasus Pelecehan Seksual, Ini 4 Fakta di Baliknya

IAIN Tulungagung Disebut Abai pada Kasus Pelecehan Seksual, Ini 4 Fakta di Baliknya Ilustrasi Pelecehan Seksual. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah mahasiswa IAIN Tulungagung menggelar demonstrasi pada Senin, 16 November 2020. Mereka mengecam jajaran rektorat lantaran dianggap abai terhadap kasus pelecehan seksual yang dialami salah satu mahasiswi setempat. Padahal sudah dibuat aduan lengkap dengan kronologi kejadian, sebagaimana dilansir Antara (16/11/2020).

Peserta unjuk rasa terdiri dari sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi IAIN TA Bersuara. Mereka menggelar aksi di pintu masuk utama IAIN Tulungagung serta rektorat kampus yang berlokasi di Jalan Raya Major Sujadi 46, Kota Tulungagung, Jawa Timur.

Tuntutan Demonstran

iain tulungagung jawa timur

©2020 Merdeka.com/iain-tulungagung.ac.id

Para mahasiswa memprotes pihak kampus lantaran tidak segera menindaklanjuti kasus pelecehan seksual. Pihak kampus justru mewisuda pelaku pelecehan, akhir pekan lalu.

"Terlapor sudah diwisuda padahal kasus belum selesai, kami menyayangkan kampus tidak memproses lebih dulu kasus kekerasan seksual itu," ungkap Koordinator Koalisi IAIN Tulungagung Bersuara, Roiyyatus Sa'adah.

Korban Sempat Depresi dan Trauma

Menurut Roiyyatus dan pengunjuk rasa lain, pihak kampus seharusnya memiliki unit layanan khusus untuk menangani kasus pelecehan seksual. Pasalnya, ketiadaan unit layanan khusus membuat proses penanganan kasus tidak berjalan lancar.

Para demonstran juga menyayangkan adanya kesan "victimisasi" atau "menyalahkan" yang dilakukan pihak kampus kepada korban.

"Seharusnya korban itu dilindungi bukan malah mendapatkan 'victimisasi'," imbuh Roiyyatus.

Aksi yang digelar para demonstran itu merupakan bentuk dukungan terhadap korban pelecehan seksual, yang akan mengikuti persidangan di internal kampus.

Berdasarkan penjelasan Roiyyatus, korban sempat mengalami depresi dan trauma karena tindakan pelecehan yang dilakukan oleh kakak tingkatnya.

Kronologi Kasus

iain tulungagung jawa timur

©2020 Merdeka.com/iain-tulungagung.ac.id

Korban dan terlapor sama-sama tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Tulungagung, Jawa Timur. Terlapor melakukan pelecehan seksual terhadap korban dengan modus mengajaknya melakukan pendakian ke gunung.

"Kejadian pelecehan seksualnya di luar kampus tapi mereka berdua tercatat sebagai mahasiswa di kampus ini," jelasnya.

Selanjutnya, hingga saat ini proses persidangan terkait kasus pelecehan seksual itu masih berlanjut.

Tanggapan Pihak Kampus

Menanggapi aksi demonstrasi tersebut, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IAIN Tulungagung, Abad Badruzaman mengakui belum punya solusi penyelesaian terkait permasalahan pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa.

"Tetapi kami memastikan sudah berkoordinasi dengan pusat 'studi gender' dan akan segera merilis peraturan dan keluar peraturan rektor tentang penanggulangan dan pelecehan seksual," terangnya.

Untuk saat ini, lanjut Abad, pihak rektorat hanya menerima laporan terkait kasus yang dihadapi. Namun selebihnya pihak kampus tak bisa melakukan persidangan dengan hanya mendasarkan laporan tanpa diikuti data, bukti, dan saksi.

"Karena peradilan harus berdasarkan pelaporan, pengaduan, jelas kapan, di mana, siapa dan dalam kondisi apa. Peradilan harus objektif, adil, dan berimbang," imbuhnya.

Terkait sanksi, Abad menyatakan bahwa pihak kampus masih melakukan pengkajian lebih lanjut. Hal ini dikarenakan materi sidang dan peraturan sanksi kasus pelecehan seksual belum didapatkan.

"Kalau sebatas unsur sensualitas kita bisa selesaikan dengan kode etik mahasiswa. Namun ini sudah masuk ke pelecehan seksual, kami membutuhkan waktu untuk membahas sanksi," pungkasnya.

(mdk/rka)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan

Cerita Mahasiswa Universitas Pancasila Diintervensi Usai Desak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Dituntaskan

Kendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.

Baca Selengkapnya
Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.

Baca Selengkapnya
Usai Demo Mahasiswa, Muncul Aksi Bela Rektor UP Terkait Pelecehan, Peserta Mengaku Dibayar 'Gocap'

Usai Demo Mahasiswa, Muncul Aksi Bela Rektor UP Terkait Pelecehan, Peserta Mengaku Dibayar 'Gocap'

Saat ini aksi demo tersebut sudah selesai. Mereka tidak sampai masuk ke dalam kampus karena diadang oleh petugas keamanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Rektor UP Dicopot dari Jabatan

Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Rektor UP Dicopot dari Jabatan

Rektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.

Baca Selengkapnya
Nonaktifkan ETH Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, 8 Kandidat Bersaing Jadi Rektor Universitas Pancasila

Nonaktifkan ETH Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, 8 Kandidat Bersaing Jadi Rektor Universitas Pancasila

Keputusan menonaktifkan ETH ini berdasarkan hasil Rapat Pleno Yayasan pada hari Senin 26 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Rektor Universitas Pancasila Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Buah

Rektor Universitas Pancasila Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Buah

Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.

Baca Selengkapnya
Diduga Lakukan Pecehan, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan

Diduga Lakukan Pecehan, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan

Polisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya
Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Dipastikan Hadiri Pemeriksaan Polisi Besok

Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Dipastikan Hadiri Pemeriksaan Polisi Besok

Ade Ary menambahkan alasan penundaan karena di hari yang sama sudah terjadwal ada agenda atau kegiatan yang lain di kampus.

Baca Selengkapnya
Kuasa Hukum Menyayangkan Korban Pelecehan Seksual Malah Dicibir Politisasi Kampus

Kuasa Hukum Menyayangkan Korban Pelecehan Seksual Malah Dicibir Politisasi Kampus

Amanda menuturkan selama kasusnya berjalan di kepolisian, korban sama sekali tidak mendapat perlindungan dari pihak kampus.

Baca Selengkapnya